DaSi 01 Juni 2020

21 3 14
                                    

Jadwal Dasi 01 Juni 2020 :

Tema drabble : Kuyang

Kata kunci :
-Gundul Cangkul ~
-Garpu Tipu ~
-Hokus Fokus ~
-Sim Salahbin ~
-Cipluk Bak ~

Terkadang bosan bekerja sebagai petani. Pakaian kotor setiap hari, kulit semakin legam, tidak ada keren sama sekali. Terkadang iri sekali terhadap teman sebayanya yang bekerja di kantoran atau pabrikan. Tapi, apa daya dia yang hanya tamatan SD.

"Eh, gundul cangkulku," kata Hokus fokus terhadap tanah sawah di depannya, namun dikejutkan oleh Cipluk, adik tirinya.

Cipluk bak mendapat lotere, tertawa puas sampai kram perutnya mendengar Hokus latah.

"Mas, denger gosip tidak?" Hokus menggelengkan kepala.

"Tadi malam Sapri lihat setan di ladang Pak Haji," Cipluk menarik nafas, "katanya, sih, kuyang, mas."

"Ngaco! Mana ada kuyang di sini."

"Loh, setannya kepala doang, mas, sama jeroan."

Malam harinya, Hokus dan Cipluk disuruh oleh Uwak untuk ke minimarket kampung sebelah. Desa tempat mereka tinggal sangat terpencil dan jauh dari jalan raya. Penerangan pun hanya beberapa. Dalam hati, Hokus terus menerus merapalkan doa di sepanjang jalan. Mukanya tegar, tapi sebenarnya hatinya merasa takut, hanya tidak ditampakkan saja pada Cipluk.

Sedangkan Cipluk sudah mengantongi garpu tipu peninggalan leluhur. Bentuknya garpu, tetapi sangat tajam seperti keris.

Srek!

Terdengar suara aneh. Hokus dan Cipluk saling menatap. Tak mereka hiraukan, mereka melanjutkan perjalanan. Tetapi, baru dua langkah sosok kepala perempuan dengan organ dalam yang menjuntai terbang tepat di depan mereka. Sesaat mereka menahan nafas, saat kuyang terbang melewati mereka, dengan sekuat tenaga mereka menghembuskan nafas dengan keras.

Tetapi sial, kuyang itu balik lagi. Sosok itu menggigit sesuatu yang membuatnya berlumuran darah. Mata kuyang melotot, seperti hendak keluar. Hokus sudah menangis karena takut. Sedangkan Cipluk sudah mengompol di celana.

Kuyang berdesis. Gumpalan yang digigitnya terlepas. Hokus melihat itu adalah kepala bayi.

"Ku-kuyang."

"Sim salahbin. Eh, sim salahbim. Pergi!" ucap Hokus ketakutan, "Astaghfirullah, ayat kursi, malah sim salahbim, sih!"

Tak dilanjutkan, tanpa menghiraukan apapun, Hokus balik badan dan lari sekencang-kencangnya, berharap kuyang itu tidak mengikutinya.

~Selesai~

@luxiufer2
@yes_yez
PseuCom

Work and Event PseudonymeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang