Vanilla Latte

5.8K 81 1
                                    

Aku melihat sekeliling koridor bandara, melihat papan nama yang berjejer. Ah itu dia. Batinku

Seolah tau itu aku, laki laki berpawakan tinggi tegap yang ku taksir umurnya sekitar 40an menyapaku dengan sopan
"Nona Keinara?" Tanyanya
Aku mengangguk
"Mari non, ikut saya. Saya Budi. Sopir Pribadi Tuan Bondan" jelasnya

"Indonesia" batinku dalam hati saat Pak Budi mulai menyetir mobilnya dengan pelan.
Banyak kenangan ku di negara ini yang sudah kutinggalkan 10 tahun yang lalu.
Aku Keinara Yuka. Ayahku orang Indonesia yang menikahi Ibu ku orang Jepang. Pertemuan mereka berawal dari Ayahku yang berkuliah di Jepang sementara Ibuku adalah teman satu kampusnya. Mereka memutuskan menikah muda saat lulus kuliah, Ayahku membawa Ibuku untuk tinggal di Indonesia. Kehidupan kami sangat lebih dari cukup. Ayahku punya beberapa perusahaan dan anak perusahaan,memang kakek ku adalah orang terpandang sementara keluarga Ibuku juga pejabat tinggi di negaranya Jepang.
Saat umur 9 tahun, aku sudah mengenal apa itu perselingkuhan. Menyedihkan memang. Sesuai perjanjian saat umurku 19 tahun aku harus ikut dengan Ayahku ke Indonesia, dia memang Ayah yang buruk. Tapi dia tak pernah menelantarkan aku, uangnya pun bisa membayar tujuh keturunanku nanti, bahkan setiap 6 bulan sekali, Ayah selalu menemuiku di Jepang, padahal ia termasuk orang terpenting di perusahannya. Ia selalu mengirim pesan untukku setiap harinya. Tapi, kesalahannya memang fatal, ia berselingkuh dengan salah satu selebritis yang saat itu sedang naik daun. Ayahku tergoda oleh kemolekan tubuh wanita itu, tapi bahkan ketika Ayah bercerai ia tak pernah menikahi wanita itu atau wanita manapun. Ayahku duda 10 tahun, aku tidak pernah melarang dia jika ingin menikah lagi. Aku cukup dewasa, ia butuh pendamping dihari tuanya.

Aku sampai di salah satu hotel bintang 5 di Bali. Aku sengaja singgah kemari untuk berlibur. Walaupun sendiri. Tidak, aku memang suka menyendiri, aku tidak punya sahabat, tidak punya teman yang banyak.
Aku sampai di lantai 9 kamar no 501, kubuka pintu dengan menggunakan kartu yang sudah disediakan.
Kubuka jendela kamarku, terpampang pantai yang indah yang membuatku menghirup nafas dalam dalam.
Ku buka koper yang ku bawa, ku keluarkan beberapa bikini yang ku bawah, aku memutuskan memakai ini. Sepasang bikini hitam, aku melepas semua pakaian ku, ku lihat tubuhku di cermin. Oh benarkah tubuhku sempurna seperti yang dikatakan orang orang, payudara besar dengan perut rata serta pantat yang naik, kakiku yang jenjang seolah menambah kesempurnaan ini. Aku tersenyum kecil, aku masuk ke dalam bath up untuk berendam, melepas penat karena perjalanan pesawat jepang denpasar.
Ku raih HP ku yang ku bawa, kubuka akun twitterku. Ada banyak notif dan pesan dari followersku, aku pun membuka camera dan memotret kegiatan ku sekarang. Gambar payudaraku yang ku ekspos dengan nipple sedikit aku blur. Aku memikirkan caption yang pas.
"Hai bali"
Sepertinya cukup.
Tak ada satu menit satu persatu notif memenuhi akunku.
Aku memang tak pernah memperlihatkan wajahku, aku senang ada orang lain yang melihat tubuhku. Sudah 3 tahun aku melakukan ini, aku sangat terkenal di Tokyo sebagai selebgram yang tanpa identitas, tak banyak orang mengira ku adalah calon porn star. Aku hanya tertawa kecil dalam hati melihat komen netizen diluar sana. Kehidupan nyata dan dunia mayaku memang sangat berbeda, entah ini sebuah penyakit atau apa. Aku menikmatinya.
1 jam aku berendam, aku akhirnya mandi menuntaskan kegiatanku. Akupun memakai handuk dan keluar dari kamar mandi, ku sandarkan HP ku pada meja rias, aku membuka akun instagramku. Oh iya lupa, aku membuka koperku dan memakai topeng andalanku. Kupakai hinggal menutupi wajahku, yang terlihat hanya mata dan bibirku. Aku tekan, live sekarang

Masih menggunakan handuk, yang melilit di tubuhku, tak banyak waktu. Banyak viewer sudah menunggu. Bahkan sudah mengisi komen liveku.
Ku raih speaker ku nyalakan music yang keras. Akupun menjauh dari meja rias, aku bergoyang pelan mengikuti irama, hingga handukku semakin ke bawah. Semakin kencang musik aku semakin menggoyangkan tubuhku hingga handukku terjatuh dan memperlihatkan tubuh telanjangku.
Sambil menari ria ku perlihatkan setiap inchi tubuhku, payudaraku, bokongku dan tak kadang aku manstrubasi secara live dengan jariku

"Latte, u are sexy"
"Please fuck me latte"
"Latte, my dick waiting u"

Aku bahagia melihat komen nakal mereka, membuat ku terangsang untuk melakukannya lebih
Aku terus menggoyangkan tubuhku, kadang aku memilin nippleku dan mengangkat satu kakiku pada kursi memperlihatkan vagina ku yang sedikit rambut dan ku belai halus.
Aku mematikan musicku, meraih ponselku. Akupun berbicara pada mereka
"Did u enjoy it?"
"will do your favorite challenge. I want to see if men in Indonesia will be surprised to see me?"

Akupun menggambil gagang telpon hotel yang disediakan
"Lets start"
Menekan nomer restoran hotel ini
"Hello sir, can I order a bottle of wine and some side dishes?"
"Yess miss. Can u info your room?"
"501"
"Please waiting"
Aku menutup gagang telepon, dan tertawa di depan layar handphone.

Melihat beberapa komen yang sudah tak sabar melihat aksiku. Sebenarnya aku fasih berbahasa Indonesia, tapi tidak untuk sekarang.
Tak lama kemudian bel berbunyi
Aku memakai kembali handukku , ku lilitkan asal, tak lupa aku memakai masker topengku. kubuka pintu hotel

"Hello" sapaku
Staff hotel ini sepertinya kaget. Cukup lumayan dari wajahnya, ayolah ini hotel bintang 5 tak mungkin memperkejan pria tak menarik.
"Aku ingin mengantarkan pesanan nona"
"Ha? Can u speak english?" Aku pura pura tidak mengerti.
Dia seperti kebingungan, kulihat papan namanya adalah Anton, ternyata dia sedang training karena di bawah tulisan namanya ada Traine
Aku membuka pintu agak lebar mempersilahkan dia masuk agar menaruh pesanan ku di meja. Ia pun seperti mengerti.
"Sir. I dont cash money for give u tip"
Dia hanya mengangguk
"But, I will pay with my boobs" aku membuka handukku.
Ia seperti kaget melihat boobsku, dia bingung tapi aku mencoba memegang tangannya mengarahkan ke payudaraku
"Touch me"
Seperti mengerti, ia meremas pelan payudaraku dengan mimik wajah bingung dan ketakutan
"Hard please"
"Shhhh hhhh ohhhh" desahku
Akupun mengarahkan wajahnya pada payudaraku, seolah tau dia menjilat dan melumatnya. Semakin lama semakin berani.
"Shhh ohhh babyy u are so cute"
Aku memuji wajahnya yang seperti baru lulus SMA
Seperti diberi kebebasan, ia mulai nakal menyentuh bagian bawahku.
"Stop it" aku menghempaskan tangannya
"Get out" kataku sambil menunjuk ke arah pintu keluar

Aku menutup pintu dengan keras,meraih HP ku dan melihat viewersku memberikan ku komen, pujian, hujatan.

"Wow"
"Please sex with him"
" u are so cool"
"I like u"
"Latte, please sex with someone"
"U make my dick stand up"
"Sex with me?"

Aku melihat komen komen netizen yang membuatku senang, mereka sangat memuji aksiku
Ya aku memang kadang melakukan ini, entah pada kurir makanan, staff hotel dll. Tidak sering namun pernah beberapa kali

"I will end my live show today. Have a nice day"

Aku melihat lihat kembali akun sosial media ku, ku buka Direct Message
"Kau seperti di hotel Kuta Bali Indah"

Aku kaget melihat pesan, ku buka profilnya.
Akunnya bernama JJ_fake
Fake acount? Tak ada foto yang memperlihatkan wajahnya jelas. Shittt bagaimana ini jika kedokku terbongkar. Baru beberapa jam di Indonesia sudah ada masalah. Batinku.
Kemudian muncul lagi pesan darinya
"Apa kau free? Mari kita habiskan malam ini. Aku sedang berada di dekatmu"

Apa apaan ini batinku, aku menegak wine ku, merasa cemas jika ia tahu siapa aku.
Kemudian, pintu terbuka.

"Hallo Latte"
.
.
.
Dengan tubuhku yang masih naked, aku menoleh ke belakang

TBC

Vanilla LatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang