2

14.1K 708 3
                                    

- pukul 4:00 -

Aku bangun, berjalan ke kamar mandi dan mencuci muka. Si kembar masih tertidur. Aku memanfaatkan ini untuk mandi.

Selesai mandi, aku turun ke dapur dan memasak telur. Aku sarapan. Aku memikirkan nama untuk si kembar. Aku bingung. Aku membuka hapeku dan mulai browsing di internet. Ah ini nama yang bagus.

Jayden Parker dan Jennifer Parker

Yeaah, Jay and Jen. Aku suka itu. Besok, aku akan mengurus akta kelahiran mereka. Kalau dokter itu bilang usianya baru satu minggu, berarti mereka lahir tanggal 7 July. Ah bayi bayiku yang lucu.

EAAAAK EAAAKK

Tiba tiba suara tangisan bayi memecahkan lamunanku. Itu bayiku! Aku segera berlari ke kamarku. Hanya Jayden yang menangis. Aku mengangkat bayiku itu dalam gendonganku.

"Cup cup cup"

Aku menggoyangkan tanganku seperti ayunan. Aku keluar dari kamar. Turun ke dapur sambil menggendong Jayden dan membuatkan susu untuknya. Jayden sudah mulai tenang. Aku memberikan botol susu ke mulut Jayden. Karna dia belum bisa pegang sendiri, jadi aku yang pegangin botolnya.

"Halo Jayden, cepet gede ya"

Aku mengecup kening Jayden. Entah ia mengerti atau tidak. aku harus aktif mengobrol dengan mereka, kalau tidak bayi bayiku nanti akan telat bicara.

Selesai minum susu, Jayden ngga tidur lagi. Aku berjalan ke kamarku. Jennie udah bangun, tapi gak nangis. Uuh pinternya anak mama.

Aku menelfon Luna sambil tetap menggendong Jayden.

" halo Ley, kenapa ? "

" kamu udah di butik ?"

"Pagi pagi begini ? Are you kidding me. Ini masih jam 7 Ley. Kenapa sih ?"

"Bisa ke rumahku ?"

"Okay, aku akan ke sana sekarang"

"Im waiting"

Luna menutup telfonku. Aku menengok ke kiri melihat Jennie. Jennie terlihat anteng dan tidak menangis. Jayden bahkan sudah tertidur dalam gendonganku. Aku mengecup kepala Jayden berkali kali. Aku meletakkan Jayden disamping Jennie. Membuatkan sebotol susu untuk Jennie. Kembali ke kamar dan memberikan susu itu pada Jennie. Sambil menggendong Jennie, aku membuatkan 2 botol susu lagi untuk nanti. Aku akan belanja perlengkapan bayi.

Ting tong

Bel rumahku berbunyi. Aku keluar dan membukakan gerbang untuk Luna.

"Masuk Lun"

Luna mengekoriku masuk ke rumah. Dia duduk di sofa ruang tamu. Dia menatapku dan Jennie secara bergantian.

"Bayi siapa Ley ?"

"Dia bayiku"

Luna menatapku tajam, sekarang matanya seakan ingin keluar. Luna berdiri. Menghampiriku, menatap Jennie. Aku menatapnya bingung.

"Jangan bercanda"

"Aku bahkan tidak pernah seserius ini, Lun"

"Okay, gue percaya"

Aku tau kau tidak percaya Lun. Kau tidak bisa berbohong padaku.

"Tapi kan lo gapernah hamil Ley"

"Memang"

"Terus ?"

"Mendingan kamu anterin aku belanja perlengkapan bayi sekarang, kau bisa menggendong bayi kan ? Tolong gendong Jennie sebentar"

Aku memberikan Jennie ke Luna. Luna terlihat takut takut menggendong Jennie. Aku berlari ke kamarku, menggendong Jayden pelan pelan agar tidak membangunkannya dan kembali ke ruang tamu. Luna melihatku menuruni tangga.

"Ada dua Ley?"

"Yap, mereka kembar. Yang ini namanya Jayden"

"Lo pasti bercanda"

"Terserah, tuh ambil kunci mobilnya. Sini Jennie nya"

Aku menggendong Jennie di tangan kananku dan Jaydeng di tangan kiriku. Luna menatapku tidak percaya sambil mengambil kunci mobil di atas meja. Aku dan Luna berjalan ke garasi, dan masuk ke dalam mobil.

"Nanti kamu yang beli ya Lun"

"Lo yang butuh, gue yang di suruh"

"Pliiss"

Aku memasang puppy eyes ku. Luna mengangguk, yeay! Cara ini memang paling ampuh.

Aku sudah sampai di salah satu mall di Bekasi. Aku belanja sangat banyak baju bayi. Luna membawalan belanjaanku. Aku belum membeli srtoller dan boks bayi. Aku hanya membeli boks kecil untuk sementara. Lagipula, aku belum membereskan kamar Jayden dan Jennie.

"Udah Ley, nanti aku telat ke butik nih udah mau jam 2"

"Ah iyaa, yaudah deh besok lanjutinnya"

Lama lama pegel juga ya gendong si kembar.

Sampe di mobil, aku membetulkan posisi Jennie dan Jayden agar pas di tanganku. Aku mengambil tas jinjingku dan mengeluarkan 2 botol susu. Aku langsung memberikannya pada Jayden dan Jennie.

Aku tertidur sambil memeluk kedua bayiku. Saat aku bangun, tiba tiba aku ada di depan gerbang rumahku. Luna sedang membuka gerbang rumahku? Kembali masuk ke dalam mobil dan memakirkan mobilku dalam garasi.

"Gue langsung ya Ley, udah telat nih"

"Iya Lun, hati hati yaa"

Sekarang jam 4:00 sore. Bayi bayiku sudah tidur. Aku meletakkan mereka di kamarku, kembali ke mobil untuk mengangkut barang barang yang tadi ku beli. Petama aku mengangkat box bayi ukuran sedang ke kamarku dan memindahkan Jayden san Jennie dalam box itu. Lalu aku memindahkan baju baju si kembar. Selesai mengangkat semua belanjaanku, aku berbaring dan lama lama tertidur.

AleynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang