Keesokan harinya, Angel terbangun dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian ia telah selesai mandi dan segera saja memakai seragam sekolah.
Setelah memakai seragamnya langsung saja ia menuruni tangganya. Sesampainya dibawah dilihatnya ayah dan ibunya sedang berada didapur untuk sarapan lalu ia berpamitan dengan ayah dan juga ibunya.
"Pah, mah Angel pamit pergi ke sekolah dulu ya?" pamitnya sambil tersenyum. Sedangkan orang tuanya hanya menatap anaknya dengan pandangan sinis.
Merasa tidak ada jawaban dari orang tuanya. Angel pun berjalan keluar rumah untuk menuju sekolahnya tanpa sarapan. Ia berangkat ke sekolah naik bus karena sudah menjadi kebiasaan Angel setiap hari saat berangkat sekolah.
Ia sedang berjalan kaki menuju halte bus. Sesampainya disana ia menunggu bus yang menuju arah sekolahnya. Namun, ada sebuah mobil yang berwarna merah berhenti didepan halte bus membuat Angel sangat merasa penasaran. Hingga jendela mobil terbuka tampaklah seorang wanita yang merupakan siswa disekolahnya menyuruh Angel untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Angel, ayo masuk!" teriak wanita itu didalam mobil.
"Aku sedang menunggu bus. Kamu berangkat duluan saja." ucap Angel.
"Aku tidak akan berangkat jika kamu tidak naik kedalam mobilku." ucap wanita itu seperti ancaman bagi Angel. Angel terdiam sejenak untuk memikirkan. Setelah berfikir berkali-kali akhirnya Angel memutuskan untuk masuk kedalam mobil bersama seorang wanita yang merupaka siswi dari sekolahnya.
Setelah Angel memasukki mobilnya, kemudian mobil itu berjalan menuju tempat sekolahnya. Hingga ada sebuah suara diantara mereka berdua yang agak terlihat canggung.
"Kenapa kamu naik bus. Bukankah kamu bisa naik mobil atau diantar ayahmu?" tanya seorang wanita pada Angel.
"Aku sudah terbiasa naik bus. Lagipula orangtua ku sangat sibuk dengan pekerjaannya jadi aku memakluminya." jawab Angel sambil tersenyum kecut.
"Apakah kau nyaman jika berada didalam bus, maksudku keadaan bus seperti panas atau apa gitu saat berada didalam bus?" tanya nya lagi.
"Aku sudah terbiasa jadi ya begitulah kalau didalam bus. Kadang panas, sumpek dan lainnya. Tapi aku sangat bersyukur bisa sampai disekolah tepat waktu." jawab Angel dengan tersenyum.
"Oh. Sebelumnya aku pernah mendengar tentangmu saat berada disekolah." ucap wanita itu. Sedangkan Angel hanya diam.
"Bahkan banyak yang membicarakan tentangmu." lanjut wanita itu.
"Begitukah?" tanya Angel. Sedangkan wanita itu hanya menganggukan kepalanya.
Setelah terjadi percakapan dimobil mereka berdua kembali terdiam.
20 menit kemudian...
Akhirnya mereka berdua telah sampai disekolahnya. Langsung saja mereka berdua turun dari mobil lalu berjalan menuju koridor disekolahnya. Hingga membuat semua siswa dan siswi yang berada disekolahnya tengah memperhatikan dua orang wanita itu bahkan ada yang berbisik-bisik tentang Angel.
"Lihatlah Angel yang tidak ada malunya berangkat saja harus numpang pada orang kaya." ucap segerombolan wanita.
"Apakah wanita itu tidak tahu kalau Angel adalah anak pungut?" tanya salah satu gerombolan wanita.
"Entahlah. Aku rasa wanita itu tidak peduli tentang Angel. Lihatlah ekspresi wanita itu saat bersama Angel dia selalu tersenyum." jawab seorang wanita yang merupakan teman gerombolan wanita itu.
"Nanti aku akan menghampiri wanita itu. Lagipula aku sekelas dengan wanita itu." celetuk temannya.
Masih banyak lagi tanggapan-tanggapan negatif dari siswa-siswi lainnya. Hal itu membuat Angel menundukkan kepalanya sedangkan wanita yang bersama Angel membisikkan kata-kata ditelinga Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely (On Going)
FanfictionKehidupan seorang gadis yang berusia 18 tahun, seringkali mendapatkan bullyan dari teman-temannya disekolah bukan hanya disekolah tetapi juga dimana pun ia berada. Orang tuanya pun sangat membenci anaknya, entah alasan apa orang tuanya membenci anak...