HUKUM PERASAAN.
ditulis oleh si tokoh perempuan.muara rasa anomali,
lempar tangkap peduli
melengkung senyum geli
saya jatuh hati.namun jika bumi kelak bisa bersuara,
aku ajak bincang di atas menara
membicarakan perihal lara
yang kupendam lalu hancur segera.aku lupa hukum semesta,
bahwa tak semua dipandang satu mata
atau perihal rasa yang berasal dari kata
sebab sayang, rasaku diluluh lantakkan
karena takdir semata.miris, aku menangis sembari meringis.
apalah arti sering bersua,
jika ragaku bukan untukmu jua
aku adalah tangis bumi yang mengharap
bebas namun tak bisa lepas.
akan selalu begini. mungkin sampai menua.karena tuhan bilang,
ada rasa yang tuhan takdirkan sama,
tapi raganya tak boleh bersama.SELESAI.
kalau danar bisa mendeskripsikan perasaannya setelah tahu niat kedua orangtuanya, apalagi saat itu posisinya ia yang menjadi kekasih calon istri
kakaknya, itu akan menjadi:
jengah, tengah, sudah.nggak tau, danar pokoknya galau.
saya juga galau.gak tau teh anya galau apa nggak soalnya katanya dia juga mau calon suami kaya ko witra alias winwin 😀👎 untuk teh anya, maaf ya
teh kalau nggak sesuai harapan atau malah
bikin teteh kesel selama baca. dan terima kasih
banyak sudah mengijinkan oknum rekayasemu
untuk meminjam nama andrea yara! semoga
teh anya selalu sehat <3men tujuannya mau sok-sok bikin open ending
yang angst gitu, tapi gak tau ngefeel atau nggak. menurut kalian gimana?oh iya, gak bakal ada bonus chap, tapi
bakalan ada tuh gimana peristiwa detail
perjodohan, dan mungkin selingan cerita
sangat amat singkat setelah ini. akan aku taro
di ig :D ayo mampir ke akun @rekayasemu!dan akhir kata,
saya, namira, nana, dan apapun yang kalian kenal senang sekali selama mengetik cerita ini. apalagi melihat antusiasme kalian, maaf bila ada yang menyinggung. barangkali kalian menyimpan sakit akibat saya, semoga bisa memaafkan. saya doakan
yang terbaik. jaga kesehatan & senang selalu sayang. kamu berharga ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
kenal danar, yangyang. ✓
Kısa Hikayekalau bumantara bisa kulukis, aku beri bertinta-tinta spidol permanen dengan gurat stabil yang satu; kamu. © rekayasemu, 2O2O