"Ritsu! Bangun Ritsu-kun ...."
Aku berusaha menggugah seseorang yang bersurai hitam, bermanik ruby itu yang terlelap diruangan latihan, seseorang itu yang diyakini bernama Sakuma Ritsu. Aku membangunkan dengan tujuan untuk bisa latihan para member unitnya, Knights.
Biasanya aku yang terakhir datang ke ruangan latihan, karena inisiatifku dan keadaan mood-ku yang sedang hancur setelah kejadian menyebalkan tadi, aku datang ke ruang latihan unit Knights.
"(Name)-chan, jangan mengganguku. " Suara aksen terdengar dari seorang yang kini telah bangun dengan setengah nyawa. Namun, matanya enggan untuk membukanya.
"Dasar tukang molor."
Aku mengguncangkan badannya. Namun nihil, usahaku sia-sia tapi, bukan aku kalau aku harus mencari ide agar membangunkan pemuda dihadapanku ini, "Oke, ritsu tidurlah tapi, aku akan mencari kakakmu agar bisa membangunkanmu. Bye!"
Tanpa aba-aba, Ritsu membelalak, saat mendengar ucapanku. Aku berniat untuk memanggil kakaknya, Sakuma Rei atau leader dari unit Undead sekaligus kakak dari Ritsu. Akan tetapi, Ritsu tetap enggan menganggap Rei sebagai kakaknya, tapi ia sering memanggilnya dengan sebutan Anija.
"Aku lebih memilih bangun daripada harus bertemu dengan orang itu," tukas Ritsu. Akhirnya ia terbangun juga walaupun dirinya masih mengantuk dan terus menguap.
"Onee-sama ...."
Aku menoleh mencari suara yang tidak asing bagiku. Dan ternyata sosok tersebut adalah Tsukasa Suou bersama dengan salah satu mamber unitnya, kemudian ia menghampiriku
"Ara~ ara~ (Name)-chan sudah datang ternyata! Biasanya, 'kan telat datang," tutur Narukami Arashi, menatapku terkejut.
Aku menggaruk tengkuk yang terasa gatal, "Haha, iya sih Ara-nee ... tapi, ini inisiatifku sendiri untuk datang awal."
"Ini semua sudah datang, tinggal Leo-senpai sama Izumi-senpai," lanjutku.
Tsukasa hanya mengganguk pelan, "Gimana lagi, kita harus mencari leader dan Sena-senpai."
"Bagaimana kalau Onee-sama mencari mereka?" tanya Tsukasa.
Aku menatap tsukasa dengan ragu, "Boleh sih ... tapi—"
"Okay, Onee-sama. aku akan mencari leader dan Onee-sama cari Sena-senpai, let's go!" Tanpa ragu, Tsukasa menarik tanganku dan meninggalkan ruang latihan. Tak sadar, kami meninggali mereka disana, melihat kami begitu saja.
"Ara~ ini sangat menarik sekali," ucap Arashi seraya melihat kami yang sudah meninggalkan ruang latihan.
Bagaimana dengan Ritsu? Dia sudah balik dengan kegiatan tidurnya.
━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━
"Huh, kenapa aku harus mencari Izumi-senpai? Kalau memilih, lebih baik aku mencari Leo-senpai dari dia," kataku.
"Sebentar, lebih baik aku tidak memilih diantara keduanya, 'kan sama-sama nyebelin."
Aku mencari dia di penjuru Sekolah Yumenosaki. Namun, nihil aku tak dapat menemukannya. Makin lama, aku merasa kesal dengan orang yang kamu cari.
"Ini senpai 'kok merepotin aja." Terkuras sudah energiku tuk mencari dia. Ah, ini jam berapa? Aku mencari sebuah ponselku di saku almamater, tapi aku tidak menemukannya sama sekali.
"Eh, ponselku mana?"
Aku mengacak rambutku dengan frutasi yang memucak. Ceroboh sekali aku harus meninggalkan benda berhargaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𓍯 𝐑𝐞𝐝𝐚𝐦𝐚𝐧𝐜𝐲 | S. Izumi【✓】
Fanfic(n.) the act of loving the one who loves you; a love returned in full. Mengkisahkan tentang gadis bernama (Fullname) yang mencintai diam-diam terhadap Izumi Sena yang terus menghabiskan waktunya bersama Yuuki Makoto. Perjalanan (Name) masih panjang...