Berada di pulau seribu pura meninggalkan kota istimewa selama 2 tahun ternyata bukanlah masalah. Meninggalkan luka lama lalu, pergi jauh untuk mengobati nya itu adalah alasannya sampai disini.
Nesya sedang duduk di bibir pantai melihat ombak terus menarik ulur kepermukaan,dengan kaca mata hitam yang bertengger dihidung minimalisnya, dia adalah seorang perempuan yang hidup kritis dan berpikiran ambisis tapi kasus percintaannya miris.
Layar handphone nya menyala yang menandakan adanya sebuah pemberitahuan, diambilnya handphone disebelah kaki kirinya. Lalu, ditaruhnya kembali ketempat yang tadi. Ternyata notif shope siram tanaman entah apalah itu dia tidak pernah mengerti dengan hal itu dia menginstal aplikasi itu hanya untuk membeli barang barang bukan untuk menyiram tanaman. Taklama suara dentingan kembali lagi namun, dia menghiraukannya tetapi, dentingannya terus tidak berhenti berulang kali diambilnya kembali benda pipih tersebut dan dia menggeser ketombol hijau lalu mengangkatnya.
"Kenapa?"
"Gue masih disini." jawabnya kepada sipenelepon itu.
"Oke."Setelah 20 menit panggilan itu berlalu sekarang sudah ada laki laki berada disampingnya dan membawa 2 es krim dengan varian berbeda coklat dan greentea.Coklat untuk nesya dan greentea untuknya.
"Apa coba enaknya makan eskrim rasa rumput begitu," tanya nya kepada pria disampingnya.
"Ini enak tau Nes, lo aja gapernah nyicip." jawabnya sambil membuka eskrim lalu menjilatnya
"Lo ada apa kesini, biasanya lo kesini kalo lagi cuma ada masalah, lo kan paling males ngechill dipantai kaya gini palingan jam segini lo di apartemen dengerin lagu indie sambil makan indomie," ujarnya
"Bukannya hidup gue selalu bermasalah?" jawab nesya berdasar fakta.
"Fix lo ada masalah, ayo cerita ke gue" Fares memutar badannya 45 derajat agar dapat menghadap ke wajah perempuan disampingnya ini. Tapi, Nesya hanya tersenyum tipis yang diartikan Fares dia akan cerita, tapi nanti. Pria itu lalu membalas senyuman nya dan melingkarkan lengannya dibahu Nesya.
"Nosstress denger denger bakal ngadain konser minggu depan." kata Fares memecah kesunyian
"Serius? Kok gue bisa gatau sih!"
"Lo sih dari kemarin manyun terus diem mulu." Fares mengeluar dua kertas berbentuk persegi panjang dari kocekan baju didada sebelah kanannya lalu, menggoyangkan kertas itu kedepan muka Nesya.
Nesya tersenyum lebar sampai mengeluarkan deretan giginya lalu, memeluk Fares dengan erat. Selalu dan selalu Fares dapat mengembalikan senyuman Nesya.
"Makasih res udah beliin tiketnya,gue jadi gak sedih lagi tau."
"Emang gue bilang ini tiket gratis buat lo Nes?
-
Fares Kalandra ialah seorang pria yang setia menemani Nesya Lituhayu selama ia menginjak kan kaki di Pulau Seribu Pura tersebut. Dia merupakan sosok teman yang menjadi penenang bagi perempuan itu.
Nesya pernah berkata bahwa ia sangat ingin mempunyai seorang sahabat laki-laki yang selalu ada disampingnya dan tidak melibatkan sebuah perasaan yang berpotensi menyakitkan.
Dia tidak ingin mempunyai sahabat perempuan lagi karena belajar dari kesalahan dimasa lampau. Dan sekarang, Fares Kalandra mengabulkan permintaan Nesya dengan menjadi seorang sahabat baginya, yang selalu ada saat dia membutuhkan, yang selalu pengertian dan tanpa melibatkan perasaan.
Fares yakin itu dia tidak akan melibatkan perasaan kepada wanita itu. Dia sudah berjanji pada Nesya bahkan pada dirinya sendiri.
Fares tau alasan Nesya pergi meninggalkan kota istimewanya, yaitu karena seseorang. Saat awal awal ia baru disini dia sering menceritakan sosok itu namun, dia tidak pernah memberitahu identitasnya dan Fares tidak pernah ingin tau lebih dalam karena dia tidak ingin memaksa Nesya memberitahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MADE FOR EACH OTHER [ON GOING]
Roman pour Adolescents"Lo tau? terkadang orang yang kita sayangi adalah orang yg paling berpotensi menyakiti kita." ujar perempuan itu. "Memang pikiran manusia itu tidak ada yang bisa mengendalikan selain dirinya sendiri." balas pria itu sebelum ia meninggalkan perempuan...