Part 6

70 9 2
                                    

Banyak sider ternyata, jadi sediiihh😢



*****



Setelah istirahat makan siang selesai, para atlet kembali ke gelanggang untuk memulai latihan sesi kedua.

Gwen berjalan santai sambil memainkan handphone nya. Ia tak menyadari beberapa meter di depan nya ada Kevin yang sedang duduk sambil bersandar di salah satu tiang. Bukan Kevin namanya kalau sehari saja tidak berbuat jail.

Saat Gwen hanya berjarak beberapa langkah di depan nya, Kevin berdiri untuk menghalangi jalan gadis itu. Karena terlalu fokus dengan handphone nya ia tak menyadari kalau Kevin ada di depan.

Dugh!!

Gadis itu menabrak dada bidang Kevin. Ia meringis sambil memegangi kepala nya.

"Apaan sih lo Ka!! ngalahin jalan orang aja," marahnya pada Kevin.

"Seharusnya gue yang marah karena lo udah nabrak gue," balas Kevin

"Terus kalau jalan tuh jangan sambil main hp dan sebagai hukuman nya hp lo gue ambil," sambungnya lagi lalu tangan beralih mengambil hp yang ada di genggaman Gwen.

Gwen mendengus kesal. Ia tentu saja tak terima dan berusaha merebut hp nya yang ada di tangan Kevin. Kevin tak tinggal diam, ia menggangkat tangan nya tinggi-tinggi agar Gwen tak bisa mengambil nya lalu berlari menjauh. Gwen otomatis juga ikut berlari mengejarnya.

Kevin tiba-tiba berhenti dan membalikkan tubuhnya membuat Gwen yang sedang berlari di belakangnya menabrak tubuhnya.

Brughh!!

Kevin dan Gwen jatuh bersamaan dengan posisi Gwen berada di atas tubuh Kevin. Mereka sama-sama terkejut dengan apa yang terjadi. Gwen yang terlebih dahulu tersadar menyingkirkan tubuhnya dari Kevin, gadis itu lalu mengambil handphone nya dari tangan Kevin dan berlalu pergi.

Wajah gadis itu terlihat memerah, ia benar benar malu karena saat jatuh tadi tangannya tak sengaja memegang dada Kevin. Untung saja tempat yang mereka lalui tadi sepi. Jadi tidak ada orang yang melihat kejadian yang menurut Gwen benar-benar memalukan itu.

Kevin masih pada posisinya, pria itu tak bisa menahan senyumnya saat mengingat wajah gadis itu yang begitu dekat dengan wajahnya saat jatuh tadi.

Kevin meringis saat mencoba bangun, punggungnya terasa sakit karena saat jatuh tadi punggungnya terbentur cukup keras, belum lagi Gwen yang jatuh menimpanya. Kevin memutuskan untuk pergi ke ruang kesehatan pelatnas terlebih dahulu untuk mengecek keadaan punggungnya. Ia berharap ada seseorang yang dikenalnya lewat agar ia bisa meminta bantuan untuk menggendongnya ke ruang kesehatan.


🍓


Gwen tiba di gelanggang dengan napas terengah, wajar saja gadis itu berlari untuk sampai di gelanggang. Wajah yang merah semakin memerah karena kepanasan sehabis berlari.

"Kenapa lo lari-lari? Habis di kejar rentenir?" tanya gregoria saat melihat teman nya itu berlari memasuki gelanggang.

"Nggak. Tapi ini lebih serem daripada di kejar rentenir"

Gregoria menyeritkan dahinya. "Di kejar coach karena ketauan mau bolos latihan lagi?"

"Heh!" gwen memukul lengan gwen, "sok tau lo"

"Ya terus kenapa?"

Gwen menyandarkan punggung nya di kursi lalu beralih menatap temannya. "maaf maaf nih Greg, bukan nya nggak mau cerita tapi ini tuh aib banget buat gue. Nyeritain aib orang lain aja nggak boleh apalagi aib diri sendiri."

"Sok suci lo, tiap pagi juga buka akun gosip terus."

"Daripada lo pagi-pagi udah nge bucin" gwen bales mengejek gregoria.

"Biarin daripada lo jomblo." Gregoria menyempatkan dirinya menginjak sepatu Gwen sebelum berlari ke lapangan untuk memulai latihannya.

"Sakit anjir" teriaknya.

Gregoria memeletkan lidahnya. "Coach, liat tuh gwen nggak mau latihan" adunya pada pelatih mereka.

"Heh! Fitnah ya lo" gwen menatap tajam ke arah temannya itu.

"Gwen! Cepet sana latihan"

"Iya coach, sabar atuh. Jangan marah-marah." Gadis itu menarik salah satu raket nya dari tas lalu memulai latihannya.

Setelah 30 menit latihan gwen mutusin buat istirahat sebentar, mau minum katanya. Tapi gadis itu nggak cuma minum tapi juga mainin hp nya.

"Coach saya izin nggak latihan, punggung saya lagi sakit."

Gwen menoleh ke samping, tak jauh dari tempatnya duduk kevin sedang berbicara pada koh herry.

Koh herry mengerutkan keningnya heran. "loh bukannya latihan  tadi pagi baik-baik aja kan vin?"

"Iya coach, barusan aja tadi saya jatuh. Tapi coach tenang aja ini nggak parah kok, cuma disuruh istirahat bentar aja"

"Ya sudah, balik sana ke asrama dan istirahat yang benar"

"Siap coach" ujarnya lalu beranjak pergi meninggalkan gelanggang.

"Apa punggung kak kevin sakit gara-gara tadi ya?" batinnya.

Gwen memang sedari tadi memperhatikan kevin. Ia menghela napas kemudian berdiri dari duduknya dan memutuskan melanjutkan latihannya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang