4.lea akan dijual?

16 6 9
                                    

🐾Lara itu rasa, memberikan rasa kepada luka 🐾

🌼🌼🌼🌼🌼🌼

" Maksud ayah apa? Ada apa ini? " Tanya Lea sekali lagi kepada pa Edwin.

"Kamu harus membantu ayah Lea, baru kali ini ayah meminta sesuatu dari kamu. Tolong turuti permintaan ayah kali ini, jika kamu tidak menurutinya maka silakan kamu pergi dari sini sekarang juga " tegas pa Edwin kepada Lea, Lea bingung sebenarnya permintaan apa yang ayahnya inginkan darinya?

" Permintaan? Permintaan apa yah? " Tanya Lea penasaran kepada ayahnya dengan raut bingung.

" Kamu harus mau menikah dengan laki laki pilihan ayah " ujar pa Edwin kepada Lea, dengan serius.

" A...apaa? Menikah? Umurku baru 20 tahun yah, kenapa aku harus menikah? " Ujar Lea kepada pa edwin berusaha menolak permintaan ayahnya.

" Mau menunggu apa lagi memangnya? kamu ada disini aja udah buat masalah, mending kamu menikah dan pergi dari sini, apa susahnya menuruti kata ayahmu " timpal Bu ayu ketus kepada Lea.

Dengan kata lain saat ini ia sedang mengusir Lea secara halus, agar Lea segera pergi dari rumah milik pa Edwin yang notabenya adalah ayah kandung Lea yang seharusnya, lea juga memiliki hak atas segala yang dimiliki oleh pa Edwin.

"Ta..tapi Bu, ada kak Arini yang usianya lebih tua dariku. Kenapa enggak kak Arini saja yang menikah dulu? " Usul Lea kepada mereka , berusaha keras untuk menolak perjodohan tersebut.

" Arini saat ini sedang kuliah, karir dia masih panjang dan bisa hancur kalo dia nikah nanti, kalo kamu kan gak kerja jadi udah seharusnya kamu menikah biar gak ngerepotin kita terus " jawab Bu ayu kepada Lea, membela anaknya agar tidak menjadi korban dari rencana pa Edwin dan pa Dion.

" Keputusan ayah udah bula mau atau tidak, kamu akan tetap menikah dengan laki laki pilihan ayah " telak pa Edwin dengan lantang kepada lea.

Hati Lea hancur, memikirkan nasibnya nanti bila menikah dengan laki laki yang bahkan tidak dikenalnya.

" Ta..tapi yahh hiks hiks " ujar Lea meminta untuk menolak keinginan ayahnya, dengan air mata yang berlinangan.

" Tidak ada tapi tapian!! " Jawab ayahnya telak, lalu setelah itu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ruang keluarga.

L

alu Sekarang diruangan itu,hanya terdapat Bu ayu, Arini dan juga Lea.
Lea masih menangis sesenggukan dengan posisi menunduk, tak tau harus bersikap bagaimana.


" Mampus lu, udah deh nurut aja jadi anak! " Ucap Arini kepada Lea dengan tiba tiba, dirinya merasa puas karena akhirnya bukan dirinya yang akan menjadi korban dari pa Edwin dan pa dion.

" Hahaha iya, awas kamu kalo ngehancurin rencana ini! Saya pastikan ayah kamu tidak akan selamat " ujar bu ayu pelan sambil berbisik di telinga Lea.

" Orang tua kek ayah Lo itu gampang buat dihancurin " timpa Arini berbisik kepada lea.

Lea tidak kaget dengan hal semacam itu, karena dari awal Lea memang telah mengetahui sifat mereka berdua, mereka adalah orang yang licik yang hanya mau hidup dengan bergelimangan harta.

kisah Lea : untuk ramadityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang