Happy Reading^^
.
.
.
Jihoon menutup pintu kamar eksperimennya setelah lebih dari dua jam berkutat mempelajari beberapa komponen baru yang diberikan Seongwoo padanya.
Melirik langit yang berubah oranye, Jihoon sadar dia harus segera pulang ke apartemen Daniel. Besok dia bisa bermain-main lagi dengan barang-barang baru setelah kelas.
Tangannya mengetik cepat pesan untuk Daniel, hitung-hitung dia mau menyembuhkan Daniel sesekali berbuat baik padanya tidak masalah kan.
Hyung, mau makan apa untuk makan malam?
Daniel : Jihoon mau apa?
Ayam Goreng?
Daniel : Baiklah, nanti pulang Hyung belikan
Tidak usah Hyung, Jihoon yang beli
Kebetulan ini sedang dijalan pulang setelah buat tugas
Daniel : Ya sudah, Hyung juga akan pulang setelah ini
Hm
Hati-hati Daniel-hyung
Jihoon menyimpan ponselnya kemudian melangkah meninggalkan apartemennya untuk pulang ke unit apartemen Daniel.
.
.
Daniel tersenyum membaca pesan Jihoon untuknya. Dirinya sudah berada dibelakang kemudi menunggu Minhyun yang masih menelpon diluar mobil. Mereka sudah selesai bertanya-tanya dengan Sejeong sambil membantu wanita itu menyusun beberapa laporan tambahan dari sisi keahlian masing-masing.
"Kau kenapa? Gila sungguhan?" celetukan Minhyun begitu masuk dalam mobil Daniel. Sedangkan yang diejek malah mendengus.
"Cerewet. Kau jadi diantar ke Samcheok tidak?" Daniel mulai menjalankan mobilnya keluar dari arah stasiun.
Minhyun menggeleng, "Tidak jadi. Antar kembali ke kantor saja. Aku ada rapat gabungan."
Daniel mendecih sebelum akhirnya tetap melajukan mobil ke arah gedung utama kepolisian. Begitu sampai di lampu merah baru teringat akan perkataan Minhyun sebelum mereka berangkat tadi.
"Katanya kau punya informasi penting."
"Ah aku lupa."
"Otakmu memang hanya hiasan, Hwang Minhyun."
"Maksudnya aku lupa memberitahumu, bukan lupa informasinya Kang Daniel sialan."
Daniel hanya terkekeh mendengar Minhyun yang marah-marah tak jelas. Membuat Minhyun emosi memang kesenangan tersendiri bagi Daniel.
"Kau sempat bilang kalau ini bisa saja konspirasi, kemungkinan iya sekarang lebih banyak." Penjelasan Minhyun tidak dipotong Daniel.
"Aku menyelidiki kasusmu dan aku mendapat informasi kalau perusahaan yang menangani pasca bom pertama dan kedua adalah-"
"-Subkontraktor Builtbay dan Jasa Asuransi Canics Finance?"
"Bagaimana kau tahu?"
Daniel mengambil sebuah amplop coklat dari saku belakang joknya. Lalu segera dilempar ke pangkuan Minhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NielWink] - LOVE BOMB
Fiksi PenggemarTim Satuan Khusus Penjinak Bom dan Teror terus menerus harus menghadapi teror bom sebulan kebelakang. Daniel sebagai komandan tim tentu dibuat kewalahan karena masalah tersebut. Apalagi ketika ternyata sang kekasih juga harus terlibat dalam aksi pen...