5

2.5K 49 11
                                    

AUTHOR POV

Sepulangnya dari acara tersebut,Keinara menyimpan kesedihannya sendiri, ia sebenarnya sakit, mrasa di bohongi oleh pria itu, namun Kei tidak mau ia terlihat lemah dan bodoh hanya karena cinta.

"Bella.... wanita macam apa dia sehingga bisa menarik Liam ke pelukannya?" Batin Kei

Kei mengganti bajunya dengan baju tidur, ia lelah hari ini. Yang jelas Kei tidak mau di buang begitu saja oleh pria itu. Ia ingin membuat Liam yang memohon padanya dengan begitu, Kei dapat meninggalkannya kapan pun.

Kei membuka mata, terasa ada yg berat di badan Kei. Sebuah tangan memeluknya dan bersandar pada pundak Kei.
Yaaa. Liam, ia bisa keluar masuk kapanpun ke dalam appart Kei, baginya sudah seperti rumah sendiri mengingat sudah 1 bulan hampir tinggal bersama.

Kei menggerakkan tubuhnya pelan, membuat pelukan Liam lepas dari tubuhnya, namun sekecil apapun gerakan Kei, Liam terbangun
"Mau kemana gadis kecil?"
"Hmmm mandi. Aku ada janji" jawab Kei
"Dengan?" Liam pun membuka matanya lebar menunggu jawaban Kei yang membuat ia penasaran
"Temanku" jawab Kei singkat
"Kau marah? Dengarkan aku. Bella hanya tunangan sebatas bisnis saja"
"Aku tak masalah" jawab Kei dengan berat
"Sungguh? Ohhh Kei sayang. Percayalah ini tak bertahan lama. Kamu tempatku kembali dan menetap"

Sungguh ucapan Liam membuat Kei muak. Dia telah salah menilai Liam, baginya cinta hanya sebatas bisnis? Shitttt. Batin Kei

"Baby...... morning sex?" Pinta Liam
"Haaa?"
"Sayanggg c'mon" Liam langsung meraba tubuh Kei yang hanya menggunakan tanktop dan celana tidur tipis. Liam tahu kalau Kei tidak pernah menggunakan pakaian dalam saat tidur,itu sangat memudahkannya untuk menelanjangi gadis kecil di depannya ini.
Kei membalas kecupan Liam, dia harus terlihat kuat. Ia harus bisa membuat keadaan menjadi sebaliknya.
Kei dan Liam kini di dalam pergulatan yang panas. Mereka sudah polos tanpa busana, saling menjilat satu sama lain. Kei adalah wanita yang luar biasa bagi Liam dalam hal sex, ia mampu menyimbangi permainan Liam, tidak seperti banyak wanita yang ia tiduri selama ini hanya pasrah di bawah Liam yang membuat ia gampang bosan.
Mereka juga tak kehabisan gaya sex, selalu ada yang baru setiap mereka melakukan itu. Seperti sekarang gaya sex berdiri menjadi andalam mereka karena mereka dapat bertahan lama sebelum klimaks.
"Ohhhh sshhhhhh Liaammmmshhhhhh"
"Keiiiiii shhhhh aku hampir sampaiii"
"Me too hun. Keluarkan di dalam"
"Ysshhhhhh ohhhhhh"

Erangan dua manusia tersebut saling menyaut.
Liam menghentakkan batangnya lebih dalam agar cairannya bisa masuk sempurna. Sedangkan Kei merasakan gelombang cairan hangat yang menyebar ke seluruh rahimnya.
Liam menggendong Kei,menuju kamar mandi.

"Ohhh Kei. Aku tidak bisa bermain dengan mu satu ronde saja"
"Oh yaaa???" Tatapan Kei menggoda. Tangannya meraba dada bidang pria ini.
"Ijinkan juniorku bersarang lebih lama" tanpa aba aba Liam langsung memasukkan batangnya. Kembali dengan posisi berdiri.
Namun Kei tidak mau tidak ikut andil. Ia turun melepaskan batangnya menuntun Liam pada bath up, Liam tahu. Kei ingin mendominasi permainan.
Liam berbaring pada bath up, dan benar saja. Kei di atas Liam. Ia menggoda Liam dengan memainkan putingnya meremas payudara bulatnya dan mendekatkan pada wajahku. Namun tangan satunya sudah menuntun batangnya masuk. Liam paham, Kei suka double rasangan, ia suka tubuhnya dijamaah bersamaan. Itu akan membuat Kei mendesah hebat
"Shhhhhhh ohhhhh shhhhhhhh"
Liam menguluma puting gadis Jepang ini membuat Kei tak berhenti mengerang. Goyangan Kei di atas membuat Liam candu. Ia berpikir apa aku bisa lepas dari wanita ini jika ia terus memanjakan gairahku seperti ini.

20 menit bersenggama di bath up akhirnya mereka berdua mencapai klimaks bersama. Merekapun melanjutkan mandi. Dan keluar dari kamar mandi bersama dengan tubuh masih polos.

"Aku masih kuat jika kau menginginkannya lagi?" Kata Liam
"Aku juga masih kuat. Tapi apa kau hanya menghabiskan hari minggumu dengan desahan?"
"Hahaha. Tunggu. Aku pesankan sarapan dulu untukmu. Kau tidak boleh keluar sbeelum sarapan"
Liam pun menelpon Resto langganan kami untuk diantarkan menu sarapan.

Liam dan Kei sedang menikmati sarapan mereka. Tiba tiba Liam menggenggam tangan Kei membuat Kei kebingungan
"Aku harap kamu tidak salah paham dengan Bella. Bella juga tau hubungan ini hanya sekedar kontrak. Ia juga menginginkan usahanya berhasil sama sepertiku"
"Iya. Fokuslah kau mencari uang yang banyak. Aku yang habiskan! Hahah" mereka berdua tertawa, namun sejujurnya di hati Kei,ia bimbang. Ia harus percaya padanya lagi atau tidak. Sex pagi dengannya membuat hati Kei goyah begitu saja. Batinnya.

Kei akhirnya pergi, Liam mengantarnya sampai lobby. Dan mengecup kening gadisnya ini saat taxi sudah datang.
Saat di dalam lift, HP Liam bergetar.
Ada pesan masuk dari Bella.

"Liam, aku sepertinya telat datang bulan"

Degggg. Bagai di sambar petir. Pandangan Liam kosong begitu saja. Ia mengingat 5 hari bersamanya, Liam selalu mengeluarkannya di dalam. Tapi ia sudah menyuruh Bella untuk minum morning after pil setelah melakukannya

Tidakkk. Tidakk mungkin Bella hamil.

TBC

Vanilla LatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang