five months left

4.8K 670 6
                                        

Jeno terbangun dari tidurnya ketika seberkas cahaya menyelinap dari tirai jendelanya. Tak lama tirai tersebut digeser, membuat cahaya matahari menerangi kamar bernuansa abu abu itu.

Mata sipit Jeno mengerjap pelan karena cahaya matahari begitu terasa menyilaukan di mata setengah mengantuknya.

Tak lama dia merasakan sentuhan lembut di dahinya, sebuah tangan tengah mengelus lembut dahinya. Elusan itu terasa sangat menenangkan hingga hampir saja membuat Jeno kembali terlelap.

"bangun, pemalas" ucap seseorang, Jeno pun tersenyum dengan mata yang masih enggan untuk terbuka. Jeno tentu hafal dengan suara itu, itu suara yang paling dia sukai di dunia ini. Siapa lagi kalau bukan Na Jaemin, kekasihnya.

"aku dengar kau sakit humm?"

"kata siapa?" tanya Jeno balik. Perlahan dia merasakan sisi kosong disebelahnya bergerak, tak lama dia merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya dan juga sedikit beban di dadanya.

Itu Jaemin yang memilih untuk berbaring bersamanya dan memeluknya, kepalanya pun tersandar di tempat favoritnya untuk bersandar. Jeno segera merangkul pundak Jaemin lalu mengecup pucuk kepala kekasih manisnya itu.

"Mark memberitahu ku" jawab Jaemin.

"hanya kelelahan biasa, hanya sedikit demam. Jangan terlalu percaya dengan Mark, dia sedikit sesat" canda Jeno lalu dia terkekeh kecil, Jaemin pun tertawa.

"kalau Mark mendengarnya kau bisa diseret ke sungai han lalu menenggelamkan mu disana tahu" canda Jaemin, dia bergerak sedikit untuk menyamankan posisinya.

"dan Mark akan menjadi buronan karena telah melenyapkan kekasih tampannya Na Jaemin" balas Jeno lalu keduanya tertawa bersama.

Perlahan keheningan menyelimuti mereka, keduanya sama sama menyukai keheningan jika mereka sedang berdua seperti ini.

"detak jantungmu membuatku tenang, Jen" gumam Jaemin yang masih terdengar oleh Jeno.

Jeno pun tersenyum kecil lalu meraih tubuh ramping kekasihnya itu untuk dipeluk sepenuhnya, tentu dengan senang hati Jaemin akan membalas pelukan hangat itu.

"kalau begitu hidup lah lebih lama agar kau dapat menikmati detakan jantung ku, Na."










Tbc

Our TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang