Hitam mungkin menjadi busanamu
Perisai anggun berwarna kelabu
Menjadi tameng, tepis risau agar berlalu
Hingga gelap adalah kawan yang tak pernah alpa tuk bertamuKubangan lumpur adalah perhiasan
Yang kau kena dalam senyum penuh keluhan
Tanpa bisa berkata tidak untuk melawan
Engkau pasrah hidup dalam cibiranAku melihatmu
Bukan karena rupamu yang ayu
Apalagi tubuh elok yang berbisik merayu
Murni karena aku cinta padamuTanpa syarat aku merindu
Sebuah bunga yang berpeluk debu
Berharap Allah memberikan restu
Untuk bersamamu di akhir waktuPojok rasa, 20 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Cinta & Luka
Poesíasekumpulan aksara yang mengores tentang cerita cinta dan air mata