SANTRI !AU!

"junior" gue

Gue dengar pengumuman kalau seluruh warga asrama harus ngumpul di aula masjid. Katanya ada acara penyambutan santri baru.

Gue malas banget dah.

Tapi mau gamau, seluruh kelas 11 jadi panitia penyambutan. Ada yang jadi tour guide, tukang bagiin snack, atau sekedar berdiri disamping ustadz yang ceramah.

"Saya dibelakang ya, ustadz. Siapa tau ada santri yang bandel kabur."

Alasan aja sih. Gue nya aja yang gamau berdiri didepan trus dipandangin banyak orang. Bagusan dibelakang, bisa duduk.

Untungnya, ustadz nya ngijinin gue. Hamdalah dulu atuh.

Sekitar 5 menitan habis pengumuman, aula masjid udah sesak aja. Menurut perkiraan gue, santri baru lebih banyak ketimbang angkatan gue.

"Assalamualaikum, selamat malam semuanya. Kenalin nama gue Juned, panggil gue abang mas akang atau apapun itu yang biasanya dipakai buat manggil cowok. Gue ketua panitia penerimaan santri baru. Jadi kalau kalian semua ada yang ragu atau pengen nanya- nanya silahkan tanyain lansung ke anggota gue."

Sialan juned. Dia ga pake muqodimah, trus ngomongnya lu-gue lagi. Ketua ga becus.

"Soal peraturan, gak Cuma yang tertulis dibuku yang udah dibagiin. Ada beberapa peraturan yang gak mungkin ditulis di buku panduan yang nantinya bakal dikasih tau sama firqah masing- masing. Oke, itu aja dari gue. Makasih."

Ini Juned minat ga sih jadi ketua? Buka pake salam tutup pake makasih.

Setelah pembukaan ini- itu, akhirnya firqah dibagi.

Semoga gue dapet yang iya- iya.

Moderatornya mulai ngebagi firqah. Gue ga dengerin, kan kertas nama- nama nya udah dibagiin keseluruh panitia. Gue dapat adek 10 orang.

1. Dino Galang Pratama
2. Yuto Syahputra
3. Muhammad Akmaludjin M
4. Abu Ucok
5. Jihun Radyana
6. Rider Wung Siregar
7. Kino Rahmadona
8. Yusuf Fathahillah
9. Chris Chwe Vernon Bangbang
10. Jeno Kurniawan 

Gue fokus ke nama nomer 9. Nama orang nonis cuy. Apa jangan- jangan dia muallaf?

"Para ketua Firqah tolong berdiri." Moderatornya nyuruh kita berdiri biar adek- adeknya ga susah nyari firqah nya.

1,2,3,8. Pas!

Firqah gue orangnya lengkap. Dilihat dari tampang mereka, beberapa kayak polos banget, semacam belum ternodai oleh kekejaman dan kekejian dunia. Trus ada juga yang tampang berandal, dan satu lagi wajah khas bule yang gue yakin pasti dia si nomer 9.

Gue ga tau mau ngomong apa nih. Mereka juga pada diem dieman. Suasana canggung, yang pastinya gue ga suka.

"oke, adek- adek. Kenalin nama gue Hoshi Al Fath. Kalian bisa manggil gue Hoshi."

Akhirnya gue ngomong.

"Gue sebenarnya ga pengalaman dalam mimpin apapun. Jadi, gue harap kalian semua bisa maklumin kalau misalnya firqah kita berantakan."

Gue jeda sebentar kalimat gue demi liat tampang mereka udah down aja.

"Semoga, kita bisa kerjasama." Gue jadi kikuk lagi, perasaan tadi gue udah keren dah.

Salah seorang dari mereka angkat tangan, "Kak, kita gak perkenalan diri?"

Oh iya! Gue kok goblok sih?
Trus mereka ngenalin diri.

Gue ga bisa hafal keseluruhan dari mereka. Cuma Jeno yang tadi minta perkenalan diri, Ucok yang paling tinggi, dan Vernon yang mukanya rada bule. Lumayan susah juga, kadang gue ketukar yuto sama ujin.