satuu

87 5 0
                                    

Ting nongg.... Ting nongg....

Bunyi bell menggema dipenjuru ruangan, pemiliknya yang sedang sibuk menata piring langsung memalingkan wajahnya ke arah pintu, menebak-nebak siapakah yang datang.

Hari ini hari minggu Jeniffer atau biasa di panggil jeje sedang memasak di dapur apartemennya karena akan kedatangan dua orang tamu, yang pertama sepupunya, dan yang kedua adalah rafa. Sepupunya baru saja pulang dari rumah sang oma di london untuk melanjutkan kuliah di indonesia setelah lulus sekolah, Annafiah atau anna namanya. Orang kedua adalah Rafa, pacar jeje.

Hubungan jeje sama rafa sudah berjalan satu tahun, rafa dua tingkat di atas jeje, dimana jeje sekarang sudah kelas sebelas dan rafa lulus. Tujuan jeje mencoba buat memperkenalkan rafa dengan anna itu biar rafa membantu anna mencari kampus di bandung, siapa tau juga kan nyambung dengan sepupunya dan rafa bisa bantu anna buat cari info tentang univ, karena kan anna dari london dan belum hafal daerah bandung, lagian jeje juga harus sekolah jadi tidak bisa bantu anna untuk hal seperti ini.

Jeje berjalan ke arah pintu untuk menyambut ntah siapa tamu yang datang lebih dulu, saat pintu dibuka terlihat perempuan cantik, jeje sampai tertegun karena sepupunya ini benar-benar tambah cantik dari terakhir ia bertemu yang memang sudah cantik, tidak seperti dirinya. Jeje tersadar saat tubuhnya terhuyung karena anna menabrak tubuhnya sangat keras.

"aaaaaaa jeje gue kangen banget sama ade gue yang satu ini huhu hikss"

Anna ber akting nangis sambil mengusap ujung matanya yang tidak berair sama sekali, jeje hanya membalas pelukan anna dan memutar bola mata malas.

"udah dong pelukannya, gue tau gue ngangenin secara gue kan imut imut gituuu" anna menoyor kepala jeje sambil melepaskan pelukannya, setelah itu mereka sama-sama terkekeh.

"yaudah yuk masuk gue udah masak banyak buat makan siang, lo juga belom makan kan di pesawat?"

"beloom hehe tau aja gue gabisa makan makanan di pesawat"

Yaa anna memang tidak pernah mau memakan makanan di pesawat. Ntah, jeje juga kurang tau pasti alasan dari anna.

"yaudah yuk"

Mereka memasuki apartment jeje dan menutup pintu. Mata anna terus menjelajah ke setiap sudut apartment milih sepupunya, satu kata yang langsung muncul di fikirannya, rapih. Ia berjalan ke arah sofa untuk mengistirahatkan sebentar kakinya yang pegal, tiba2 dia berbalik ke arah jeje dan mengeluarkan suara

"jeeee"

"hmmm" jeje berdehem sambil memindahkan koper anna di samping meja tv.

"lo sewa pembantu?"

"enggak lah, buang-buang duit."

"ko bisa rapi sih, kalo gue nih ya, disini pasti udah ada kaos kaki gue yang bekas di pake, nah di atasnya tuh ada plastik ciki atau minuman, hehe kaya apart gue dulu di london" anna menunjuk ke arah meja yang berada di tengah-tengah sofa

"jorok, lagian bersih tuh udah sebagian dari hidup gue, alergi gue sama yang kotor. Kaya lo misalnya" anna yang mendengarnya hanya cemberut sambil komat-kamit mengejek jeje

"kenapa lo ga di rumah tante dita aja, di rumah lo?"jeje melihat ke arah anna sekilas

"kalo gue di rumah pasti bakalan kesepian banget na"

"lah disini juga kan lo sendiri je, apa bedanya?"jeje menghela napas pelan sambil duduk di sebelah anna

"kalo di rumah gue bakalan ngerasa lebih sepi, seenggaknya disini lebih pas buat ditinggal sendiri, dan lagian gue bisa mandiri disini, ga ada pembantu dan lo tau gue lebih suka tenang kalo di rumah tanpa gangguan seorang pun" dia mengangkat kakinya yang pendek dan menaruhnya di paha anna

LIEFDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang