6. Realization

291 43 5
                                    

Progress hubungan Jeno dan Yuna unexpectedly maju sangat pesat. Jeno tuh pokoknya, kalo udah tertarik pasti di gas terus. Awal-awal sih reply story doang, trus dm-nya jadi panjang, eh sekarang udah pindah line.

Yuna udah gak bisa mendeskripsikan gimana senengnya dia. Di tahap ini dia beneran yakin dulu pas masa penjajahan dia pernah nyelametin sebuah kerajaan dari sekutu kayaknya, trus mati di akhir peperangan. Makanya sekarang kayak balasan atas pengorbanan dia dulu terhadap tanah air.

Ngarang.

"Gila, ganteng bener, Na!" seru Yujin, teman segeng Yuna di HI.

"Yakan? Makanya gue tuh, huhuhuhuhu," ujar Yuna, akting terharu.

"Pantesan aja jarang lo bahas, yang kayak gini mah kalo gue nemu juga gua kejar," ujar Yeojin.

Yuna reflek memicingkan matanya, "Gak ada ya, anjing," sungutnya.

"Dimakan lo sama Yuna kalo sampe ngejar Kak Jeno, taulah Yuna penyakitnya apa," ujar Chaeryeong, yang lain kayak 😏.

"CHAER," sungut Yuna gak terima.

"Iya, iya, ampun Yuna," ujar Yeojin, yang lain ketawa.



"Oi, PES yok. Suntuk banget," ujar Ecan, maksudnya ngajak yang lain ke kontrakannya main PES.

"Sedap, ayok," sahut Renjun.

"Ada makanan gak, Can, di kontrakanlu?" tanya Jaemin.

"Ada, kan ada Chenle," balas Ecan.

Chenle ketawa, "Anjing," umpatnya tapi sambil fokus HP.

"Gua skip dulu, ya. Ada urusan," ujar Jeno.

"URUSAN APA NIH SODARA JENOOO," goda Ecan, yang lain mulai ngeledek-ngeledek.

Jeno cuma nyengir sampe matanya ilang, yang lain mah udah pahamlah ini pasti mau jalan sama Yuna. Anak tetangga sebelah yang belakangan ini Jeno deketin.

"Kalo sodara Jaemin gimana, nih, kabarnya?" ujar Renjun.

"Baik, sehat walafiat, gua mah," ujar Jaemin gak mau nanggepin.

"Dah bubar bubar, ga seru yang ini gaada kemajuan," sahut Chenle disambut ketawa yang lain.

"JAEEEEM, JAEM," seru Ecan menepuk pundak Jaemin.

Batin Jaemin, gapapa diledekin juga, orang-orang kan gaperlu tau ^o^

-

Renjun, Chenle, dan Jaemin beneran nge-PES sampe malem di kontrakan Ecan. Dari awalnya kontrakan kosong cuma isi mereka doang, sampe sekarang para abang alias Ten, Johnny, Taeyong, Yuta, Jungwoo, dan Jaehyun udah pada balik, mereka masih tetep aja main.

Emang udah deket juga sama penghuni sini, jadi gak ada canggung. Malah kalo masih muat mah Johnny alias yang punya rumah ini, mau ngajak temen-temennya Ecan pindah.

Jaemin, yang lagi gak giliran main, lagi sibuk sama HP-nya. Renjun yang juga gak lagi main lama-lama kepo.

"Eh, Choi Lia?" celetuk Renjun, untung suaranya kecil.

Jaemin reflek melotot, "Goblog,"

Puas banget ngatain goblok pake g.

"HOOO, jadi gak mau bagi-bagi progress? Tumben amat, Jaem," ujar Renjun sambil ngemilin sukro.

Jaemin reflek senyum, "Yang ini beda banget, Jun," ujarnya.

Renjun reflek naikkin satu alisnya, Jaemin kayaknya gak pernah keliatan setulus ini kalo lagi deketin cewe. Bagus, sih, tapi..

Upin dan Ipin Inilah DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang