Hari ini aku akan membereskan kamar untuk si kembar. Aku juga membuat conection door dari kamarku ke kamar si kembar. Ohiya, hari ini aku akan mengambil akta kelahiran si kembar, setelah minggu lalu aku mengurusnya di kelurahan. Aku mengendap endap keluar dari kamarku agar tidak membangunkan si kembar. Keluar dari kamarku ke kamar si kembar lewat connection door. Disana udah banyak barang buat kamar Jayden dan Jennie, tapi belum di bereskan. Aku menghembuskan nafas kasar. 'Ini pasti akan menjadi hari yang melelahkan' gumamku.
Aku mulai dengan menempelkan beberapa wallpaper di dinding kamar. Menggeser dua boks bayi, dan memasang mainan di atasnya. Menggeser lemari bayi dan..
EAAAKK EAAAKK EAAAKK
kedua bayiku menangis. Aku berlari ke kamarku dan kedua bayi itu menangis. Aku menjejalkan mereka susu botol. Mereka diam, kedua tanganku pegal karna menahan kedua botol susu. Ayolah, cepat habiskan susunya.
Lima menit kemudian, susunya Jayden habis tapi Jennie belum. Aku melepas botol susu dari mulut mungil Jayden. Dia tidak tertidur lagi. Jayden menggerakan tangannya, memukul mukul udara di sekitarnya. Jennie mengengok ke arahnya, mungkin dia bingung dengan kelakuan saudara kembarnya itu. Ah menggemaskan sekali mereka.
"Abis ini mandi ya, bantuin mama beresin kamar kalian"
Aku mulai memanggil diriku dengan sebutan mama, hahaha XD. Aku menunda pekerjaanku membereskan kamar mereka. Jennie sudah menghabiskan susu botolnya. Aku memindahkan Jennie ke boks bayi dan menggendong Jayden ke kamar mandi. Aku menurunkan bak bayinya yang berukuran sedang dan mengisinya dengan air hangat. Aku membukakan baju Jayden dan mulai mengelap seluruh badannya perlahan. Aku menghanduki Jayden dan memakaikan pampers dan baju. Aku melakukan hal yang sama ke Jennie. Ternyata saat memandikan Jennie, Jauden sudah tertidur dalam boks bayi. Yup pekerjaanku berkurang. Aku menggendong Jennie di tangan kiriku dan tangan kananku mengerjakan kamarnya. Aku menata boks bayi Jennie dan Jayden berjauhan, agar jika salah satu dari mereka menangis tidak akan mengganggu yang satunya. Haaffff akhirnya selesai juga kamar mereka. Aku menatap Jennie dalam gendonganku, mendekatkan wajahku ke wajahnya. Lucunyaa bayiku inii.
Sekarang sudah jam satu siang. Aku harus ke kelurahan untuk mengambil akta si kembar.
"Sayang, mama siap siap dulu yaa"
Ucapku ke bayiku. Mereka hanya menatapku dengan mata polosnya. Aku menuju kamar mandi, membuka bajuku dan mandi dibawah guyuran shower -sepertinya aku tidak harus menceritakan bagaimana aku mandi, kan?- yak skip. Aku keluar dari kamar mandi, memakai baju berwarna pink bergambar barbie dan memakai celana jeans hitam miliku. Aku menguncir rambut ikalku. Okeh, sekarang aku sudah siap berangkat. Aku berjalan ke boks bayi dan melihat Jennie dan Jayden sedang mengemut jempol mereka. Baiklah, mungkin ini akan menjadi kebiasaan baru mereka, mengingat usia mereka sekarang sudah dua bulan dan mulai sensitif dengan setiap rangsangan di sekitar mereka. Aku mengambil stroller mereka dan meletakkan mereka dalam stroller.
Drrtt drrtt
Hapeku bergetar, tertera nama Luna di layar hapeku. Aku menggeser tombol hijau itu.
"Halo Ley, sibuk ga hati ini?"
"Ya kurasa, ada apa ?"
Harus kuakui, aku kangen dengan Luna dan kangen dengan pekerjaanku.
"Aku mau curhat Ley, pliis" Luna terisak, terdengar jelas dari suaranya yang parau dan serak. Hari ini aku harus membersihkan kamar Jay and Jen, tapi mungkin aku bisa melakukannya nanti.
"Baiklah, aku akan kerumahmu nanti okay ? Aku harus mengambil akta si kembar dulu di kelurahan, take care"
"Okay"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleyna
Randomaku Aleyna Parker, seorang designer berusia 22 tahun yang dikejutkan dengan dua orang bayi kembar dalam hidupku.