Bagian Tujuh
“ Senangnya, kita bisa liburan bersama di Bali” Ucap Gregg sambil tersenyum pada Merry saat makan bersama di hotel.
“ Iya nih, aku juga senang banget .” Ucap Merry.
“ Mama juga senang bisa menghabiskan waktu sama kalian ” Ucap Cony.
Mereka saling menatap dengan rasa bahagia dan satu meja.
“ Sudah lama aku tidak satu meja dengan Mama.” Ucap Merry.
“ Iya nih, senang banget ya.” Ucap Cony sambil merangkul Merry.
CLICK!
Gregg memotret kebersamaan ini dengan sambil tersenyum lebar.
“ Semoga bisa tiap hari makan bersama” Ucap Gregg dengan senyum.
Cony dan Merry saling menatap lama tidak menjawab.
Terhanyut dalam keheningan dan tatapan mendalam.
Gregg masuk ke dalam kamar istirahat.
Cony dan Merry berjalan di pesisir pantai.
“Ma, Merry pengen tanya sesuatu.” Ucap Merry.
“ Iya sayang, tanya saja, ada apa?” Tanya Cony.
“ Kenapa Mama sering bertengkar dengan Papa?” Tanya Merry.
“ Banyak hal, tetapi sebagian besar masalah perbedaan pendapat dan tingkat egois kami yang tinggi, maaf ya.” Cony menjelaskan dengan senyuman,
“Mama akan coba memperbaikinya setahap demi setahap.” Ucap Cony sambil membelai rambut Merry.
Cony dan Merry duduk di pantai dan melihat pemandangan laut biru yang tenang.
“ Merry, Mama juga ingin tanya boleh?” Tanya Cony.
“ Tentu saja, Ma.” Ucap Merry.
“ Kenapa kamu sering diam?” Tanya Cony.
“ Aku tidak diam ma, aku berbicara dalam hati dan berpikir dalam pikiranku yang mendalam.” Ucap Merry.
“ Kenapa kamu tidak mengeluarkannya?” Tanya Cony.
“ Karena orang lain belum bisa mengerti apa yang aku rasakan sehingga aku lebih suka menyimpannya sendiri” Ucap Merry.
“ Aku juga akan mencobanya setahap demi setahap untuk bisa keluar dari diam ini, Ma” Ucap Merry.
“ Maafin aku juga ya, Ma” Ucap Merry.
Merry dan Coni saling berpegangan tangan.
Menikmati pantai ombak biru dengan kedamaiannya.
“Aku sudah bertahun-tahun rindu untuk bisa pergi liburan dan keluar dari kamar.” Ucap Merry.
“Aku tidak bisa mengatakannya karena aku tidak ingin pergi sendiri, aku berharap kita sekeluarga bisa pergi liburan bersama” Ucap Merry.
“ Keajaiban sudah datang sekarang, semoga ada keajaiban untuk keluarga kita.” Ucap Cony.
“ Adakah yang kebetulan di dunia ini?” Tanya Merry.
“ Tidak ada sayang, tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua sudah diatur oleh sang Pencipta.” Ucap Cony.
“Berarti Papa dan Mama dipersatukan juga bukanlah suatu kesalahan karena tidak ada yang kebetulan di dunia ini.” Ucap Merry.
Cony tersenyum pelan.
“ Memang , tetapi kami yang kurang bisa mempertahankan ini semua.” Ucap Cony.
“ Sang Pencipta tidak pernah salah, manusia yang terkadang sulit dimengerti.” Ucap Cony.
Merry tersenyum sambil merangkul Cony.
“ Permisi, boleh tolong fotoin kami?” Ucap seorang Bapak yang lewat di pantai.
“ Oh, boleh, mari.” Ucap Cony.
Bapak tersebut dengan keluarga nya lengkap foto dengan indah, anak nya duduk di kursi roda dan satu lagi lumpuh, sang istri juga duduk di kursi roda.
“ Terimakasih Bu.” Ucap Bapak Tersebut.
Cony dan Merry melihat keluarga itu.
Mereka merayakan ulangtahun istri dari bapak tersebut setelah foto bersama.
“Mereka kelihatan bahagia sekali, Ma.”Ucap Merry.
“ Iya, mereka tidak kekurangan cinta, mereka saling mencintai satu sama lain.” Ucap Cony.
Merry melihat sambil berkaca-kaca.
Cony tersenyum dan menghampiri mereka.
“ Selamat ulang tahun, Bu” Ucap Cony.
“ Terimakasih Bu.” Ucap Wanita tersebut.
Mata nya bahagia dan berkaca-kaca mendapat cinta yang hangat dari keluarga.
“ Boleh tolong fotoin kami berdua, Pak?” Ucap Cony.
Cony dan Merry foto bersama berdua dalam HP.
Tersenyum mesra dalam ikatan cinta yang mulai tumbuh kembali.
Gregg memandang dari jauh dan tersenyum bahagia melihat pemandangan tersebut.
Hubungan Cony dan Merry sepertinya sudah jauh lebih baik sebelumnya.
“ Gregg!” Sapa Merry.
“ Hai, maaf lama tadi istirahat dulu, mager” Ucap Gregg.
Gregg duduk di samping Merry dan Cony.
“ Indahnya laut biru ini yah.” Ucap Gregg sambil tersenyum melihat pemandangan.
“ Iya, bagus banget pemandangannya” ucap Merry sambil tersenyum dengan bahagia.
“ Gantian, saya foto kalian berdua” Ucap Cony.
Gregg tersenyum dan memegang tangan Merry dan merangkul bahu Merry.
Merry kaget dan gugup karena sudah lama tidak keluar dan berdekatan dengan Pria.
“ Kamu lebih cantik saat tersenyum” Ucap Gregg sambil tersenyum.
Merry diam memandang langit biru.
Menikmati setiap deruan ombak yang indah.
“ Thanks” Ucap Merry singkat sambil kembali menikmati ombak dan awan pantai.
“ Kamu layak mendapatkan seseorang yang tulus dengan hatimu, Merry.” Ucap Gregg.
“ Kamu berharga sekali sebagai wanita, jangan tenggelamkan hatimu dalam masa lalu.” Ucap Gregg tersenyum.
Merry diam dan mendengarkan.
“Kenapa saling mencintai itu harus merasakan sakit hati dan terluka, Gregg?” Tanya Merry.
“Karena mencintai pakai perasaan di hati bukan di otak saja, cinta butuh pengorbanan dan perjuangan yang terkadang membuat hati terluka.” Ucap Gregg.
“ Kamu harus selalu siapkan hati ketika kamu mencintai orang lain.” Ucap Gregg sambil membelai rambut Merry.
“ Suatu saat pasti kamu akan bertemu dengan orang yang tepat yang bisa menjaga hati kamu dengan benar bukan hanya menyakiti kamu.” Ucap Gregg.
Merry tersenyum.
“ Apa cinta yang murni beneran ada di dunia ini ?” Tanya Merry.
“ Tentu aja, bersama dengan orang yang tepat kamu akan menemukan cinta yang murni dan sejati.” Ucap Gregg.
“ Cinta yang paling murni berasal dari Tuhan dan keluarga sendiri.” Ucap Gregg.
“ Jangan bilang di keluarga kamu belum ada cinta murni tetapi ada waktunya untuk segala sesuatu, akan ada keajaiban suatu saat nanti kamu merasakannya.” Ucap Gregg.
Merry tersenyum lega.
Sambil berdiri dan merentangkan tangan dan menarik nafas panjang.
“ Kamu dicintai banyak orang, itu cukup.” Ucap Gregg.
“ Siapa?” Tanya Merry.
“ Papa, Mama, Max, Marron, aku.” Ucap Gregg sambil tersenyum sambil bergandengan tangan dengan Merry.
Merry tidak menjawab, tersenyum dengan hati yang lega.
Keesokan harinya.
Gregg, Merry dan Cony mengambil paket tour & Travel untuk menikmati indahnya pesona Bali.
“ Fotoin kami dong Greg” Ucap Merry.
“ Oke deh, siap yaa 3 2 1 ..” Ucap Gregg.
Cony tersenyum sambil merangkul Merry yang berada di sebelahnya.
“Aku rindu pelukan Mama”Ucap Merry.
“ Kalau begitu, mama akan peluk kamu setiap hari.” Ucap Cony sambil memeluk Merry dengan sangat erat.
“ Papa lagi dimana ya, Ma?” Tanya Merry.
“ Mama tidak tau, mama belum menghubungi Papa.” Ucap Cony.
“ Aku jadi kangen sama Papa.” Ucap Merry.
“ Sabar ya sayang, setelah seminggu kita pulang akan
Ketemu papa, sekarang kita have fun dulu.” Ucap Cony.
“ Aku juga kangen nih sama Max, Marron.” Ucap Gregg.
“ Kamu kangen tidak sama mereka?” Tanya Gregg kepada Merry.
Merry menggeleng.
“ Mungkin karena kami tidak akrab, jadi membuat kami tidak kuat hubungan antar saudara.” Ucap Merry.
Gregg tersenyum.
“ Tidak apa, ada waktunya nanti kamu merasakan cinta kuat diantara kalian.” Ucap Gregg.
“ Kapan?” Tanya Merry.
“ Well, tidak ada yang kebetulan kan kalian jadi saudara ? pasti suatu saat entah kapan cinta kalian akan kembali menyatu sebagai keluarga yang harmonis.” Ucap Gregg.
“ I hope so.” Ucap Merry.
Cony tersenyum.
“ Yuk, kita jalan-jalan lagi melihat sekeliling.” Ucap Cony sambil tersenyum lebar.
Cony, Gregg, Merry menikmati waktu kebersamaan mereka dengan rasa bahagia.
Menikmati suasana yang telah menjadi luluh.
“ Aku mau liburan tiap hari”Ucap Merry.
Cony tersenyum lebar.
“ Boleh aja, yang penting kamu bisa perbaiki hubungan dengan Max, Marron,Papa.” Ucap Cony.
“ Kalau hubungan kita semua baik, mama juga senang travelling.” Ucap Cony.
“ Baiklah ma, suatu saat nanti aku akan berusaha memperbaiki hubungan dengan Max dan Marron.” Ucap Merry
“ Kenapa tidak sekarang aja?” Tanya Gregg.
Gregg menggangguk pelan dan tersenyum.
“ Belum waktunya.” Ucap Merry.
“ Aku masih belum siap.” Ucap Merry.
“ Semua butuh waktu dan persiapan, apalagi menghadapi Max dan Marron yang sudah lama hubungan kami tidak begitu akrab.” Ucap Merry.
“ Kenapa hubungan kalian bisa berubah seperti ini?” Tanya Gregg.
“ Hmm.. sepertinya berjalan seperti ini karena dulu kami sering berbeda pendapat dan kami semua keras.” Ucap Merry dengan tegas.
“ Kami tidak ada yang mau meminta maaf ketika berbuat salah sehingga akhirnya banyak luka tersimpan di hati kami.” Ucap Merry.
“ Sekarang?” Tanya Cony.
“ Aku sudah lama memaafkan tetapi aku tidak bisa mengubah suasana dan situasi yang telah hancur seperti ini” Ucap Merry.
“ Aku akan bantu kamu kalau kamu mau.” Ucap Gregg.
Gregg tersenyum pelan.
“ Kamu sudah banyak membantu dari bingkai foto keluarga kami , aku tau kamu yang meletakannya.” Ucap Merry
“ Terimakasih sudah peduli dengan keluarga kami.” Ucap Merry.
“ Jadi itu dari kamu Gregg? Terimakasih ya karena foto itu membuat saya mau liburan dengan Merry.” Ucap Merry.
Gregg tersenyum.
“ Bagaimana kamu tau?” Tanya Gregg.
“ Aku melihat dari CCTV dan aku juga tau segala rahasia kamu dalam memperbaiki hubungan Papa & Mama, Max& Marron,” Ucap Merry sambil berbisik pada Gregg.
“ Terimakasih untuk segala usaha kamu dalam menyatukan kami.” Ucap Merry.
Gregg tersenyum pelan.
“ Jadi kamu tau semua, bunga itu?” Tanya Gregg.
“ Di taman tidak memakai CCTV, Jadi kamu yang meletakannya? Maaf sekali, aku tidak tau pemberian dari kamu.” Ucap Merry.
Gregg membelai rambut Merry.
“ Tidak apa yang penting kamu tau bahwa maksud aku baik.” Ucap Gregg.
Merry dan Gregg bergandengan tangan menikmati indahnya suasana
Duduk di taman, menarik nafas sedalam-dalamnya.
Menikmati setiap hembusan angin yang menyapanya dengan kedamaian dan kehangatan.
“ Balik ke bus yuk gabung dengan peserta tour lain, waktu kita 1 jam, ini sudah lewat sedikit” Ucap Gregg.
“ Yuk kembali ke bus. Ucap Merry dan Cony.
Merry tersenyum sambil merangkul Cony.
“ Aku bahagia banget hari ini.” Ucap Merry.
“ Mama juga sayang.” Ucap Cony.
“ Aku juga.” Ucap Gregg.
Merek saling toss satu sama lain.
Merry meraih handphone dan menelepon bus Travel.
“ Halo, Pak Tino. Ini saya Merry, Bus Travel ada dimana ya? Saya ada di lapangan.” Ucap Merry kepada tourguide travel di telepon.
“ Aduh! Maaf sekali atas keteledoran kami , Saya lupa Bu Merry dan keluarga belum ada di bus saat mau berangkat, Bu Merry dan keluarga ketinggalan”
“Bus sudah jalan dan perjalanan sudah jauh bu dan sekarang bus mengalami ban bocor di tengah jalan sedang mencari tambal ban.” Ucap Tino
“ Kalau tidak keberatan, besok dijemput dengan mobil hotel karena sekarang sudah malam, supir tidak bisa memutar balik kesana karena perjalanan yang sudah jauh dari lokasi.” Ucap Tino.
“ Baiklah Pak,Terimakasih” Ucap Merry dan menutup telepon dan menjadi lemas.
“ Ada apa Merry?” Tanya Cony.
“ Kita ketinggalan bus dan baru dijemput besok sama Hotel.” Ucap Merry.
“ HAH?” Tanya Gregg gemas.
“ Sabar Gregg, jangan panik dulu, setiap orang pernah berbuat salah, kita harus bisa memaklumi orang lain.” Ucap Cony.
“ Baiklah,kita cari penginapan di sekitar sini aja, besok kembali bersama dengan Tour” Ucap Merry.
“ Baiklah, maaf ya, aku hanya tidak bisa terima mereka meninggalkan kita seperti ini.” Ucap Gregg.
Merry dan Cony tidak menjawab.
Mereka berkeliling mencari hotel.
Sulit sekali mencari hotel karena hampir sudah penuh semua oleh turis asing dan domestik.
Gregg, Cony, Merry memasuki pilihan terakhir.
Hotel besar bewarna abu-abu dengan desain yang unik dan cantik.
“ Malam, masih ada kamar Mba?” Tanya Cony.
“ Masih ada, dua kamar terakhir, silahkan ini kuncinya.” Ucap Mba receptionist.
Gregg, Cony dan Merry tersenyum lega.
“ Akhirnya kita dapet hotel.” Ucap Gregg.
Gregg, Cony, Merry memasuki kamar masing-masing.
Cony dan Merry satu kamar dan Gregg sendirian.
“ Nanti kita keluar shopping baju deh ya, baju semua di hotel. “ Ucap Merry.
“ Iya deh, sekarang istirahat dulu.”Ucap Gregg.
Merry, Gregg dan Cony masuk ke kamar mereka masing-masing dan beristirahat dengan tenang.
Cony membaringkan diri di sofa sambil melihat jendela melihat kota di malam hari.
“ Ma, Mama tidak marah dengan travel?” Tanya Merry.
“ Tidak sayang, setiap orang pernah buat kesalahan daripada mengeluh dan marah hanya menghabiskan energi liburan saja membuat liburan tidak bahagia.” Ucap Cony.
“ Kalau gitu aku juga akan bersikap positif” Ucap Merry.
“ Kamu harus menyimpan energi untuk hal yang tidak bisa diubah.” Ucap Cony.
“ Daripada marah, lebih baik kamu berbuat sesuatu yang positif, bukannya marah tidak mengubah keadaan?” Tanya Cony.
“ Benar juga yah ma, rasanya lelah bertahan dengan emosi negatif bikin tubuh jadi resah dan letih.” Ucap Merry.
“ Betul sayang, kamu harus bisa melepaskan energi yang negatif seperti marah dan mengeluh dan menciptakan energi dan kekuatan yang positif untuk membangun hari kamu yang lebih baik.” Ucap Cony sambil tersenyum bahagia dan mencium Merry.
“ Kebahagiaan diciptakan oleh dirimu sendiri dan kemarahan juga diciptakan oleh dirimu sendiri jadi pilih yang terbaik untuk menciptakan aura terbaik ya!” Ucap Cony.
“ Baiklah, terimakasih Mama” Ucap Merry.
“ Senang bisa berbincang-bincang dengan mama seperti ini.” Ucap Merry.
“ Sama-sama sayang” Ucap Cony.
“ Mama juga rindu buat ngobrol sama kamu.” Ucap Cony.
Mereka berpelukan hangat dan cinta satu sama lain.
Penuh dengan genggaman hangat kedamaian, Cony dengan lembut.
“ Halo.” Suara Gregg terdengar mengetuk pintu
“ Boleh masuk tidak?” Tanya Gregg dari luar pintu.
“ Boleh, tunggu sebentar ya” Ucap Merry.
Merry membuka pintu.
“ Hai, yuk berangkat.” Ucap Gregg.
“ Iya, Yuks berangkat jalan-jalan sekitar daerah sini.” Ucap Merry.
Gregg, Cony, Merry, mematikan lampu dan meninggalkan kamar.
YOU ARE READING
HOME
Teen Fiction"Home is the sweetest place on the earth" Hubungan kekeluargaan, cinta dan kehangatan keluarga yang bersama mempengaruhi emosi satu sama lain bersama dengan Gregg, keluarga Cony & Ken menemukan cinta sejati dalam keluarga.