Part 5

63 8 2
                                    

Vomment pleaseeeee

*****


Pagi ini semua Atlet di minta untuk berkumpul di gelanggang lebih pagi dari jadwal biasanya tak terkecuali Gwen. Gadis itu berjalan gontai, masih setengah mengantuk. Rambutnya diikat asal asalan. Tapi siapapun yang melihatnya pasti di buat melongo walaupun penampilannya terkesan awut-awutan. Sesekali ia membalas sapaan atlet lain maupun staff yang menyapanya. Gwen memang populer, tak hanya di kalangan atlet tapi juga staff di Pelatnas. Bahkan mungkin seluruh Indonesia tau siapa dia. Atlet termuda peraih medali emas olimpiade Atlanta tahun 2012. mendapat julukan "si anak ajaib" karena saat itu umurnya yang masih 14 tahun, ia sudah memenangkan banyak kejuaraan baik di Asia maupun dunia.

Selain prestasinya, gadis itu juga terkenal karena wajah cantiknya. Wajar saja kecantikan nya itu di dapat dari sang ibu yang merupakan keturunan Korea. Tapi jangan salah gadis itu sudah sejak lahir berkewarganegaraan Indonesia karena sejak menikah dengan ayahnya, ibunya memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia.

Kembali pada Gwen, gadis itu kini memasuki gelanggang. Terlihat beberapa atlet yang sedang duduk-duduk santai di pinggir lapangan dan ada beberapa yang sedang bercanda dengan temannya. Gwen memutuskan untuk duduk di bangku penonton.

Gadis itu terlalu malas walau hanya sekedar untuk mengobrol. Jadi dia memutuskan untuk menjauh dari orang-orang dan memilih untuk tidur sebentar. Dia memang kurang tidur, tadi malam ia terbangun karena mimpi buruk. Mimpi yang membuatnya kembali ingat masa kecilnya yang menyedihkan dan berakhir tidak bisa tidur lagi hingga pagi.

Baru beberapa menit dia menutup mata tiba-tiba dia merasakan dingin di pipi kanannya. Gwen yang terkejut, langsung membuka matanya. Ia melirik tajam pria di sampingnya yang sudah mengganggunya.

"Nih buat lo," kata Kevin tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Gwen hanya menatap datar ke arah Kevin.

"Ambil, biar kulit lo yang putih pucat itu sedikit berwarna." Kevin menyodorkan susu cokelat yang ia beli ke tangan Gwen.

"Nggak lo racunin kan ka?" tanyanya.

"Nggak kok tapi gue taruh pelet biar lo suka sama gue."

"Ya gue sih nggak masalah asal lo nggak biarin perasaan gue bertepuk sebelah tangan aja." jawab Gwen santai sambil menyeropot susu cokelatnya.

"Serius?" tanya Kevin

"Ya nggak lah. Amit-amit deh punya cowok tengil kayak lo, bisa gila gue." jawab Gwen.

Kevin merengut kesal. "Tau nggak, teman gue kemaren bilang gitu juga tapi nggak lama dia malah jadian sama tuh cowok."

Gwen yang sedang meminum susu cokelatnya menoleh, "mungkin teman lo banyak dosa kali kak makanya kena karma kayak begitu."

"Nih gue kembaliin soalnya susu nya udah abis," katanya lagi lalu berlari ke arah lapangan.

Kalau sudah berhadapan dengan Gwen, Kevin yang biasanya ngejailin yang lain malah di jailin sama gadis itu.

"Bukannya bilang makasih, malah nyuruh gue buangin sampahnya. Untung gebetan kalo nggak udah gue timpuk pake nih botol." ujar Kevin, lalu berjalan ke arah tas Fajar dan memasukkan botol susu di tangannya ke dalamnya.


🍓

Setelah diberitahukan siapa saja atlet yang akan bertanding di Asian games dan diberikan arahan, para atlet pun memulai sesi latihan mereka.

Mereka semua berlatih dengan serius. Gelanggang yang tadinya di penuhi canda tawa para atlet kini tergantikan dengan bunyi shuttlecock yang di pukul dan decitan sepatu yang bergesekan dengan lapangan.

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang