Dasi 8 Juni 2020
Tema : Kebelet Terkenal
Keyword:
1. Eksotis
2. Idol Buluk
3. T****
4. Histeris
5. Jiwa bar-bar
Iis berjalan cepat menuju ruang kelas. Jantungnya berpacu kencang, berharap dosen mata kuliah sistem informasi akuntansi belum hadir. Pasalnya sekarang dia sudah terlambat, dan dosen tersebut tidak menoleransi keterlambatan mahasiswa barang semenit pun.
Raut kecewa tercetak jelas di muka Iis. "Balik aja kali, ya?" gumam Iis seraya meremas tali totebag-nya.
Argh... ini semua gara-gara Diska t****.
Jangan salahkan Iis yang tiba-tiba jiwa bar-bar miliknya meronta keluar. Dia sudah berusaha untuk datang tepat waktu. Hingga merelakan ke kampus naik ojek panas-panasan sampai kulitnya menjadi coklat eksotis. Kalau saja tadi Diska tidak lambat merampungkan urusannya dengan pihak sponsor, dia pasti masih bisa mengejar waktu untuk presentasi di mata kuliah ini.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Iis berjalan meninggalkan lorong kelas menuju kantin. Percuma masuk, bukan disambut dengan baik, yang ada pasti akan dibuat malu oleh Pak Dosen.
Bahunya tiba-tiba ditepuk dari belakang. Menoleh, dan Iis mendapati Lula.
"Calon idol buluk amat, dah!" ucap Lula.
"Alamat dapat nilai C ini, mah."
Lula terkekeh. "Gimana persiapannya?" tanya Lula.
"Sebentar lagi gue debut. Ga sabar, deh, gue," senyum Iis terkembang menampakkan lesung pipi di wajahnya, salah satu daya tarik paras Iis.
Lula tepuk tangan dengan heboh, dia berteriak histeris membuat beberapa orang yang berada di sekitar mereka menoleh.
"Pasti pertunjukannya sukses, Is. Mereka pasti suka akting lu di teater nanti."
"I hope so... ini bukan teater kabaret lagi, Lul. Dan gue bukan jadi pohon lagi. Gue bakal jadi Sovia, pemeran utama wanita di teater nanti." ucap Iis menggebu. "Gue bakal berdialog, nyanyi, menari, menangis, ketawa, dan lain-lain. Oh iya... Diska juga ngundang Pidi Baiq, loh! Sapa tau gue dilirik beliau untuk next project-nya, 'kaaan. Dan gue makin terkenal."
Iis tertawa kencang setelah menyampaikan angannya pada Lula.
"Jadi, lo pengen terkenal?"
"Iya, lah!" jawab Iis mantap.
~Selesai~
