PROLOG.

100K 4.3K 184
                                    


"Amarah bisa membuat seorang larut dalam kegelapan."

___________________

"Maaf, gue nggak bisa jadi pacar lo."

"Revan, kamu akan jadi penerus selanjutnya setelah Ayah kamu."

Hujan mungkin dapat meredam suara walau tidak sepenuhnya teredam. Hujan juga bisa Menyembunyikan tangis bagi siapa pun yang ingin menangis dan berteriak sepuasnya tanpa harus bersembunyi atau menemukan tempat leluasa untuk melampiaskan egala hal tersebut.

Tapi hal yang seharusnya menutupi suara-suara yang tidak mau Revan dengar malah terus terngiang di telinganya sampai Revan sendiri muak mendengar kata-kata tersebut. Di tetapkan sebagai pewaris utama—penerus keluarga yang sudah bisa dipastikan itu akan membuatnya mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. Lalu penolakan dari gadis yang ia sukai membuat Revan kalap akan berbagai pihak yang menyerangnya dan Revan lawan tanpa ampun.

Tongkat baseball yang cowok itu pegang mulai dilepaskan begitu saja saat sadar kalau pertaruhan yang baru saja ia lakukan dimenangkan olehnya. Lemas karena habis tenaga, Revan terduduk lemah dengan luka-luka di tubuhnya karena beberapa serangan yang ada.

Napas yang terengah-engah, dengan pandangan yang mulai mengkabur berusaha memastikan bahwa orang-orang yang tergeletak di depannya masih terbilang hidup dan hanya pingsan semata. Sebrutal-brutalnya Revan dalam melawan seorang, ia juga tidak mau membunuh mereka.

"Lo... lo beneran gila—uhuk-uhuk!" Seorang cowok yang tergelak dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya masih sadar, dan tidak menyangkan bahwa dari sekian banyaknya orang yang Revan lawan, cowok itu masih mampu dan sanggup untuk membuka mata."Gimana bisa... lo kalahin kita semua?!"

"Berantem bukan cuma pake otot, itu... cuma bikin lo kelihatan bodoh!" Revan memberikan senyum menyeringai pada cowok yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya."Strategi paling penting!"

"Lo menang... lo bebas atur keempat geng yang udah jadi bahan taruhan malam ini!" Arkana Dewanta—ketua geng Gardapati mengaku kalah pada Revan yang sempat ia remehkan.

Revan tersenyum mendengar itu, sudah ia pastikan kalau untuk kedepannya hal-hal yang selama ini mengusik dirinya akan Revan jadikan sesuatu yang ia genggam dan tidak akan pernah ia lepaskan. Revan rasa, mempertaruhkan nyawanya untuk pertarungan ini tidak sia-sia.

Revan sempat di hadang oleh ketiga geng motor yang selalu mengusiknya hanya karena dipertandingkan balap liar mereka tidak pernah menang. Gardapati yang diketuai oleh Arkana Dewanta, Legister oleh Satria Aderald, dan Digister oleh Mahesa Ganendra. Sebutan Raja Jalanan untuk Revan sudah tersematkan sehingga mereka benar-benar tidak terima karena harga diri mereka seakan diinjak-injak. Oleh karena itu mereka beserta inti dari setiap geng menghadang Revan untuk memberikan pelajaran dan bertaruh.

Mempertaruhkan geng mereka sendiri dengan keuntungan jika Revan menang melawan mereka semua, maka mereka akan tunduk dan patuh pada Revan bahkan semua anak-anak geng mereka. Termasuk Ginggirls salah satu geng perempuan diantara mereka bertiga. Tapi jika Revan kalah, maka Revan yang harus tunduk pada mereka selama apapun yang mereka mau.

Lima belas orang yang Revan lawan tidak membuat Revan kalah karena Revan sendiri jago bela diri taekwondo dan menggunakan strategi untuk mengalahkan mereka.

Mengingat hal tersebut rasanya membuat Revan jadi tahu kalau selama ini hal yang ia mau belum terpenuhi, karena melihat gadis yang sudah satu tahun memilih bersama orang lain daripada menerima perasaannya ternyata masih tetap sama.

Bagaimana gadis yang ia lihat di pembatas koridor lantai dua itu tersenyum bersama laki-laki lain di lapangan. Membuat Revan jadi bertanya,"Kalau lo sama gue... lo bakal kayak gitu juga nggak si, Van?"

°°°°°°

Halo Baby Arva, apa kabar?

Fist of all, please banget buat yang udah baca dari awal sampai akhir untuk jangan spoiler apapun. Karena alur bakalan nggak beda jauh sama yang kemarin, bahkan mungkin sama. Cuma isinya aja yang diubah biar lebih tertata dan makin enak dibaca. Soalnya kemarin-kemarin baca UR1 cukup berantakan dan masih banyak kurangnya.

Kalian tim baca ulang apa pembaca baru? Absen dong disini. Kalau pembaca baru, kalian bisa baca UR2 juga kok, karena bisa dibaca terpisah dari UR1.

Btw selamat membaca dan telusuri kisah Revan dan Vania dalam versi yang lebih fresh.

Jangan lupa follow wattpad aku dan sosial media dibawah untuk info soal cerita dan baca cerita-cerita aku yang lainnya.

Ig : @story.heefii
Tiktok : @story.heefii [dimohon jangan spam like di tiktok, spam like auto blok]
Karyakarsa : @Fitrianiwijaya [kalian juga bisa baca cerita UR versi yang lain di sini.]

Untuk bab yang ada di karyakarsa, itu lanjutan UR2 setelah tamat. Jadi tetap jangan spoiler di lapak ini. Mohon kerjasamanya ya baby Arva. Terimakasih.

__________

UNTUK REVAN |NEW VERSION|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang