#AchaSeminggu terakhir ini, aku, Dava dan Zara mulai sering menghabiskan waktu bersama. Mulai dari belajar bareng, nge-date bareng, and nonton bareng. Entahlah, aku juga ga tau sih, dari mana asal 'kedekatan' itu. Seolah-olah semua terjadi begitu saja sepulang dari ultah Zara waktu itu.
Seperti hari ini, sepulang sekolah tadi kami langsung memutuskan untuk makan siang bersama di luar. Sama seperti yang kami lakukan selama seminggu terakhir ini.
"Kita kemana lagi nih?" Zara langsung bertanya setiba di taxi.
Aku mencoba berpikir "Hmm, gimana kalau jajan??"
"Pikirannya makan aja mulu, baru juga siap makan," Dava meyolot dengan kasar di sampingku.
Aku merengut, kesal dengan ucapannya.
"Pergi nonton aja kalau gitu, gimana?" Zara menyarankan.
"Oke! Kayaknya hari ini ada film bagus deh! " Aku langsung bersemangat.
Dava tak merespon. Selalu saja begitu. Tapi ga masalah deh. Toh, dia ga pernah keberatan buat ikut. Anggap saja dia setuju.
Tak lama kemudian kami pun turun dari taxi setibanya di bioskop. Zara langsung membeli tiket, dan beberapa cemilan.
"Yuk masuk, bentar lagi filmnya mau mulai," ujar Zara.
Langkahku terhenti seketika mendengar ponselku berdering. Aku langsung merogoh tasku dan meraih ponselku.
"Ah, kalian duluan aja, Acha nyusul nanti," aku melangkah menjauh, menjawab panggilan. "Kenapa Git?"
"Lo dimana?" Gita bertanya dari seberang.
"Bioskop, kenapa sih?"
"Data peserta festival ada sama lo kan? Gue mau imput!"
"Iya, ada kok! Nanti Acha kirim,"
"Orang pada sibuk ngurus festival 2 hari lagi, lo malah sibuk nyantai! Jangan lupa! Malam ini rapat!"
"Iya, iya, bawel! Yaudah, Acha tutup telponnya," aku langsung memutuskan panggilan.
Beberapa hari ini aku semakin sibuk dibuatnya. Apalagi festival sekolah hanya tinggal 2 hari lagi. Benar-benar merepotkan."Acha?"
Aku langsung menoleh, dan langsung mendapati Ervin tepat di belakangku.
"Ervin? Ngapain disini?"
Lihat? Bahkan ketua festivalnya saja nyantai disini!
"Ya mau ngapain lagi kalau bukan nonton Cha?" Ervin tertawa samar. "Lo sendiri? Abis pulang sekolah langsung kesini, Sama siapa?"
"Kok tau kalau Acha abis dari sekolah?"
Ervin menunjukku, mengingatkan. "Lo masih pake seragam sekolah,"
Aku langsung menepuk dahi. Astaga. Benar juga. Jaket-ku tertinggal di taxi sewaktu aku turun tadi. Kenapa aku bisa lupa? Dava menutupi seragam sekolahnya dengan jaket, Zara juga, dan Ervin juga. Ah kenapa aku baru sadar?? Berarti sejak tadi hanya aku yang terlihat mengenakan seragam sekolah!
"Acha lupa, jaketnya tertinggal di taxi," keluhku pelan.
Ervin tertawa pendek. "Bareng siapa kesini?"
"Tadi bareng Dava sama Zara,"
"Owh," Ervin mengangguk-angguk pelan. Dia pun melepas jaket abu-abu yang dipakainya, lalu menyodorkannya padaku. "Nih, lo aja yang pake,"
"Eh? Ga papa kok," aku langsung menolaknya dengan cepat. "Lagian ga masalah juga,"
Ervin mendekat dan langsung memasangkan jaket abu-abunya padaku. Aku refleks tersontak kaget dan terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTA [2020] - "a novel" [On Going]
Romance[REVISI PAS TAMAT] Just read :") Ini soal Acha dengan kesabarannya, Dan juga soal Dava dengan segala "ketidak peduliannya" Ini memang bukan kisah biasa, namun ini kisah Tanpa aturan, #kisah-POV jangan ketipu Bab-Bab awalnya 🤭😋 Mungkin beberapa ora...