Prolog

457 19 5
                                    

{23:15}

Jika bukan karna birthday party Fany sahabatnya, Agatha tidak akan pernah menginjakan kaki ditempat seperti ini.

Klub malam, dimana semua di lakukan sesuka hati. Disini mereka tidak pernah berkomentar tentang harga diri dan Agatha tidak pernah tahan dengan semua ini.

Musik DJ dan iringan tarian erotis dari mereka membuat Agatha pusing, baru lima belas menit berada ditempat ini dia sudah mual-mual.

Agatha menjauh dari keramaian, mencoba menghubungi Arsen. Karna terburu-buru tanpa sadar tubuhnya menabrak seseorang.

Dia Raynandho Gibran, semua tahu tentangnya begitu juga Agatha. Ketua geng Warlocks yang paling disegani di SMA Taruna, tidak ada yang ingin bermasalah dengan orang itu begitu juga dengan Agatha.

"Sorry" Katanya.

Tanpa peduli pada jawaban Gibran, Agatha mengambil handphonenya yang terjatuh lalu pergi begitu saja.

Tatapan Gibran yang paling mematikan membuat Agatha gemetar, mata indah coklat Gibran yang bertemu langsung dengan manik matanya begitu sulit dilupakan.

Rasa takut dan benih cinta seakan menyatu menjadi rasa yang tidak mampu didevinisikan melalui kata-kata.
.
.
.
.
.
Jangan lupa Vote ya!!
Nanti Agatha akan cerita lagi!

Dear GibranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang