9

2.1K 57 7
                                    

KEINARA POV

Aku kembali ke appartemenku setelah semalam dan bercinta tadi pagi dengan Jonan. Jonan lebih lembut dalam bercinta sedangkan Liam sangat liar. Tapi itulah yang aku suka dengan dia.
Shittttt. Bahkan sekarang aku sedang membayangkan dengan brengsek itu.

Aku membuka pintu appartmen ku dan terlihat sosok pria dengan hoodie hitam yang tertidur di sofa.

"Kau pulang"
ia terbangun begitu melihat kehadiranku. Akupun acuh menuju kamar ku
"dari mana saja kau semalam tak pulang?" Liam mengekor di belakangku dengan sejuta pertanyaan
"Tidur di hotel" jawabku
"Dengan pria semalam?"
"Ya"
"Dia tidak melakukannya kan? Aku tau kamu mabuk"
"tidak. Dia tak melakukannya"
Liam memelukku dari belakang
"Tapi aku yang memintanya melakukan itu padaku"
pelukan Liam menjadi longgar mendengar jawabanku

"kau gila!! Kau bermain dengan pria lain selain aku????"
ia dengan kasar membalikkan tubuhku, tatapannya tajam.
"YAA!! APA MASALAHMU. Kau sibuk bercinta dengan Bella bahkan kau betunangan di belakangku? Apa aku tidak boleh melakukan hal itu juga"
"tidak boleh Kei! Kau milikku"
"cihhhhh. Kau egois. Kau harus pilih. Aku atau wanita itu"
"tidak ada pilihan semacam itu. Sudah ku bilang hubungan ini hanya sementara Kei"
"pergi kau dari sini!!!"
"Kei lihat aku"

akupun melihat matanya yang selalu membuatku luluh.
ia memelukku dalam
"jangan beri aku pilihan sulit. Kau milikku" akupun menitikkan air mata namun segera ku hapus, aku tidak boleh lemah.

"apa mau mu?" Tanyaku
"kau milikku, dan aku juga milikmu. Ingat itu"
"Jangan pernah katakan itu lagi. Selama kau dengan wanita lain. Aku juga bisa dengan pria lain"
Aku menutup pintu kamarku keras.

sementara itu Liam menggendor gedor pintu kamar ku
"bukalah. Kau tidak bisa melakukan ini padaku!"

Sepertinya aku mencintainya, hati ku sakit sekarang. Aku mencoba kuat namun hati tidak bisa berbohong. Bahkan ku biarkan Jonan menyetubuhi ku agar Liam cemburu dan memilihku. Mustahil. Ia bahkan tak bisa memilih.

Dan kini aku merindukan sosok Liam, aku benar benar tidak bisa marah padanya
aku pun membuka pintu kamarku, aku kaget Liam langsung menyambar bibir dan menahan badanku.
ku balas ciumannya, dan ku biarkan dia membawaku ke ranjang. Cukup lama kami berciuman, kami bertatapan. Sungguh, manusia macam apa dia sehingga aku takluk padanya.

"Kau milikku" bisiknya. Ia pun dengan kasar membuka seluruh pakaianku, dan mendorongku ke ranjang.
beginilah permainan yang ku suka. Binal dan kasar.
Ia mengikat kedua tanganku ke atas dengan kaos ku, membentangkan kedua kaki ku.

Di buka lemariku, diambilnya fibrator pinkku. Sepertinya ia ingin bermain main dulu. Bahkan Liam masih berpakaian utuh

ia mengulum nipple ku membuat tubuhku terperanjat ke atas
"ahhhh shhhhh"
"kau milikku. Ingat"
ia mencubit nippleku, membuat aku mendesah.

Gila ini sangat gilaaaa. Aku menikmatinya. Tolong lakukan lebih. Batinku

Hampir 1 jam aku bergulat dengan tubuh pria di depanku. Ia sedang memelukku dengan erat. Tubuhku meringkuk masuk ke dalam dada bidangnya. Bahkan detak jantungnya dapat ku dengar

"Ku maafkan kau sekali saja berhubungan dengan pria itu. Oh gadis kecilku. Tolong jangan nakal" pria ini berkata lembut

"Jonan baik. Bahkan ia tak mengambil kesempatan sepertimu. Aku yang memintanya tadi. Aku sangat frustasi karenamu" jawabku
"Maafkan aku"
"Kapan kau akan memutuskan bella?" Tanya ku
Seketika itu Liam diam
"Kau tak bisa menjawab" kataku melepaskan pelukannya
"Iya aku tidak bisa jawab karena aku tidak tahu kapan. Tapi akan ku pastikan segera" jawabnya.
"Baiklah. Tapi aku minta satu dari mu" tanyaku
"Apa?"
"Aku ingin live lagi di sosmedku" jawabku
"Pilihan yang sulit. Baiklah tapi tetap tutupi identitasmu. Jadilah Vanilla Latte"

Kei tersenyum

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vanilla LatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang