"4"

22 3 0
                                    

Hai hari ini adalah hari aku kembali,
Semoga kalian suka:)
Happy reading ✨

Alena saat ini berada di parkiran sekolah tepat disamping motor Ardy, dia sedang menunggu Ardy keluar kelas karena ada janji mereka mau ke butik untuk fiting baju.

10 menit kemudian Ardy baru datang.

"Maaf lama nunggu" Ucap Ardy dengan kata dan muka yg datar.

"Iya gapapa". Ardy langsung menyodorkan helm kepada Alena untuk dipakainya, tanpa sepatah katapun langsung saja Alena menaiki motor Ardy.

"Pegangan, ntar jatuh" masih dengan nada datarnya, namun membuat Alena bisa tersenyum manis dan menatap nanar Ardy dari kaca sepion,  Alena masih bersyukur karena Ardy masih perhatian dan khawatir kepadanya. 

Tanpa menunggu lama Ardy menjalankan motornya. Namun tiba-tiba ditengah perjalanan Ardy menghentikan motornya di salah satu cafe membuat Alena bingung dan mengernyitkan dahinya.

"Ardy, katanya kita mau ke butik,  kenapa berhenti di sini?"

"Makan dulu" singkat jelas dan padat apa yang diucapkan Ardy.

Tapi itu malah membuat Alena tersenyum tipis karena Ardy masih ngasih perhatian padanya.

Alena tau jika Ardy masih mencintai dan menyayanginya, tapi takdir yang memaksa mereka seperti ini.

Sebenarnya ada rasa sedikit senang dalam diri Ardy karena akan menikahi Alena tapi tidak dalam waktu dekat seperti ini dan dalam keadaan yang seperti ini.

Karena dia juga tidak mau masa depan dia hancur. Oh tidak Ardy tidak mau itu terjadi.

Mereka sudah duduk di salah satu meja cafe dekat jendela yang bisa sambil menikmati pandangan jalan raya dengan lalu lalang kendaraan.

Kemudian pelayan datang "Mau pesan apa mas, mba? "

"Kamu pesen apa?" Tanya Ardy dengan nada dinginnya.
"Emm.. Steak ayam aja sama lemon tea"

"Samain aja mba" Ucap Ardy kepada pelayannya"

"Baik ditunggu ya mas, mba" kemudian si pelayan berpamitan.

Keadaan mereka benar-benar canggung, hanya diam yang sejak tadi menemani mereka, Ardy yang tengah fokus dengan hand phone miliknya dan Alena yang sibuk dengan pikirannya menatap ke arah jendela cafe dengan sesekali melikir Ardy.

Padahal jika mengingat waktu kebersamaannya dengan Ardy tidak seperti sekarang ini, dulu mereka sangat bahagia penuh canda tawa.

Alena berharap semoga keadaan lekas membaik.

Akhirnya Alena memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.
"Ardy" Panggil Alena

Ardy menoleh sebentar lalu kembali ke hand phone miliknya tanpa ada niatan untuk mejawab Alena.

"Kam Kamu..masih ma marah ya sama aku?" Ucap Alena gugup.

"Ga" singkat Ardy tanpa menolehkan kepalanya untuk melihat Alena.

"Ardy.. Aku benar-benar minta maaf"
Ardy kemudian meletakkan hand phonenya dan menatap Alena dengan tatapan datarnya dan satu alis terangkat.

Kemudian Ardy menhela nafas sebentar, dan bekarata
"Kamu ga salah"
"Jangan diemin aku terus Ar..aku gabisa"

"Ra, aku butuh waktu" tegas Ardy.
"Tap.. " Ucapan Alena teporotong karena makanan mereka sudah datang.

"Ini mba, mas makanannya, selamat menikmati" ucap pelayanan tersebut sambil tersenyum, lalu mengundurkan diri.

TAKDIR WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang