Happy Reading^^
.
.
.
Ong Seongwoo merupakan sosok dibalik gemilangnya pencapaian Oaklight Hitech sejak beberapa tahun belakangan. Semenjak dilantik menjadi CEO Holding Company multisektor itu, pengembangan perusahaan melesat cepat baik di perusahaan induk maupun sejumlah anak perusahaan.
Semua pencapaiannya tidak lepas dari kerja keras dan cerdas dari otak jeniusnya. Ditambah sokongan pihak-pihak penting yang memuluskan langkahnya dalam membesarkan perusahaan.
Seorang Ong Seongwoo bukanlah turunan saudagar kaya raya yang mendapat warisan perusahaan untuk dikelola. Dia hanyalah orang beruntung yang diberkahi kemampuan untuk menjalankan semuanya.
Baiklah, mari sebut dan yakini kenyataan begitu.
Anggap semuanya baik, jika kita tidak mengetahui alasan dibalik kesuksesan seorang Ong Seongwoo.
Nyatanya, semua capaian suksesnya adalah sebuah motivasi penuh obsesi juga pijakan untuk melancarkan niat balas dendamnya kepada seseorang yang masih sangat ia puja sedari dulu menimba ilmu di sebuah universitas ternama di Toronto, Kanada.
Masih jelas terasa diingatan Seongwoo betapa kencang cekikan Daniel juga linangan airmata pemuda itu saat sadar tubuhnya hampir Seongwoo telanjangi ketika mabuk.
Ya, Seongwoo mencintai Daniel sampai sakit karenanya. Dirinya bahkan siap mati jika itu dalam rengkuhan Daniel.
Memorinya mengenang pahit, ketika tembakan dan bau mesiu tercium di kamar hotel. Pandangannya mengabur namun masih sempat melihat tangan gemetar Daniel melepaskan tembakan berikutnya mengarah untuknya.
Seongwoo akui, dia nyaris menghadap maut walaupun kondisinya secara ajaib membaik setelah dua selongsong peluru dikeluarkan dari tubuhnya. Namun kenyataan setelahnya yang malah membuatnya benar-benar mati. Keadaan ketika tak berhasil menemukan Kang Daniel dimanapun.
Bahkan tawaran menjadi CEO disalah satu perusahaan yang mereka naungi bersama dilepas begitu saja bersamaan dengan surat pengunduran diri Daniel. Ong Seongwoo bak kehilangan pegangan saat tahu Daniel tak ada lagi dalam jangkauannya.
Seongwoo mencintai Daniel hingga dendam. Sebuah prinsip gila dalam kepalanya terus muncul dan menjadi pedoman baru hidupnya. Jika dia tak bisa memiliki Kang Daniel, maka siapapun juga tidak bisa.
Dia berencana melenyapkan Daniel, kemudian bunuh diri supaya mereka bisa bersama di keabadian.
Mau menyebutnya gila?
Seongwoo bahkan sudah kehilangan kewarasannya sejak lama, maka jangan bingung jika skenarionya tidak akan jauh dari pertumpahan darah.
Seperti saat ini, CEO perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi dan jasa elektronik itu sedang tersenyum sadis melihat video paket sampel mainan yang dikirimkan Bunnynya semalam. Tubuhnya begitu semangat, tak sabar untuk mencoba meledakkan mainan baru itu dan membuat satuan Daniel kewalahan.
Jangan tanya bagaimana dia tahu tentang Daniel dan pekerjaannya. Fakta tentang obsesi Seongwoo memang sudah tahap akut untuk Daniel. Dia menjadi CEO sebuah Holding Company dengan banyak anak perusahaan juga bukan karena ingin bermandikan uang, dia hanya butuh informasi keberadaan Daniel-nya. Setelah itu merencanakan pernghancuran.
"Berikan remotenya padaku." Tangan Seongwoo sudah menengadah meminta pada asistennya. Sang asisten memberikan sebuah remote seukuran pemutar mesin DVD. Pas dalam genggaman dan juga tak banyak tombol. Hanya ada dua, berwarna merah dan hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NielWink] - LOVE BOMB
FanfictionTim Satuan Khusus Penjinak Bom dan Teror terus menerus harus menghadapi teror bom sebulan kebelakang. Daniel sebagai komandan tim tentu dibuat kewalahan karena masalah tersebut. Apalagi ketika ternyata sang kekasih juga harus terlibat dalam aksi pen...