Bab 2

21 3 2
                                    

Sore ini Maysha duduk santai di atas pohon depan rumahnya sambil mendengarkan musik dari speaker bluetooth miliknya.

"Aku suka body goyang mama mudaaa! Mama mudaaa! Dadadada!" Maysha menyanyi dengan lantang seolah-olah suaranya sebelas duabelas sama suara Agnes Mo.

Sesekali Maysha menyapa beberapa penjual keliling yang lewat depan rumahnya. Maysha mengganti lagunya lagi karena bosan.

Sambil mendengarkan lagu Maysha mengedarkan pandangannya. Siapa tau ketemu cogan.

"Woi Bara!" teriak Maysha begitu melihat Bara sedang duduk santai membaca buku di teras rumahnya.

Bara menoleh lalu menggelengkan kepalanya begitu melihat Maysha berada di atas pohon. Sebenarnya sedari tadi Bara sudah agak terganggu dengan suara musik Maysha yang tidak jelas itu tapi tidak mungkin menegur, kan? Maysha memutar musik di rumahnya sendiri, jadi kalau Bara protes, memangnya hak Bara apa?

"Bara jangan baca buku mulu!" teriak Maysha lagi. "Ayok main!" ajak Maysha.

Bara mengabaikan Maysha, lebih mimilih melanjutkan bacaannya.

Maysha langsung turun dari pohon begitu mendengar suara penjual simoay lewat. Maysha berteriak memanggil tukang siomay yang lewat. Dan berlari kecil keluar dari pekarangan rumahnya.

"Mang, siomay 10 ribu!" kata Maysha kepada tukang siomay.

"Siap laksanakan!" sahut tukang Siomay.

Maysha menunggu siomaynya sambil mendengarkan musik dari speakernya. Tidak peduli apakah tukang siomay di depannya terganggu atau tidak.

"Nih, neng." kata tukang siomay sambil menyodorkan kantung siomay ke Maysha.

"Makasih, Mang." kata Maysha dengan memberikan uang 10 ribu kepada tukang siomay yang dijawab sama-sama oleh tukang siomay.

Maysha berlalu meninggalkan tukang siomay menuju rumah Bara.

"Bara!" panggil Maysha begitu berada di depan pagar rumah Bara.

"Bara woi!" panggil Maysha lagi karena Bara tidak menyahuti panggilannya.

Bara menoleh, dilihatnya Maysha sedang berdiri di depan pagar rumahnya.

"Deo ada gak?" tanya Maysha kepada Bara yang masih tidak beranjak dari kursinya.

Bara mengangguk. Maysha tersenyum. "Yaudah, tolong panggilin dong!" kata Maysha.

"Males." kata Bara singkat.

Maysha berdecak kesal. Lalu sedetik kemudian tersenyum lebar.

Bara diam-diam memperhatikan perubahan ekspresi Maysha yang begitu cepat.

"Deoo!" teriak Maysha yang berhasil membuat Bara berdecak. Terganggu.

"Gak usah teriak." ketus Bara.

"Ya elo gak mau manggilin Deo!" sahut Maysha tak terima diketusi Bara.

Bara berdecak lagi. "Suka-suka gue!"

Lalu keluarlah Mama Bara menatap Maysha heran.

"Sore tante," sapa Maysha manis. "Deonya ada gak, tante?" tanya Maysha.

"Oh Deo, ada tuh di kamar. Kamu masuk dulu sini." kata Mama Bara membuka pagar rumahnya.

"Bara, ini ada temennya kok gak disuruh masuk!" tegur Mama Bara begitu menyadari Bara hanya duduk dan menatap Maysha ogah-ogahan.

"Iya nih, tan. Maysha udah disini dari tadi tapi Bara gak mau bukain pagar buat Maysha." adu Maysha ke Mama Bara.

Mama Bara menatap Maysha tak enak. "Maafin Bara ya, May? EQ dia emang jongkok." kata Mama Bara sambil melirik sinis Bara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maysha & De BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang