.
.
.
From : Ken
Subject : I'm sorry
Aku ada janji dengan professor mata kuliahku hari ini. Aku minta maaf tidak bisa menemuimu:(Tatapannya gadis pemilik rambut cokelat keemasan itu berubah sendu karena pesan di ponsel pintar miliknya. Jemari lentik bebasnya menyurai rambut bergelombang lembutnya ke belakang telinganya. Beberapa helai rambutnya berwarna merah menyala di bawah terik matahari hangat, berantakan karena angin melewatinya.
"Apa mahasiswa jurusan bisnis sesibuk itu, kah?" Gadis itu menghela napasnya kembali. Kekasihnya, Ken, sangat susah untuk menemuinya akhir-akhir ini. Dengan selalu beralasan yang hampir sama, rasanya Ken menghindarinya tanpa sebab.
"Of course no, baby. Dia pasti memiliki selingkuhan, Lucia."
Gadis bernama Lucia tersebut menoleh ke arah sampingnya. Sahabatnya, Serena, sudah menempati bangku di sebelah Lucia.
"Uwah, sudah kuduga dia punya wanita lain." ucap Serena setelah mengambil dan melihat ponsel Lucia.
"Tidak, jangan ucapkan itu." Lucia mengambil kembali ponselnya dan membalas pesan kekasihnya dengan senyum maklum terpantri di bibir ranum alaminya.
"Sudah kubilang, jangan terlalu percaya dengan pria brengsek itu. Sejak awal aku sudah tidak menyetujuinya kau bersama... aww!?" ucapan Serena terhenti setelah mendapat sentilan cukup bertenaga dari Lucia.
"Jangan menyumpah, astaga. Aku hanya perlu menunggu dan dia pasti akan menemuiku."
"Entah kau yang berpikiran positif tidak ada batasnya... atau bodoh? Ah, tapi aku tidak dapat menempatkanmu di pilihan pertama." Serena menghela napas jengah.
Lucia mengembungkan pipinya tak terima karena ucapan sahabatnya, "Aku pergi!"
"Ah, Lucia!"
Teriakan Serena menyatu dengan udara karena Lucia benar-benar meninggalkan Serena yang mencak-mencak di belakangnya. Seiring Lucia berlari sekuat tenaga dengan kedua kaki kecilnya, pikirannya melayang ke arah lain.
Lucia benar-benar tak terima dengan ucapan Serena. Semua.
Ken adalah kekasih pertama Lucia. Cukup menggelikan, dimana usia Lucia saat ini 20 tahun, yang seharusnya memiliki mantan kekasih dan melakukan pengalaman berbagai kegiatan yang biasa sepasang kekasih lakukan. Sebelumnya, Lucia hidup di negarapaling bahagia di muka bumi ini yaitu islandia. Dia juga dikelilingi keluarga yang harmonis. Karena Lucia berada di perlindungan kehangatan keluarga membuatnya ia jauh dari pergaulan sebayanya, terutama pada lawan jenisnya. Hingga akhirnya, Lucia menjadi gadis yang berkepribadian pemalu dan sulit dijangkau. Hanya Serena sahabat satu-satunya Lucia karena mereka tumbuh bersama sejak kecil.
Karena kepribadian Lucia seperti inilah, Lucia mudah memberikan seluruh hatinya kepada Ken. Pria idola universitas saat itu, ia mendatangi Lucia bak seorang pangeran yang menjemput puterinya. Lucia sangat ingat ketika Ken menghampirinya pertama dan senyum manis Ken saat di acara meet & greet hari pertama penyambutan kehidupan kuliah dimulai. Setelah itu, Ken sangat menempel di sisi Lucia hingga membuat Lucia akhirnya luluh dan membuka hati kecilnya untuk menerima Ken.
Klise, bukan? Namun bagi Lucia, kehadiran Ken sangat berarti untuknya.
Lucia mendongakkan kepalanya. Menatap dengan senyum, bangunan pencakar langit yang berdiri gagah menjulang menjadi sebuah kebanggaan bagi Lucia dapat menapakkan kakinya di New York. Lucia memilih menunjang pendidikan lebih tinggi di Columbia University.
![](https://img.wattpad.com/cover/227471462-288-k912038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rowan's World
RomansaSelama hidupnya, Lucia Delilah tidak pernah meninggalkan dunia kecilnya. Dunia yang hanya ada kehangatan yang tiada akhir di sekitarnya, tidak ada marabahaya, dan ketentraman abadi. Berkat semua rasionalitas yang telah ia bangun, sehingga perempuan...