ㅅ ㅏ는 게 왜 이럴까?
why is my life like this?•••
Jumat, 7.30 AM
Seoul, South KoreaTerlihat seorang wanita bermarga Kim yang tinggal dengan sahabat baiknya di sebuah apartemen berukuran sedang yang terletak di tengah kota Seoul itu sedang terburu-buru mengenakan sepatu flat miliknya, tangannya yang bebas segera mengambil tumpukan berkas yang tergeletak rapih di atas meja yang berada di kamarnya tersebut dan segera melangkahkan kakinya keluar dari ruang tidurnya dengan gerakan cepat.
"Mengapa kau tidak membangunkanku?" wanita bernama Kim Jennie itu berkata kepada sahabatnya yang sedang sibuk membuat sarapan di dapur.
"Aku kira hari ini kau libur!?" Min So Hee, sahabat baik Jennie sejak mereka duduk di bangku kuliah bersama itupun termenung sesaat, yang membuat Jennie ingin sekali memukul kening miliknya sendiri namun saat ini kedua tangannya sudah lebih dulu dipenuhi dengan berkas beserta tas jinjing.
"Aku libur hanya di akhir pekan dan ini baru hari Jumat, So Hee." ucap wanita itu sambil menggelengkan kepalanya pelan dan tidak lupa untuk mengambil kunci flat apartemen mereka, "Aku pergi dulu!" ucap Jennie sambil mengenakan mantelnya dengan terburu buru.
Andaikan saja ia memiliki sayap mungkin sekarang dirinya sudah terbang ke kantor agar tidak terlambat, lagi.
"Hati-hati dijalan!" Teriak So Hee dengan antusias masih menggoreng telur mata sapi sementara Jennie sudah sibuk berlari menuju lift untuk turun.
Jennie langsung mengeluarkan nafas panjang saat dirinya sudah terduduk di bangku halte untuk menunggu bus menuju kantornya. Hatinya kian tersentak saat melihat angka '7:45' yang tertera pada jam tanggannya tersebut. Bus yang biasa dia naiki-pun sudah berangkat 15 menit yang lalu.
Apa boleh buat, demi hidup dan mati aku harus relakan uang makan siangku hari ini. Ia pun dengan sigap menghentikan taksi yang lewat
"Ahjussi tolong antarkan aku ke Min Agust & Co dengan kecepatan maksimal ya!" belum benar terduduk dengan nyaman dirinya sudah mengoceh kembali, "Ahjussi hidup dan matiku ada ditanganmu!", ucap Jennie dengan suara memelas kali ini. Tanpa berpikir panjang supir taksi itupun segera melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang.
Sial, pikirnya, sudah dua hari ini ia hampir telat untuk berangkat ke kantor. Apalagi wanita itu baru menyadari bahwa hari ini merupakan hari penting, yaitu meeting bulanan bersama petinggi-petinggi terpenting di perusahaan firma hukum tersebut. Termasuk Tuan Min 'dingin, tegas dan juga menyeramkan' Yoongi itu sendiri.
'ah, tamatlah riwayatku,' rutuk Jennie dalam hati.
Mata Jennie-pun tidak bisa berhenti untuk mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Tersisa 15 menit lagi. Sial.
Setelah sampai di perusahaan, wanita itu segera turun dan membayar ongkos taksi tanpa menunggu kembalian dari sang supir.
Dengan langkah terburu-buru ia pun berlari menuju lift seperti orang yang kesetanan, dengan gerakan cepat ditekannya tombol lantai 12, tangannya bergetar, jantungnya berdegup dengan kencang.
Jennie sekilas melihat pantulan dirinya pada dinding lift, pundaknya seketika terjatuh lemas, "Lihalah tampilanmu sangat kacau Jennie, kau jelas butuh sedikit waktu untuk merapihkan rambutmu.", gerutu wanita itu, jari-jarinya pun spontan bergerak untuk merapihkan helaian rambutnya yang berantakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/227364378-288-k840119.jpg)
YOU ARE READING
PSEUDO || KIM TAEHYUNG AU (TAENNIE)
Fanficpseudo [pseu-des] • greek (n.) menunjukkan sesuatu yang salah, palsu, atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya (menipu). "Lakukanlah untuk ibu, Jennie. Kau ingin ibu memaafkan mu, kan? Maka gantikanlah posisiku." - Sherin Kim "Maaf telah...