•07•

18 1 0
                                    

Kadang terpikir oleh saya saat kita masih bersama.
Seperti ketika kau bilang kau merasa sangat bahagia.
Saya bilang pada diri saya sendiri bahwa kau cocok untuk saya.

Tetapi saat kita merasa tak bisa saling memahami.
Kau bilang, "saya bisa merelakannya, dan saya takkan menahanmu untuk terus menjadi seseorang yang pernah saya kenal, kita masih bisa berteman" . Lalu kau buat seolah bahwa semua itu kesalahan saya, dan saya tak ingin hidup begitu menuruti semua kata-katamu.

Tak perlu kau memutus hubungan dengan saya.
Berlagak seolah semua tak pernah terjadi.
Bahwa kita bukan siapa-siapa, saya pun tak membutuhkan cintamu.
Namun kau perlakukan saya seperti orang yang tak kau kenal, rasanya itu sangat tak layak..

Kau tak harus memalingkan pandanganmu terhadap saya.
Meminta temanmu tuk memiliki seluruh koleksi fotomu, lalu mengganti nomormu.
Saya kira saya juga tak memerlukannya.

Namun saya akui bahwa saya senang hubungan kita berakhir, karena saat bersamamu saya merasa sepi.

Tetapi  begitulah cinta dan yang kini masih saya ingat adalah rasa sakitnya.
Kau bisa kecanduan pada kesedihan jenis tertentu. Seperti perpisahan...

Resah Dalam Kemelut Yang Tak DidengarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang