2

24 7 0
                                    

AUTHOR POV

Akhirnya bel sekolah berbunyi, siswa/i SMA Zavaska langsung pulang menuju gerbang sekolah dan pulang menuju rumah masing-masing. Berbeda dengan haura yang tiap pulang sekolah harus menujuk warung cing mamat dibelakang sekolah tempat ia biasa menunggu reyan untuk datang menjemputnya. Bosan? sangat bosa sudah hampir 15 menit ia menunggu reyan tapi tak datang-datang juga.

AUTHOR POV END

"Duh si rey mana si? mana langit dah mau gelap, mau ujan nih kayaknya" gumamnya pelan

Selang beberapa menit tiba-tiba ada deruman motor siapa lagi kalau bukan reyan yang telat menjemputnya di warung cing mamat sampai-sampai ia bosannn. "Maaf ya" -ucap rey turun dari motor dan langsung duduk di sampingku

Aku menatapnya kesal, dan rey hanya menyengir lebar serasa dirinya gak ada salah toh! ishh sebelllllll. "Maap maap emang kamu kata enak nunggu hampir sejam trus kamu? kamu dengan santainya kata maap sambil nyegir gitu?!" -sewot haura

Reyan hanya tertawa melihat tingkah menggemaskan gadisnya ini jika sedang kesall dan marah karena baginya haura seperti bocah TK yang marah karena ga dikasih balon. "Yaudah masih mu ngambek? gamau pulang?"

Haura berjalan duluan meninggalakan reyan yang sedari tadi menahan tawa karena tingkah haura ini sungguh pengen ia kantongin terus bawa pulang.

Setiba dirumah haura langsung turun dari motor dan meninggalkan reyan begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Astaga ngambek beneran" batin reyan

Skip malam.....

Sesampai dirumah haura langsung turun dari motor reyan meninggalkan ia begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun, gimana enggak kesal ia menunggu hampir satu jam, dengan rasa bosan melanda. Mungkin, beberapa hari ini ia akan mendiamkan reyan dan pergi sekolah naik gojek dan pulangnya pula, biar reyan menyesali perbuatannya itu. "Ishhh reyan gada niatan bujuk aku apa?! gada niatan banget gitu minta maaf. ISHH KESELLLLLLL"

"Kenapa kesel? masih marah?"

Kaget. Haura kaget karena dari arah pintu kamarnya ada suara dan suara itu ia kenal itu suaraaa REYAN!. Seketika haura langsung menoleh keasal suara itu betapa kagetnya ia mendapatkan reyan berdiri didepan nya dengan senyum manis dan membawa sebucket bungaaa, dengan cepat haura mengubah mimik wajahnya dan bersifat biasa aja. "Ngapain kesini?"

"Mau bujuk kamu lah sayang"

Blush. Haura rasa pipi nya sekarang sudah panas dengan ucapan reyan yang memanggilanya 'SAYANG' ingin terbang rasanya tapi, sesegera mungkin ia tepis rasa itu dan menatap sengit reyan. "Ngapain bujuk-bujuk kayak gada kerjaan"

Dengan cepat reyan menaruh bucket yang ia dibawa di atas meja belajar haura dan langsung duduk didekat haura. "Maafin aku yah, jangan gini dong maaf" balas reyan dengan membawa haura kedalam pelukannya

Haura hanya pasrah dipeluk seperti itu dan ia langsung mengeluarkan semua kekesalannya dengan reyan. "KAMU TAU GAK SI?! AKU TUH BOSEN NUNGGU KAMU DI WARUNG CING MAMAT, UNTUNG AJA TADI BELUM HUJAN KALAU DAH HUJAN AKU HARUS GIMANA HAH?! AKU KIRA KAMU BAKAL BERUBAH REY! TAPI APA?! KITA DAH MAU JALAN 3BULAN TAPI KAMU MASIH KAYAK GINI! AKU CAPEK TIAP BEL PULANG HARUS JALAN KEBELAKANG SEKOLAH, BANYAK ANAK-ANAK COWO YANG G BENER, BOSEN NUNGGU KAMU, KAMU GA NGERTI REY SELAMA INI AKU TAHAN CEMBURU LIAT KAMU GONTA-GANTI CEWE DISEKOLAH, SELAMA INI AKU DIEM! KAMU JUGA GAK KASIH TAU ALASANNYA NGAJAKIN AKU BACKSTREET! CAPEK REY!" tangis haura pecah dipelukan reyan sedangkan reyan, ia hanya diam ia tau bahwa dirinya salah, ia tau kalau dirinya telat jemput haura, ARGHHH reyan pusing sekarang

Pelukan pun akhirnya renggang dan haura langsung melepas pelukan reyan terhadap dirinya dan langsung menatap reyan dengan mata sembabnya. "Kenapa diem?! gabisa jawab kan?! aku mau kita break!" -ucap haura dan langsung mendapat tatapan kaget reyan

"B-break?"

"Iya break! aku mau kita sama-sama saling intropeksi diri! ubah sikap kamu baru kita balik lagi"

"Ra! gabisa yang lain selain break?! terus nanti yng antar jemput kamu siapa?!"

Haura berdecih sambil membalas ucapan reyan. "Anter jemput aku?! peduli apa kamu? bahkan kamu tadi rela tinggalin aku sedangkan aku tunggu kamu, aku bisa pesen gojek"

Reyan menatap haura tajam dan memegang tangan haura. "GAK!Kita gaboleh break! aku gamau!"

"Aku gak peduli rey, cewemu banyak bukan aku aja, ubah sikap kamu baru nantinya kita akhiri hubungan break ini. Pulang dah malem aku mau tidur dan makasi buat bunganya"

Haura langsung melepas tangan rey dari genggamannya dan mendorong tubuh rey menuju pintu luar kamarnya. "Yaudah kalau itu yang kamu mau ra, selamat malam tuan putrinya rey"

Dengan helaan napas haura langsung mengambil bucket bunga yang ada dia atas meja belajarnya dan membaca surat dari bunga itu.

To: Gadis Kecil Reyan

Maafin aku yah, aku tau aku salah seharusnya aku tepat waktu jemput kamu. Maafin aku, aku kangen kita yang kayak dulu.

Selamat malam Gadis Kecilnya Reyan❤

    Reyan A. Zavaska

Dengan tatapan sendu haura memeluk bucket tersebut. "Aku tunggu perubahan sikapmu rey" -batin haura

ZIK AZIK GIMANA NIH BAGUS GAK?
-
-
-
-
JANGAN LUPA KLIK TOMBOL BINTANG DAN COMMENT DI KOLOM KOMENTAR😊

MAAP KALAU CRTANYA ABSURD DAN RADA GAK NYAMBUNG :)

SEMOGA SUKA😊❤

salam cakep
-sgitarius :)

REYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang