Aku dan Shafira

4 2 0
                                    

Pagi itu aku terbangun karna mendengar suara alarm yang sudah ku atur tadi malam
"Enghh" lenguhku.

Tak lama dari itu terdengar suara seorang wanita, "Rain, bangun sayang udah siang. Nanti kamu telat ke sekolahnya sayang" Ucap wanita paruh baya yang ku panggil dengan sebutan bunda.

Aku pun duduk dan bersandar di kepala ranjang
" iya Bun, ini Rain udah bangun kok"
Pintu kamar terbuka,
"kalau gitu, kamu langsung mandi biar badan nya seger" Ucap bunda, yang ku balas dengan anggukan kepala.

Aku masuk kekamar mandi dan mulai membersihkan diri. 20 menit kemudian aku keluar dan langsung siap-siap untuk berangkat sekolah. Setelah selesai aku turun kebawah dan mencari bunda, namun bunda gk keliatan di bawah.

"Bun..bunda, bunda dimana Bun? Rain udah siap ni" Teriakku mencari bunda.
"Bunda kemana sih?" Gumam ku karna tak kunjung melihat bunda.

Tak lama, munculah wanita paruh baya yang masih terlihat muda dan cantik"Kenapa sih sayang pagi-pagi udah teriak aja"
Ucap bunda sambil menuruni tangga.

"Bunda dari mana?" Tanyaku pada bunda.
"Bunda abis dari kamar tadi. Kenapa?" Jawab bunda. "Gapapa, aku cuma nanya aja. Oiya, ayah kemana Bun?" Tanyaku karena tak melihat ayah.

"Oh ayah kamu udah berangkat ke kantor,katanya ada meeting penting makanya dia berangkat duluan" Jelas bunda.
"Ooooo gitu" gumamku smabil mengangguk kan kepala.

"Yaudah deh kalau gitu, aku berangkat sekarang ya Bun" Pamitku pada bunda.

Lalu aku di antar oleh mang Ujang yang merupakan seorang supir yang bekerja dirumah ku ke sekolah. Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, aku sampai di sekolah.
"Makasih mang." Ucapku pada mang ujang.
"Iya, sama-sama neng" Jawabnya sambil menutup pintu mobil.

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah ramai, karena sudah banyak siswa siswi yang datang.
"Pagi kak rain"
"eh pagi juga dek"
"Pagi kaka cantik"
"pagi juga adek cantik"
"Pagi neng geulis, hehe"
"pagi juga kang"
"Pagi rain cantik"
"pagi juga kaka cantik"
Seperti itulah kira-kira sapaan yang ku dapat ketika berjalan di koridor.

Hanya sekedar info, Raina termasuk salah satu most wanted girl di SMA Bhakti, dia juga sangat famous di sekolah, banyak orang yang menyukainya karena sikap nya yang ramah, baik, pintar, dan tentu saja juga karna dia memiliki wajah yang sangat cantik. Hidung mancung yang mungil, bibir tipis yang berwarna pink alami, alis tebal dan bulu mata lentik, serta kulit nya yang putih dan mulus. Tak heran jika banyak siswa yang tertarik padanya

"Pageee manteman semuaaaa, piye kabare? princess rain come back nih" Teriakku saat memasuki kelas.
"Princess apaan, muka buluk begitu dikata princess haha" Saut seorang siswi cantik bernama Shafira Aurelia Pranaja yang tak lain adalah sahabat kecilku.

" Yeee dasar temen kurang asem, muka aku yang cantik nya udah ngalahin Cinderella gini dibilang buluk" kataku dengan kesal.
" Hehe, ya maap kan emang kenyataan zheyeenkk"jawabnya sambil nyengir.

" Oiya kamu udah siap pr fisika? " tanyaku pada fira.
" Hah? pr fisika yang mana?kok gue gak inget sih." Tanya nya dengan wajah bingung sekaligus kesal.

"Pr nya itu halaman 115, makanya kamu jangan kebanyakan mikirin kak Adrian jadi gatau kan kalo ada pr" kataku sambil terkekeh.
"Ye lo mah, lagian siapa suruh kak Adrian mukanya ganteng banget gue kan jadi kepikiran terus hehe"
Katanya sambil nyengir.

"Yaudah ntar malem kerjain, lagian tugas nya dikumpulnya masih besok" jelas ku.
"Ye elo, gue kira bakal dikumpul sekarang mana udah jantungan gue" kesalnya.
Aku pun hanya tertawa melihat wajah kesalnya. Sahabat ku yang satu ini memang sangat lucu ketika sedang kesal.

Sekarang sudah memasuki waktu istirahat,dan sudah banyak murid yang berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

"Rain,kantin yuk laper banget gue nih. Kasian cacing di perut gue udah pada demo karna kelaparan" Ajak fira pada Raina.
"Iya bentar, aku ngerapihin ini dulu" kataku sambil memasukkan pulpen ke dalam kotak pinsil.
"Nah selesai, yuk kita ke kantin sekarang" ajak ku sambil menarik lengan nya.

Di kantin
"Lo langsung cari meja aja biar gue yang pesen makanan nya, lo mau pesen apa?" Tanya fira ketika sampai dikantin.
"Oke deh, um aku pesen siomay aja deh sama jus jeruk nya satu ya" jawabku yang dibalas anggukan oleh fira.

Aku langsung duduk dimeja kosong yang ada dipojok kanan kantin. Gak lama aku melambaikan tanganku kearah fira yang bingung nyariin aku.
"Pira sinii!" Kataku dengan sedikit teriak.
"Ya Allah Raina mesti banget gitu lo milih tempat pojokan begini, doyan bener perasaan" heran fira.
"Ya abis gimana orang yang kosong tinggal ini" kataku
"Yauda deh langsung makan aja ntar keburu bel lagi" katanya lagi yang ku balas anggukan dan ucapan terimakasih.

Habis makan kita bedua langsung balik ke kelas karena emang bel masuk udah bunyi. Gak lama masuk buk intan yang merupakan guru matatika.

"Pira, kepala Rain kok suka pusing ya setiap Kali buk intan yang ngajar di kelas?" Tanyaku pada Fira.
"Yeee itu mah emang dasarnya lu yang dodol di mm maemunah" Jawabnya
"Ih emangnya pira gak pusing?" Tanyaku lagi.
"Ya jelas pusing la, gila aja gimana gak pusing dari tadi yang dibahas rumus rumusan mulu heran" Jawabnya sambil menggerutu kesal.
"Berarti pira juga dodol dong kan kepala nya pusing juga" kataku sambil cekikikan.
"Iye dah serah lo aja, udah diem ntar ditegur lagi" ucapnya mengakhiri yang kubalas dengan mengangkat jempol kearah nya.

Trrriiinngggggggg

"Alhamdulillah, akhirnya ya Allah pulang juga kepala hambamu sudah ingin meledak karena mendengarkan rumus yang dikasi buk intan" seru Fira waktu denger bel pulang.
"Pira jangan lebay deh macem gak pernah pulang kerumah aja" kataku sambil beberes
"Hehe namanya juga orang seneng" katanya
"Yaudah yuk balik soalnya mang ujang udah nunggu di depan" ajakku sambil menarik tangan Fira.
"Oke let's gooo" Jawabnya dengan semangat.

Skipp

Sampai diparkiran aku langsung pamit sama Fira karena mang ujang udah nunggu sambil buka pintu mobil
"Kalo gitu aku duluan ya, kamu hati-hati nanti ya pira" ucapku
"Iya lo juga ya, mang ujang ati ati ya bawa Mobil nya" katanya kemudian
"Siap non Fira" balas mang ujang
"Dah pira" Pamitku yang dibalas lambaian tangan oleh nya

RainZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang