mood booster

17 3 5
                                    

Hari ini adalah hari sabtu dimana ektra kurikuler Basket selalu di adakan, hari ini Daffa mengajak Ara untuk menonton latihan basketnya.

"Kak dapdap semangattt!!! " Seru Ara yang berada di tempat duduk yang di sediakan di lapangan basket, seolah mendapat energi lebih Daffa yang lelah ketika mendengar seruan Ara sontak berubah menjadi berenergi.

Ara senang ketika Daffa melihat ke arahnya dengan senyuman kecenya setelah Ara berseru tadi, tidak terasa 15 menit berlalu saat nya Daffa beristirahat.

Seperti sudah siap sedia, Ara menyerahkan sebotol air mineral untuk Daffa, tanpa basa basi, Daffa menerima botol itu seraya menyeka keringat di keningnya dengan tangan kirinya.

"Brushh"

Suara Air yang jatuh ke lantai lapangan basket karena Daffa menumpahkan Air dalam botol ke mukanya, sehingga tertampak wajah yang Segar.

Ara menelan ludahnya ketika melihat setetes Air yang turun dari alis Daffa kemudian turun ke pipi dan berakhir ke permukaan mulut Daffa.

Uh gak kuat liatnya ganteng banget

Batin Ara yang masih terpaku melihat indahnya rupa Daffa. saat  panas -panas gini di kasih pemandangan  seger-seger gini auto hilang rasa panasnya.

"Biasa aja liatin nya" Celetuk Daffa melihat Ara yang tertangkap basah karena sedari tadi terus memperhatikan wajah nya.

"Gue biasa kok liatnya, situ aja kali yang kege-er an" Dalil Ara

"Iyain aja soalnya umur nggak ada yang tahu" Malas berdebat dengan bocah lugu ini Daffa memilih mengiyakan ucapan Ara.

Mendengar itu Ara mengerucut kan bibirnya, "Ihh kesel deh"

"Gak usah kesel jelek" Ujar Daffa dengan senyum miring ya, Ara hanya diam tak berkutik.

"Ra, bulan depan sekolah sebelah ngajak tanding basket" Daffa memberitahu Ara sembari memasukan barang-barangnya ke dalam tas Aiger miliknya, lalu duduk di samping Ara.

"Hah? Sekolah sebelah? Apa tuh? Kenapa kok tanding-tandingan" Tanya Ara bertubi-tubi.

"Itu loh Mandas (sman adidas), ya biasalah Sman itu merasa tersaingi sama sekolah kita ini, warga sekolahnya Iri semua sama warga sekolah kita Ra" Papar Daffa menjelaskan.

"Oh gitu toh, gue kira manci"

Daffa mengerutkan keningnya, " Manci?"

"Hooh sman gucci" Ujar Ara mengoreksi ucapannya.

"Eh kirain apa, yaudah yo pulang gue yang anter" Ujar Daffa sembari menjulurkan tangannya, meraih tangan Ara dan berjalan dengan tangan yang menggenggam tangan si gadis lugu.

"Makasih yaa" Ujar Ara setelah sampai di rumahnya dan, turun dari mobil silver milik Daffa.

"Gue yang harusnya bilang makasih"

"Lah kok? Kenapa?" Tanya Ara sedikit memiringkan kepalanya Agar bisa melihat seluruh wajah Daffa yang terhalangi Kaca mobilnya.

Daffa menjawab nya dengan senyuman yang tulus, "Makasih udah nemenin gue latihan, makasih udah nyemangatin gue, dan Terima kasih berkat lo hidup gue lebih bermakna"

Ara tersipu malu mendengarnya, "iya masama, dadah" Karena kini pipinya seperti kepiting rebus, Dengan secepat kilat Ara berlari masuk ke dalam rumah, dan mengintip Daffa lewat jendela rumahnya.

Jadi malu ihh

Daffa terkekeh melihat kelakuan gadis lugu ini, ia melihat arlojinya waktu telah menunjukan pukul 17.00 tanpa menunggu lama Daffa memutar kemudinya dan melenggang pergi meninggal halaman rumah Ara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

White RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang