"Eomma, lepaskan aku! Tanganku sakit!"
Rose sudah tak tahu berapa kali ia memohon pada Ibunya. Sejak mereka telah pulang dari kediaman Jeon, hingga sekarang sampai di rumah. Ibunya sama sekali tak menggubrisnya, menariknya untuk masuk ke dalam kamarnya saat itu.
Rose kembali meringis, menggenggam pergelangannya dan menatap pada Ibunya di sana.
"Eomma--"
PLAK
Tamparan itu begitu cepat ia terima, membuatnya terdiam dan menyentuh wajahnya yang baru saja menjadi pendaratan sempurna bagi tangan Ibunya.
Rose berusaha untuk tak menangis saat ini, namun sebulir airmata itu jatuh begitu saja membasahi wajahnya, menatap pada Ibunya di sana yang menghela napas dengan kasar.
"A-Apa yang eomma lakukan?"
"Lalu apa tadi, Rose?! Mina menunjukmu jika kau merebut kekasihnya. Kau tahu? Kau sudah dijodohkan! Kau dan Jungkook akan menikah!"
"Aku tidak mau! Aku sudah mengatakan berulang kali pada eomma bahwa aku tak mau menikah dengan Jungkook! Aku hanya ingin Jimin Oppa!"
PLAK
Lagi, tamparan itu Rose terima, kembali membuat sebuah airmata jatuh begitu saja di wajahnya. Ia masih diam, bahkan saat sang Ibu kini menariknya untuk menatap padanya, mempertemukan pandangan keduanya setelahnya.
"Kau masih belum mengerti juga apa yang eomma katakan padamu?! Kita dalam bahaya, Rose. Jika kau menolak semua ini, kita akan kehilangan semuanya. Semua ini, Rose!"
Rose masih diam, menangis dalam diam saat itu. Sementara Ibunya masih menampakkan wajah marahnya, menyuruh Rose untuk mengerti ucapannya.
"Kau dengar eomma, Rose? Jauhi pria itu dan ikuti apa yang eomma katakan. Kau saat ini tak memiliki pilihan lain, tak bisa kabur atau pergi kemanapun. Itupun jika kau benar-benar menginginkan jika kita semua kehilangan semuanya."
Ibunya saat ini terlihat berbeda, benar-benar Rose tak pernah melihat Ibunya yang seperti ini
Walaupun masih bergetar-itu karena dia berusaha pula untuk menahan tangisnya agar tak keluar dengan keras begitu saja-Rose tetap mengucapkannya.
"A-Aku mencintai Jimin Oppa. Aku hanya ingin bersamanya, eomma."
Rose bisa melihat bagaimana Ibunya yang menghela napas dengan begitu berat, sebelum akhirnya melepaskannya dan sedikit menjauh. Ibunya menangis, Rose bisa melihatnya. Terlihat dari bagaimana kedua tangannya yang gemetar, yang tengah menutupi kedua wajahnya agar suara tangisnya teredam.
"Eomma, aku mencintainya. Lagipula, Jimin Oppa dan Mina eonni sudah tak memiliki hubungan apapun. Mereka bukan lagi sepasang kekasih, eomma."
"Lalu, apa dia juga mencintaimu?"
Rose terdiam oleh pertanyaan itu. Mengingat kembali jika ucapan cinta itu tak pernah keluar dari bibir Jimin. Pria itu memang menyayanginya, Rose yakin itu. Tapi cinta? Rose tiba-tiba saja merasakan sakit itu kembali jika mengingatnya.
"Kenapa diam? Kau tak yakin?"
Rose menatap pada Ibunya, sebelum mengalihkan pandangannya setelahnya.
"Jika dia memang mencintaimu, dia tak mungkin datang begitu saja ketika Mina menyuruhnya datang. Tidakkah kau sadar itu?"
Rose menutup kedua matanya, berusaha mengelak semua ucapan Ibunya. Tapi mau berapapun ia menolaknya, nyatanya ucapan Ibunya memang benar adanya. Pengaruh Mina sepertinya masih terasa bagi Jimin. Rose bahkan masih mengingat bagaimana Jimin yang hanya diam ketika ia diperkenalkan sebagai kekasihnya oleh Mina saat makan malam itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lil' Touch
Fanfic[18+] ✔ Tidakkah kau tahu? Bahwa dirimu begitu menginginkanku? Jadi cepatlah kemari. Dan berikan aku sedikit sentuhanmu. ----- ©A BTS's Jimin & BLACKPINK's Rosé Fanfiction ©iamdhilaaa, 2019