Chapter 5 (Seno-Nara)

3 0 0
                                    

Haiii semuaaa, maaf ya baru update:)
Ah aku cuma mau bilang ini partnya khusus Seno dan Nara yaa. Penasaran kan gimana Seno bereaksi seharian sama Nara yang cerewetnya nauzubillah? Jangan lupa ikutin terus ya cerita ini. Walaupun gaje tapi semoga kalian sukaaaa:)

Happy readinggg^^^

***

Seno menunggu Nara di depan pintu kelasnya. Bel pulang sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tapi belum ada tanda-tanda Pak Samsul guru Bahasa Indonesia itu keluar dari kelas Nara.

"Baik. Karena sudah bel pulang, sampai di sini dulu pembelajaran kita. Jangan lupa tugas yang bapak kasih di kerjakan dan minggu depan kita ulangan. Kalau nggak ada tugasnya, nggak bisa ikut ulangan di mata pelajaran saya. Mengerti?" Jelas pak Samsul dengan tegas.

"SIAP MENGERTI PAK" Jawab siswa/i serentak.

Pak Samsul berpamitan dan langsung keluar dari kelas X1 Ipa 1. Ia bingung melihat Seno berada di luar kelas. Seno mencium punggung tangan Pak Samsul dengan sopan.

"Ngapain kamu di sini? Kan udah bel pulang dari tadi" Tanya Pak Samsul membuat Seno bingung harus. menjawab apa.

"Anuu..itu pak..anuu" Seno gugup dan menggaruk lehernya yang tidak gata.

"Anu anuu. Apaain si anu? Anu kamu keseleo?" Tanya Pak Samsul gemas dengan tingkah Seno. Setahunya, Seno ini orangnya dingin dan bermuka datar seperti tembok. Ia di juluki pangeran dingin di sekolahnya. Dan sekarang ia melihat Seno sedang salah tingkah membuatnya curiga.

"Astagfirullah bapakkk. Bapak ngga bisa doain Bang Seno kaya gituuu"  Ucap Nara tiba-tiba membuat Pak Samsul dan Seno menoleh ke arahnya.

Teman-teman Nara yang ingin pulang masih sempat-sempatnya melirik ke arah Seno. Bahkan ada yang mengedipkan mata manja mereka untuk Seno.

"Udah?" Tanya Seno ke arah Nara membuat Nara mengangguk semangat.

"Loh, jadi Seno nungguin Nara dari tadi? kalian ada hubungan apa?" Tanya Pak Samsul semakin kesini semakin kepo.

"Udah deh pak, mending bapak pulang aja. Nanti Bu Rani jadi nunggu lama terus pulang sama yang lain bapak mau?"  Ucap Alisya membuat Pak Samsul langsung pergi dengan terburu-buru.

"Nyebelin bangett sih" Ucap Nara kesal membuat Seno menengok ke arahnya dan bertanya.

"Pak Samsulnya nyebelin"

Alisya dan Zia menengok ke arah Nara dan pura-pura ingin muntah dengan nada bicara Nara yang manja ke Seno. Dan anehnya Seno malah tersenyum.

"Kita duluan ya Ra, pen nabok lo kalo lama-lama di sini" Ucap Alisya dan menarik tangan Zia dan cepat menyingkir dari sana.

"Awas ya lo lisyaaa, ziaaaaa" Ucap Nara berteriak kesal. Alisya dan Zia tertawa jahat.

"Suaranya astaga"

"Kenapa?! Seksi?" Tanya Nara ngegas.

"Cempreng Dara" Ucap Seno terlalu jujur membuat Nara mencubit lengannya keras.

"Abang mah ihhh"

"Maaf. Dara mau langsung pulang? atau mau kemana dulu?" Tanya Seno kemudian berjalan duluan membuat Nara mengikutinya di belakang. Seno langsung menarik tangan Nara dan menyuruh Nara berjalan di sampingnya.

"Abang mau ngajak Nara jalan dulu yaa?" Tanya Nara dengan menggoda membuat Seno mencubit pipi Nara dengan gemas. Nara sangat menggemaskan dengan ekspresi itu.

"Cuma nanya"

"Php dasar" Nara merajuk dan berjalan mendahului Seno.

"Ya abisnya kamu di tanya nggak di jawab" Ucap Seno setelah menyamai langkahnya dengan Nara. Ia langsung  menggenggam tangan Nara agar Nara tidak berjalan terlebih dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pangeran Dingin itu Milikku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang