6

2.4K 47 10
                                    

AUTHOR POV

Sebenarnya Kei sudah janjian dengan teman satu kampusnya. Ya teman yang baru dikenalnya. Namanya Kartika. Kartika berasal dari keluarga berada namun sama seperti Kei, keluarganya broken home. Dan kini ia tinggal ikut Ayahnya.

Mereka janjian bertemu di salah satu mall. Sama seperti kebanyakan wanita lainnya. Mereka menghabiskan waktu layaknya wanita, belanja, ke salon dll.

Tiba tiba notif HP Kei berbunyi sejumlah uang masuk ke rekeningnya. Siapa lagi kalau bukan Liam yang mengirimnya. Padahal cek dari dia 2M masih utuh.

"Lo ada hubungan spesial sama Pak Liam?" Tanya Tika
"Hah? Hahaha biasa aja"
"Sekampus tau kali Kei gimana Pak Liam memperlakukan elo"
"Bukannya Pak Liam udah terkenal player sama mahasiswanya. Yaudah sama aja kali" jawabku
"Iya. Tapi Pak Liam gak pernah publish gitu lo. Ceweknya aja yang pamer kalo lagi sama Pak Liam"
"Elo pernah di deketin?" Tanyaku
"Yaelah gila aja. Enggak. Pak Liam itu temen bokap gue, deket banget mereka. Kayanya Pak Liam udah punya wanita yang bener bener deh"
"Maksud lo?"
"Gue sering banget liat Pak Liam keluar masuk appart gue, dia sering nginep gitu disana akhir akhir ini"

Kei membatin, appart siapa? Sedangkan Tika dan Kei tidak satu appart. Dan Kei juga tahu kalau Liam dan Tika bukan tinggal di appart yang sama
"Biarin aja kali. Hidup hidup dia" kataku
"Haha gue mau ingetin lo jangan berharap banyak banyak deh sama Pak Liam takutnya lu baper eh sakit hati"
Aku hanya tersenyum mendengar Tika.

Tika dan Kei benar benar menghabiskan hari minggu bersama, mereka sudah bebas sharing tentang mereka apalagi mengenai Sex.
Kartika sudah tidak virgin sejak ia SMA. Walaupun ia jomblo, tapi untuk teman tidur. Akan selalu ada pria yang memintanya. Dan Tika tak keberatan jika ia sama sama suka. Bahkan ia pernah party sex saat perpisahan SMA nya.
Kei sedikit kaget, Tika yang terlihat baik baik,ternyata juga mempunyai pengalaman sex yang lebih darinya. Kei juga jujur jika ia tak virgin tapi tentu tidak ia katakan siapa partner sex Kei yang adalah dosen mereka sendiri.

Kini Liam sudah berada di rumah milik Bella.
Liam dan Bella adalah teman kecil, mereka tumbuh bersama. Sampai suatu saat mereka menjadi Friend with Benefits. Bella adalah partnex sex tetap bagi Liam, namun kesibukan mereka membuat mereka jarang bertemu. Hanya sekedar sex mungkin sebulan 2-3x mereka melakukan bersama.
Minggu kemarin mereka resmi bertunangan secara keluarga. Hanya beberapa kolega dan rekan terdekat yang tahu hubungan mereka
Mereka bertunangan hanya karena kontrak bisnis. Ya, papa Liam dan Bella adalah kerabat dekat. Sebenarnya mereka dijodohkan namun, Bella tak pernah memaksa Liam untuk menikahinya.
Saat ini Papa Bella sedang sakit keras, keinginan terakhir papanya adalah melihat putri tunggalnya bersama pria yang pantas. Mereka tahu umur papa Bella sudah tidak lama lagi, maka ketika papa Bella mungkin tiada, status ini juga akan berakhir.
Liam peduli pada keluarga Bella, keluarga Bella adalah tangan kanan keluarga Liam, mereka membangun bisnis ini bersama sama tentu jika hanya sebuah kontrak Liam tak masalah.

Bella adalah gadis berumur 27 tahun, ia cantik, cerdas. Bahkan Bella banyak dekat dengan pengusaha dan artis terkenal namun Bella tak pernah lama menjalin suatu hubungan itu karena dia merasa Liam adalah tempat yang paling nyaman, tapi ia tahu Liam hanya menganggapnya sahabat. Ia tak bisa memberikan cinta untuk Bella. Itu komitmen mereka sejak awal, walaupun Bella sudah berusaha sejak mereka remaja membuat Liam tertarik, tetap saja Liam adalah pria yang memegang komitmennya. Namun, setidaknya Bella bisa menikmati tubuh Liam, berbagi kenikmatan bersama. Bahkan sudah hampir seminggu ini Liam menginap dirumahnya hanya karena papanya ingin setiap hari melihat mereka.

"Bella.. kau serius telat mens?" Pertanyaan Liam saat masuk ke dalam rumah Bella
"Uhhmm. Tapi aku belum tespack"
"Kau sudah meminum pilnya kan?"
"Sudah Liam. Memang jika aku hamil anakmu apa kau akan lari dari tanggung jawab?" Pertanyaan Bella membuat Liam kaget.
"Bella jika kau hamil tentu aku akan tanggung jawab. Aku bukan pria pengecut, tapi apa kita bisa membangun rumah tangga tanpa cinta? Kau tak kasihan dengan anak kita?" Jawaban Liam membuat Bella semakin terpojok
Bella hanya memalingkan wajahnya.

Vanilla LatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang