3.awal masalah

26 8 4
                                    

- Lebih baik aku tidur lalu bermimpi, daripada bangun namun akhirnya tersakiti -

🌼~~~~~~~🌼

" Kak rama, apa ini kakak? " Tanya Lea kepada sosok laki laki di depannya.

Rama hanya diam, sosok di depannya itu hanya diam tanpa memandang ataupun menoleh ke arah Lea .

" Le..lea sangat merindukan kakak, kenapa kakak pergi ninggalin Lea disini sendirian? " Tanya Lea kepada sosok itu dengan penuh frustasi, air matanya sudah berlinangan membasuhi wajahnya.

Dia hanya diam, Rama masih diam tanpa mengucap sepatah kata pun.

" Jawab aku kak, jawab! hidup Lea menakutkan semenjak gak ada kakak disini " ujar Lea putus asa, masih dengan air mata yang berlinangan, membasuhi wajah.

" Kita pasti akan bertemu " jawab rama. Hanya sepatah, lalu setelah itu sosok Rama itu menghilang terbang terbawa oleh hembusan angin.

" Kak!! Kak Rama! Jangan pergi! Jangan tinggalin Lea disini sendirian kak! " Teriak Lea kepada sosok itu, lea jatuh tersungkur mencoba meraih kak ramanya, namun nihil.

"Kak! Kak ramaaaaa!!!! " Tiba tiba Lea bangun dari mimpinya, dengan keringat yang bercucuran dan air mata yang berlinangan.

" Ter...ternyata itu semua hanya mimpi " ucap Lea dengan lirih, sambil membayangkan apa yang tadi diimpikannya.

Lea segera mengalihkan pandangannya menuju meja kecil di samping tempat tidurnya.

" Masih jam 2 pagi ternyata, ta..tapi mimpi itu seakan nyata " ucap Lea masih tak percaya, karena mimpi itu seperti nyata. Apakah ini sebuah pertanda?

"Lebih baik aku sholat tahajud, Masih ada waktu " ucap Lea, mencoba menetralkan dirinya.

Lalu ia pun bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi untuk berwudhu.

Lea memohon kepada sang penciptanya untuk menenangkan pikirannya dari gangguan kak Ramanya. Lea mohon kepadanya untuk menentukan jalan takdirnya.

Keesokan paginya, seperti biasa Lea melakukan rutinitasnya, yaitu membersihkan rumah.

" Pagi bibi " ucap Lea menyapa bi Wati yang sedang memasak untuk makan pagi.

" Pagi juga Lea " jawab bi Wati sambil tersenyum dengan bahagia ke arah Lea.

" Masak apa bi? Cepet banget " ujar Lea sambil menoleh ke arah bi wati yang ternyata sedang membuat cak kangkung.

" Ini le, bibi lagi masak cak kangkung. Cepet karena gampang " jawab bi Wati kepada lea, yang saat ini sedang mengambil gelas untuk minum.

" Hehehe iya bi, gampang banget " jawab Lea kepada Bi wati, sambil mengacungkan jempol.

Tiba tiba dari arah depan terdengar bunyi
Pecahan kaca yang cukup keras, mengagetkan Lea dan bi Wati yang sedang berbincang bincang.

Brakkkk

Lea yang saat ini sedang minum pun terkejut oleh suara itu, lea pun penasaran dengan apa yang terjadi.

" Ada apa itu bi?" Tanya Lea kepada Bi wati, dengan rasa penasaran yang begitu tinggi.

" Bibi juga gatau le, ayo kita liat " jawab Bi Wati sambil menggandeng Lea mengikutinya menuju sumber suara tersebut.

Sampailah Lea dan Bi wati di tempat sumber suara tersebut terjadi, barang barang disana sudah berantakan. Bahkan Guci kesayangan ayahnya, telah hancur berkeping keping.

kisah Lea : untuk ramadityaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang