KAMIS, MEI 2018.
aku ingat sekali waktu menuliskan ini,
gerimis membasahi bumi. gemintang
sudah hilang, pun si pemuda kurvanya
melengkung kini. dan aku terhenyak
sadar waktu sudah beranjak dini hari.namanya danar.
lahir saat bumi sudah subuh, sukanya
menyantap kopi seduh. buncah rusuh
semua tubuh, kalang kabut melihat si
pemuda tersenyum teduh. mendatangkan
perasaan ingin melirik selalu, diisi penuh.danar tumbuh menjadi remaja yang
perasaannya serius tapi kebanyakan
bercanda. jadi kalau semisal ia bilang
cinta, jangan mudah tersulut atau deg-
deg an. coba pukul sebentar, bisikkan,
"kamu kesurupan?"tapi waktu itu sih dia bilang nggak,
dan beneran nggak kesurupan. sialan.danar gemar sekali membuat senyuman,
sedetik kemudian mendatang makian.
pernah waktu itu sekali, aku minta ia
belikan seblak ceker pedas. dibelikan sih,
aku tersenyum karena menganggap ia
luar biasa manis hari itu, sebelum———“gratis. gratis kerupuk seblaknya doang,
cekernya udah tenggelam di lautan
perutku.”jelas 'kan, kenapa aku marah setelah itu?
danar luar biasa menyebalkan, tapi naasnya
dunia menyebutkan ia sebagai pribadi yang
dikagum-kagumkan banyak puan. diberi
cakap otak, cemerlang bersinar yang
membuat gadis terpana sekali kenal.disandangi panggilan 'koko ganteng dengan
tupperware ungu.' namun sedikit asu.danar punya kesenangannya sendiri.
baginya dunia dianalogikan hujan, nggak
tahu kenapa. “aku bukan pendamba senja
atau fajar neng, jam dua siang dikasih
gerimis aja udah anteng. eh pisang goreng
sama kopi seduh jangan lupa bawain, ya!"filosofi nama danar kata mamanya karena
diharapkan ia tumbuh sebagai laki-laki
penuh tanggung jawab yang berwibawa.
nggak tahu kesampaian atau nggak sejauh
delapan belas tahun danar hidup.bertanya perihal perasaan, begini
ceritanya teman-teman. aku meminta
tuhan menjadikan hatiku sekeras batu.
tidak boleh jatuh. apalagi untuk sekedar
pemuda danar yang satu itu. tapi
sayangnya, hal itu pernah dilanggar sekali.diacak ribut sekali. perasaan pernah
bersatu, tapi kemudian goyang sedikit
karangnya, berpisah dari satu. tapi nggak
apalah, aku akan jaga yang ada sekarang.
agar bisa bersama-sama dengan danar
selalu. walau rasa tak pernah berubah
dari pelabuhannya.kayanya sudah semua mengenai danar,
aku pamit undur diri. tapi kalau kamu cari
aku masih di bumi. selamat hidup!salam hangat,
ANDREA YARA.
KAMU SEDANG MEMBACA
kenal danar, yangyang. ✓
Short Storykalau bumantara bisa kulukis, aku beri bertinta-tinta spidol permanen dengan gurat stabil yang satu; kamu. © rekayasemu, 2O2O