KEDUA

12 3 2
                                    

Sorak ramai terdengar jelas dari dalam kelas yang sedang mengadakan ujian. Sibuk memprotes kepada guru killer yang memberikan 40 soal essay untuk ujian matematika.

"PAK GAK BISA GITU DONG, MASA CUMA DI KASIH WAKTU 30 MENIT." Teriak Rando memprotes karena waktu yang di berikan sangat singkat.

"TAU NIH PAK, SAYA BELOM BELAJAR PAK" Derick pun ikut menyahuti sambil berdiri dari tempat duduknya.

Suasana kelas semakin ramai karena murid yang lain ikut memprotes adanya ulangan dadakan yang singkat hari ini. Masalahnya, mereka belum menyalin contekan untuk ulangan math kali ini.

BRAK!!

Suasana yang ramai seketika hening, dan menatap Pak Anwar kaget. Pasalnya didepan sana wajah Pak Anwar sudah merah padam menahan amarah. Ditambah gebrakan meja barusan.

Pasti tangan pak Anwar sakit, pikir mereka.

"Waktu tinggal 20 menit, bagi yang telat mengumpulkan akan saya berikan tugas 2x lipat." Ucap pak Anwar dingin setelah mengatur nafasnya. Lalu duduk dan membaca buku yang ia bawa.

Masa bodoh dengan berisiknya kelas, walau tidak sebising tadi, toh dia akan mengurangi 10 point dari mereka. Wong, isi nya anak setan semua, lama lama saya jadi setan juga. Pikirnya.

Seketika semuanya duduk dan sibuk mengerjakan soal-soal yang tidak memiliki akhlak tersebut. Ada yang membuka buku diam diam, ada pula yang memakai handphone.

"Whatt the fvck! Rik cepet cari rik! Brainly rik!" Heboh Rando sambil berbisik kepada derick.

"Pake hp lo aja do, sayang kuota gua buat main papji ntar!"

"Gua juga gada kuota anjir! Bentaran doang rik, cepet woy!"

Tiba tiba ada sebuah kertas yang muncul dari belakang. Keduanya menoleh dan berbinar setelah melihat ternyata itu adalah kertas jawaban.

"Wah gilaaa, mantap pak bos!" Derick mengambil kertas tersebut dan mulai menyalin dengan cepat.

"Emang lo doang penyelamat gua daff! Ingetin gua nanti buat nyium lo!" Rando pun ikut menyalin jawaban dengan cepat.

Daffa hanya memutar kedua bola matanya dan kembali memainkan handphone nya. Dan berdecih pelan ketika melihat pesan dari Acha.

Acha
Daff...
Read

Acha
Kok cuma di read daff?
Read

Acha
Daff, aku pindah sekolah ke sekolah kamu ya, pleasee,,,

Kadaffa
Gak.

Acha
Kenapa?? Disini aku kesepian.
Kangen kamu juga,,,

Kadaffa
Ada Alya.

Acha
Iya sih,
tapi aku maunya sama kamu!!

Kadaffa
Bisa ga usah ngerengek?!
Disana aja.

Acha
Maaf, iya
Read

Daffa menghela nafasnya pelan, dan memasukkan handphone nya ke kantung celana. Ternyata waktu mengerjakan ujian sudah selesai.

Semuanya serentak cepat cepat berdiri dan mengumpulkan jawaban, jangan sampai telat dan harus mengerjakan soal horror seperti itu 2x lipat, lagi.

Bisa mencair otak mereka lama lama. Sudah cukup soal ini membuat kepala mereka keluar asap. Memang setan pak Anwar, bisa bisanya memberikan soal yang belum dipelajari.

Dear ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang