Chapter 5

74 1 1
                                    

Yang di atas itu keluarganya
Bang Arvan, Ari & Arion ya...


Author POV

Nara amat gugup, dia kini sedang latihan dengan band barunya yang bahkan belum mempunyai nama. Hanya berbekal kemauan dan tekad yang kuat membuat mereka semangat untuk melanjutkan apa yang menjadi tujuan awal mereka.

"Yo emangat Scarlette band!" Seru Alia, mengarang nama band.

"Apa?! Scarlette? Gak! Nama band ini tuh cuma Shine!" Tolak Dara, tak setuju dengan keputusan Adiknya.

"Duh, kalian kenapa sih? Latian gak nih?!" Ucap Nara, menengahi.

"Tau tuh si Alia! Ngomong aja masih susah, pake ngarang nama band segala lagi." Gerutu Dara.

"Udah sih! Ayo lanjut aja latihannya." Nara segera memberi komando.

Perdebatan itu segera terhenti dan tergantikan dengan berlanjutnya latihan mereka. Tanpa nama band yang mereka impi-impikan, ataupun tempat latihan yang layak. Karena mereka hanya menyelenggarakan latihan di garansi rumah Nara.

Mereka latihan dengan bersungguh-sungguh tanpa menghiraukan kedatangan Caca yang membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan untuk mereka. Caca hanya bisa tersenyum. Dia bangga sang anak bisa mengasah bakatnya sendiri, sama seperti yang dulu ia lakukan.

***

Jonet dan Arnold sedang ngopi santai di cafe Luna. Kalau dulu mereka lebih sering ke cafe Ananta milik Kakaknya Alfa, kini mereka lebih sering mengunjungi cafe Luna.

"Ar! Lo kenal gak ama cowok yang sama Qila waktu ke rumah Arvan?" Tanya Jonet yang sampai sekarang masih penasaran akan sosok cowok tersebut.

"Gak tau gue, tanya aja langsung sama si Qila." Jawab Arnold yang langsung di hadiahi jitakan manja dari Jonet.

"Gila lo! Masa gue langsung nanya sama Qila, dikirain gue kepo lagi sama dia." Tolak Jonet, sambil meraih gelas jusnya.

Mereka melanjutkan percakapan seru antar sahabat yang telah lama bersama, tanpa mengetahui kalau seorang cowok yang amat mirip dengan Ari baru saja memasuki cafe.

"Wah! Gue gak salah liat tuh?!" Ucap seorang pengunjung cafe.

"Apaan?!" Jawab lawan bicaranya.

"I-itu si Ari kan?!"

"Iya buset mirip amat! Eh, tapi kan si Ari udah koid."

Mereka saling berpandangan, lalu menyerukan satu kata yang sontak membuat pendengarnya merinding ketakutan. Bahkan pelayan cafe pun ikut bergidik ngeri.

"H A N T U!!!"

Tetapi Jonet dan Arnold tidak menghiraukannya, dia terlalu malas untuk mendengarkan ocehan orang lain. Jadi mereka masih tetap duduk di meja mereka sambil sesekali menyeruput minuman mereka.

Dalam hati, Jonet masih bertanya-tanya siapakah cowok yang bersama dengan Qila waktu itu? Tapi dirinya juga sadar jika hanya diam di tempat seperti ini, maka tak akan ada jaminan baginya untuk mendapatkan identitas cowok tersebut.

Jadi, Jonet memutuskan untuk mencari tau tentang cowok itu secara rahasia. Karena hanya dialah yang terlibat dalam ekspedisi ini. Lagi pula jika ia mengajak Arnold, dia khawatir kalau si bad dad ini bakalan merusak rencananya.

***

Jonet mengendap-ngendap disemak-semak depan rumah Qila. Dia rasa ini adalah tempat yang paling tepat untuknya dalam mengintai gerak-gerik Qila. Siapa tau, cowok kemarin itu datang ke rumah Qila hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Most Wanted 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang