Kalau ada yang nanya abstral projection bisa di pelajari ga? Bisa
Caranya gimana? Kalau mau aman jangan di pelajari,kecuali yang ga sengaja abstal
Resikonya?
1. Bisa ga balik
2. Kalaupun balik, kemungkinan besar ada yang ikutin
3. TraumaTau dari mana? Belajar dari anak indihom
Wkwk
Happy Reading
***
(Visual (Namakamu) Scarlett)
Setelah mendapatkan izin piket, akhirnya Iqbaal mengantatkan (Namakamu) pulang.
"Langsung tidur aja biar seger lagi" ujar Iqbaal sambil menepuk puncak kepalanya.
"Iya"
"Nanti malem aku kirimin ya soal ujiannya"
"Makasih" (Namakamu) tersenyum. Lalu melambaikan tangannya pada Iqbaal. Setelahnya ia masuk ke rumahnya.
"Sayang, kok udah pulang?" tanya Namira.
"(Namakamu) pusing ma" ujarnya sambil menyalim Namira lalu melewatinya.
"Mama bikinin bubur ya" seru Namira. Yang (Namakamu) pikirkan sekarang adalah tidur.
***
Malamnya Iqbaal mengirimkan soal ujian matematika tadi dan (Namakamu) berusaha mengerjakannya, karena ia rasa badannya sudah segar kembali dan tidak pusing, ia bisa untuk belajar.
(Namakamu) duduk di meja belajarnya, tangannya menopang dagu. Ia tengah menelaah soal di hadapannya. Mulut (Namakamu) berkomat kamit menghitung sesuai rumus.
Mendadak (Namakamu) risih. Seperti di perhatikan seseorang. Rasa tak enak mulai menganjal. (Namakamu) menoleh ke pintu. Mata (Namakamu) membulat sempurna dan memundurkan kursinya akibat kaget. Ada kepala yang menyembul dari pintu, menatap ke arah (Namakamu), yang membuatnya jijik adalah matanya yang mengeluarkan darah, dan kini melototinya.
"Mama!!!!!!" teriak (Namakamu) sekuat mungkin. Ia memejamkan matanya berharap makhluk tersebut sudah pergi.
Sebuah tangan menyentuh pundaknya. Membuatnya berteriak kembali.
"Mama!!!!"
"Kak, kenapa? Ini mama?" tanya Namira. Ia di kejutkan dengan suara teriakkan (Namakamu) yang kencang. Bahkan kini Nabilla juga ke kamar.
"Kenapa?" tanya Namira. (Namakamu) menjauhkan tangan dari wajahnya. Nafasnya terengah engah. Ia menatap ke pintu, sudah tidak ada.
(Namakamu) masih mengatur nafasnya. Namira memeluknya.
"Kak kenapa?" tanya Nabilla.
"Tadi.." tunjuk (Namakamu) ke arah pintu.
"Tadi ada kepala ma!" ujarnya gemetaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone (SELESAI)
HorrorIQBAAL (NAMAKAMU) Awalnya aku seperti manusia normal lainnya, tidak, tidak, maksudku bukan berarti aku tidak normal. tapi aku merasa berbeda, semua terjadi setelah usiaku menginjak tujuh belas tahun. hal hal aneh mulai terjadi, apa yang seharusnya...