Jangan menghakimi
Karena bukan aku tak takut mati
Aku cukup tahu diri
Dengan jalan yang aku laluiTidak mudah memang
Berikhtiar di tengah pandemi yang masih booming
Segala protokol dan cibiran yang nyaring
Iringi langkah membelah heningKau boleh bilang aku bodoh
Yang seakan sudah menjadi sumpah
Jika aku adalah sampah
Yang patut kau hardik dalam serapahLihat aku!
Aku hanya rakyat kecil
Yang mencari sesuap nasi yang kau anggap kerikil
Tak lebih berharga dari sekedar upilInilah aku
Seorang pejuang yang bertaruh
Memilih bertempur daripada lumpuh
Hanya berserah kepada Tuhan yang maha AmpuhBerhentilah mengataiku
Karena kau tak akan pernah tahu
Perihnya lapar yang menyayat
Tak sebanding buah hati yang meminta dengan nyaring dan menyayatBogor, 2 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Cinta & Luka
Poesíasekumpulan aksara yang mengores tentang cerita cinta dan air mata