Lonely-1

48 5 4
                                    

Ditengah matahari tenggelam diufuk timur tampak seorang wanita cantik yang berusia 18 tahun tengah berdiri dipinggir pantai yakni Angela Pramudya Ayu Lestari.

Ia terlihat begitu bahagia disaat melihat matahari karena jarang ia melihat tenggelamnya matahari secara langsung, disaat ia sedang menikmati pemandangan yang begitu indah tiba-tiba saja ia merasa bahwa ada yang mendorongnya dengan sengaja tapi, saat ia berbalik untuk melihatnya tidak ada siapa-siapa, namun didetik kemudian ia merasa namanya dipanggil.

"Angel..." panggilnya, tapi Angel justru mencari seseorang yang tengah memanggilnya tapi tidak ada siapa-siapa yang ada hanyalah dirinya yang sedang menikmati pemandangan.

"Angel..." panggilnya lagi, Angel menoleh kearah sumbernya ia begitu terkejut saat tahu siapa yang memanggilnya sedari tadi langsung saja Angel menundukkan kepalanya dengan takut.

"Hei! Angel apa kamu tuli?," ucap seseorang pada Angel.

"Sudah kubilang dia itu tuli kenapa kau selalu saja memanggil namanya bahkan disaat kau panggil namanya saja dia tidak merespon," celetuk temannya.

"Aish, benar katamu Deva dia kelihatannya sangat tuli," sahut sahabatnya kepada Deva.

"Lebih baik kita pergi saja daripada kita harus bersama dengan dia yang ada kulitku yang putih ini jadi gatal-gatal ew," ucap Deva dengan memperagakan gatal-gatal.

"Ya sudah kita pergi saja tadinya aku hanya penasaran dengannya tapi tidak jadi." ucap sahabatnya sambil menatap Angel dengan ekspresi yang tak bisa diartikan, sedangkan Deva hanya tersenyum licik kearah Angel.

Deva bersama sahabatnya adalah orang mempunyai kepribadian berbeda tetapi mereka memang terkenal sebagai pembully disekolahnya lebih tepatnya membully Angel.

Disaat Deva dan sahabatnya pergi meninggalkannya, ia berinisiatif untuk pulang karena sudah hampir malam.

●●●●●

Saat telah sampai dihalaman rumahnya dan baru saja memasuki rumahnya tapi ia mendapatkan sebuah tamparan dari sang ayahnya.

"DARI MANA KAMU? KENAPA BARU PULANG JAM SEGINI? JAWAB!," geram sang ayah kepada Angel.

"Ayah, tadi aku hanya pergi kepantai," jawab Angel dengan takut.

"SIAPA YANG MENYURUHMU PERGI KEPANTAI? BUKANKAH PEKERJAANMU ADALAH MEMBERSIHKAN RUMAH BAGAIMANA BISA KAMU PERGI SEENAKNYA SAJA TANPA MEMBERITAHU TERLEBIH DAHULU KEPADAKU ATAU IBUMU," geram ayah sambil menampar pipi mulus Angel dengan terus menerus.

Angel hanya menatap sang ayah dengan sendu sambil memengangi pipinya yang telah ditampar oleh ayahnya sendiri, sungguh ia sudah tidak kuat jika diperlakukan seperti ini.

Hingga sebuah suara menghentikan aktifitas ayahnya yang menampar Angel "Ayah, sudahlah percuma jika kamu bilang seperti itu biarkan saja mau jadi apa kedepannya, sekarang kita pergi saja ke mall beli barang yang aku butuhkan," ucap seorang wanita paruh baya.

"Iya sayangku lebih baik kita shopping daripada harus berurusan dengannya yang tidak berguna." ucap sang suami sambil menggandeng tangan sang istri kemudian mereka berdua berjalan menuju mobil.

Angel hanya bisa menatap punggung ayah dan ibunya yang telah pergi, kemudian ia masuk kedalam rumah dan pergi mandi karena badannya lengket.

20 menit kemudian...

Angel telah selesai mandi dan berpakaian sederhana kemudian ia mencari obat-obatan yang biasanya ia siapkan untuk menjaga-jaga jika ia terluka diluar, karena sudah mencari obatnya kemana-mana masih saja tidak ketemu akhirnya ia berinisiatif untuk pergi ke apotek dengan naik taxi.

Lonely (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang