Astral Projection

693 98 12
                                    

Mohon vote commentnya
Makasiii🤗

Happy Reading

***

Garis hitam melingkari bawah mata (Namakamu). Bagaimana tidak? Semalam ia hanya tidur dua satu jam. Setelah kejadian menyebalkan semalam ia menahan diri untuk tidak tidur, ia takut anak kecil itu kembali.

Alhasil di kelas kepala (Namakamu) turun lalu naik lagi. Ah, ia sungguh mengantuk.

"Lo ngantuk?" tanya Dannia di sebelahnya.

"Iya, gue ga tidur semalem"

"Loh kenapa?"

***

(Namakamu) menceritakan apa yang ia alami semalam kepada teman temannya

"Mimpi kali sayang" ujar Iqbaal.

"Iya, lo kecapekan kali, jadi halusinasi" sahut Brandon.

"Nggak, itu nyata serius!" seru (Namakamu).

"Ngarang lo ya?" tunding Steffi tak percaya. (Namakamu) mengerang.

"Kalian ga percaya?"

"Nggak"

"Sayang kamu percaya kan?" tanya (Namakamu) sambil memegang lengan Iqbaal.

Iqbaal lalu merangkulnya. "Bukannya aku ga percaya, kayanya kamu cuma mimpi (Nam), pasti kamu kecapekan deh" (Namakamu) menghela nafas, percuma ia tidak ada bukti, tidak akan ada yang percaya.

(Namakamu) memutuskan untuk diam. Ia yakin ia tidak mimpi dan tidak halusinasi, terlalu detail jika di katakan mimpi dan terlalu jelas jika di katakan halusinasi.

***

(Namakamu) baru saja ke meja makan. Makan malam bersama keluarga kecilnya.

Namira mengambilkan sepiring nasi untuknya. (Namakamu) pun meraih lauk pauk yang tersedia di atas meja. Ia juga mengambilkan lauk untuk Nabilla. Semuanya makan bersama. Hanya suara sendok dan garpu yang beradu menghilangkan kesunyian.

Di tengah makannya, (Namakamu) terdiam sejenak. Ia bingung dengan dirinya sendiri. Ia mendapatkan penglihatan atau vision barusan, penglihatan tentang sesuatu yang akan terjadi sebentar lagi. Yang ia lihat dan bisa ia rasakan apa yang akan terjadi adalah Fendy, ayahnya, sebentar lagi akan berdiri lalu ke kamar mandi, setelahnya mendengar suara teriakan Fendy. Setelah selesai makan Fendy mengangkat suara.

"Ayah ke kamar mandi dulu ya" (Namakamu) tertegun. Sebelum Fendy melangkah jauh ia menahannya.

"Yah, jangan ke kamar mandi" Fendy mengernyit.

"Kenapa kak?"

(Namakamu) bingung harus menjawab apa.

"Ayah mules kak"

"(Namakamu) temenin ya yah" ujarnya seraya berdiri.

"(Namakamu) kenapa sih? Makanannya habisin dulu dong" ujar Namira. Nabilla hanya menatap bingung.

"Bentar bun" akhirnya (Namakamu) ikut ke kamar mandi. Ia sendiri juga was was, memperhatikan apa yang menyebabkan Fendy berteriak.

Setelah hampir sampai di kamar mandi. (Namakamu) hanya tertegun melihat genangan air beberapa langkah di depannya.

"Ayah awas" (Namakamu) menarik Fendy ke samping.

"Ada air yah" tunjuk (Namakamu).

Ternyata yang menyebabkan Fendy berteriak adalah karena ia terjatuh. (Namakamu) heran dengan dirinya sendiri. Dulu, ia pernah mendapatkan vision vision kecil tapi hal yang tidak penting, seperti temannya akan berbicara, ada yang memanggilnya, dan hanya sekedar itu. Tapi ia rasamya kemampuannya bertambah.

Alone (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang