Sebenarnya ini cerita lama ya gais, berhubung aku mau tutup akun satunya. Makanya cerita nya aku up disini.
Hope you like❤️*****
"Grego"
Gadis berparas cantik itu sedikit menarik daster yang di kenakan gregoria, teman sekamarnya.
"Keluar yuk cari makan, gue laper nih"
Gadis bernama lengkap Gwen Fayyola Putri itu mendengus kesal karena tak mendapat jawaban dari sang lawan bicara.
"Greg!" panggilnya lagi.
"Apasih?!"
"Temenin keluar, cari makan gue laper" rengeknya.
"Ga ah males orang lagi asik nge stalk doi juga, lagian tadi kan baru aja sarapan di kantin pelatnas"
"Tapi masih laper"
"Udah deh keluar sendiri aja napa, ganggu aja deh" kesal grego karena aktifitasnya terganggu dengan suara rengekan teman sekamarnya itu.
"Yaudah, kalo ngga mau nemenin ngga usah marah marah kali. Gue sumpahin cepat keriput lo" balas Gwen lalu dengan secepat kilat berlari keluar kamar karena takut dengan amukan Grego.
🐣
Gwen berjalan keluar asrama sambil memainkan handphonenya. Gadis itu sedang mengirim pesan kepada kakak sepupunya yang juga seorang atlet bulu tangkis di pelatnas. Tak berapa lama ponselnya berbunyi, menandakan adanya chat yang baru saja masuk.
Mas jom
lagi di kamarM.Rian Arianto atau yang biasa dipanggil jombang oleh anak-anak pelatnas ini memang kakak sepupu dari gadis cantik ini. Setelah membaca pesan dari kakak sepupunya, ia segera mengetikkan sesuatu sebagai balasan.
Gwen
lagi sibuk nggak?Mas jom
nggak sibuk kok
kenapa?Gwen
nggak papaSetelah itu dia menutup ponselnya dan berlari ke arah parkiran di depan asrama untuk mengambil sepeda kesayangannya. Gadis itu segera mengayuh sepedanya menuju asrama laki- laki.
Setelah mengayuh sepedanya beberapa meter, gadis itu pun sampai di depan asrama laki-laki dan kebetulan salah seorang atlet yang juga teman sekamar mas jom baru saja keluar dari asrama.
"Kak kevin " panggilnya.
Merasa dipanggil, kevin pun mengalihkan matanya dari handphone. Kini, didepannya ada seorang gadis dengan rambut panjang kecoklatan yang berada diatas sepeda pink kesayangannya sedang melambaikan tangan ke arahnya.
Kevin menghampiri gadis itu. "kenapa?" tanyanya.
Gadis itu menunjukkan senyum manisnya sambil membenarkan rambutnya yang tertiup angin.
"kak kevin bisa panggilin mas jom ngga?"
"Kenapa nyariin jombang?"
"Hehe..itu kak gue mau minta temenin mas jom keluar cari makan."
Kevin mengeryit. " loh bukannya tadi udah sarapan, kenapa mau makan lagi?"
"Ya mana tau, tanya aja nih sama perut gue," sewotnya.
"Kok lo sewot sih orang nanya doang."
"Ya kak kevin nanya mulu sih, orang laper kok ditanya tanya mulu, gue makan juga loh ah.
Jadi bisa manggilin mas jom ngga nih?""Ngga bisa."
"Lah kok gitu?"
"Lah lo juga, orang mau pergi malah di suruh suruh."
"Nyebelin banget sih."
"Emang."
Gwen tak membalas lagi. Pria didepannya ini membuatnya semakin lapar bahkan rasanya ingin memakan pria itu hidup-hidup. Tapi dia urungkan karena tak ingin namanya ada di berita berita nanti dengan judul yang tak mengenakkan 'karena terlalu lapar pembulu tangkis cantik telan hidup hidup pria yang membuat nya kesal' Kan ngga lucu.
Gwen turun dari sepedanya, melangkahkan kakinya menuju teras depan asrama tanpa menghiraukan Kevin.
"Mas jom," panggilnya agak keras.
Gadis itu memang tak tahu malu, bertandang ke asrama yang dipenuhi lelaki tampan, bukannya menjaga imej nya malah berteriak seperti berada dirumahnya sendiri.
Tak lama, keluarlah Rian dengan muka bantalnya dan rambut yang acak-acakan. Maklum ini hari libur di pelatnas, jadi Rian bisa bermanja-manja dengan kasur dan guling tersayangnya."Apasih Gwen teriak-teriak, bikin malu aja."
"Iya nih Jom, kok lo bisa punya sepupu model beginian sih," sahut si manusia tengil disamping Gwen.
"Apasih ngikut aja deh," sewotnya lagi.
Memang Gwen sering tiba-tiba sensi jika ada Kevin disekitarnya.
"Mas jom, Adek laper nih temenin keluar dong,. Beli apa kek gitu sekalian jalan-jalan ya soalnya Adek bosen di kamar terus, Grego juga ngga mau di ajak main. Mau ya Mas Jom?" pintanya manja pada kakak sepupu tersayang nya itu.
"Iya-iya, tunggu bentar ganti baju dulu."
Rian tak bisa tak mengiyakan permintaan sang adik sepupunya ini, pasalnya adiknya ini sangat manis jika bersikap manja seperti ini. Kalau Gwen bukan adik sepupunya sudah lama Rian jadikan pacar .
"Ya ampun Jom, mandi dulu lah. Masa dari tadi pagi belum mandi langsung jalan keluar aja," sahut Kevin.
"Loh, Mas Jom belum mandi dari tadi pagi?" tanya Gwen.
Rian hanya membalas dengan cengingiran nya dan langsung berlari ke dalam asrama, takut di amuk sang adik karena ketahuan tak mandi dari tadi pagi. Selain manis dan cantik, adik nya itu juga terkenal galak. Rian kan takut, apalagi sekarang dia sedang mode buas karena lapar.
Gwen melirik pria yang ada disampingnya. Dia heran kenapa pria tengil ini masih saja ada disini bukannya tadi mau pergi.
"kak kevin kenapa masih disini, bukannya tadi mau pergi?" tanyanya heran.
"lo ngusir gue?"
"cuma nanya doang kok, sensian amat dah jadi orang."
Kevin hendak menyaut, tapi tak jadi karena ponselnya tiba-tiba berdering. Kevin melirik sebentar ke arah Gwen dan berjalan sedikit menjauh, lalu mengangkat telepon itu.
"Halo," sapanya.
"....."
"Iya, ini udah mau otw gue"
"...."
"Oke, yang lain udah pada sampe?"
"...."
"Oke, gue tutup ya"Setelah sambungan dimatikan oleh Kevin. Pria itu lantas menghampiri Gwen untuk berpamitan walaupun sedikit tak rela meninggalkan gadis itu karena belum puas menjailinya.
Gimana? Next or not?
like/comment really needed😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria
Fanfiction[Slow update] When you find someone Who make you laugh, smile, grow, want, crave, feel. Make you mad but happy. Keep that. That's EUPHORIA