Chapter 5 : With Terror

330 35 5
                                    

Happy Reading^^

.

.

.

Daniel bangun lebih dulu dari pada Jihoon yang masih terlelap dalam dekapannya. Untuk pertama kali, dia bisa tidur dengan tenang tanpa dibayangi oleh mimpi-mimpi buruk menyeramkan.

Mungkin Jihoon benar, dia hanya butuh seseorang menghalau kesepiannya.

Pandangan beralih pada laki-laki disebelahnya, Jihoon masih tidur dengan nyenyak. Daniel mendekatkan wajahnya memandang Jihoon.

Tanpa sadar, bibirnya bergerak untuk mengecup belahan bibir Jihoon yang masih terlelap. Sadar jika perbuatannya begitu lancang, Daniel segera menarik diri.

Daripada makin gila karena rasa manis kental dibibir itu, Daniel memilih untuk keluar kamar mungkin minum air akan menyegarkan kepalanya.

.

.

Daniel sedang memanaskan air untuk membuat kopi dan baru teringat jika ponselnya semalam dia lupakan. Sepertinya dia tinggalkan dalam luaran seragam kepolisiannya yang sudah dia letakkan di ruang laundry.

Setelah menyeduh kopi, Daniel berjalan ke ruang laundry disamping kamar tamu –kamar Jihoon sekarang. Dirabanya saku kanan, namun bukannya ponsel yang ditemukan melainkan sepucuk kertas memo kuning yang terlipat.

Kerutan muncul di dahi Daniel, berusaha mengingat moment kapan dan siapa yang memberikan memo ini padanya. Kenapa bisa ada dalam saku seragam kerjanya?

Banyak pertanyaan sebenarnya, namun Daniel lebih memilih untuk mencari ponselnya kemudian membaca pesan itu diluar.

Ponsel ditemukan tapi dalam keadaan mati. Harus diisi daya. Tak membuang waktu, Daniel segera mengisi daya baterai ponselnya di meja kerja kamarnya. Setelah itu kembali keluar untuk menikmati kopi dan membaca pesannya.

.

.

Jihoon bangun setelah mendengar pintu kamar Daniel tertutup. Samar-samar dia mulai merasakan sinar mentari masuk melalui celah jendela balkon kamar Daniel.

Sadar dirinya tidak berada di kamarnya Jihoon segera terduduk kemudian memandang sekeliling. Otaknya mulai mengulang rentetan kejadian sebelum dia jatuh tertidur dan lupa.

Dia ingat kalau dia minum teh dengan Daniel-hyungnya, kemudian mencoba berbicara dengannya lalu dia tidak ingat. Pandangannya jatuh pada selimut. Dia ada didalam selimut, artinya dia tidur semalaman disini.

Jihoon mengacak rambutnya gemas karena dia pasti membuat Hyungnya tidur diluar jika dia tidur disini. Dasar tamu tidak tahu diri. Jihoon harus segera keluar dan meminta maaf pada Daniel karena malah sang pemilik kamar yang tidak tidur dikamarnya sendiri.

.

.

Location : 192.362.1.218

Position : A-20

Password : 0987-4321

Daniel mengernyitkan dahi saat membaca pesan yang malah membuatnya makin tak mengerti apapun. Ponselnya sedang diisi daya, jadi dia belum bisa menghubungi unit cyber atau unit panggilan darurat untuk dimintai bantuan melacak tempat tersebut.

Kopi buatannya dia minum hingga hampir habis. Setidaknya dengan menelan kafein otaknya bisa berpikir jernih dengan kenyataan yang tiba-tiba menghantamnya.

[NielWink] - LOVE BOMBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang