***
Tadinya Aku kesal sama Kamu,
Tapi kok, waktu Kamu main gitar dan bernyanyi di depanku,
Rasa kesalku jadi hilang?
***
"Ngapain sih kamu iyain permintaan Tante Pree? Bikin bete aja tau gak!?"
Aku mengerucutkan bibirku lalu bersidekap dada, memandang kearah pria bernama Bright ini dengan kesal
"Jawab kek kalo diajak ngomong!"
Iya, aku ngomong gitu karena dia cuman diem doang. Ga jawab omongan ku yang tadi
"Ga minat gue apa-apain lo, duduk di sana deh cepet"
Bright menunjuk kearah pinggiran kasur nya, sementara dirinya sendiri pun duduk lesehan di karpet dengan gitar dipangkuannya.
Dengan merajuk, aku duduk ditempat yang ditunjuk oleh pria itu,
Sumpah, aku gak sudi memanggil namanya!
"Ada request?"
Aku memandang nya dengan mulut terbuka lebar, dia barusan bertanya kepadaku?
"Iya gue nanya sama lo" ucapnya seakan mengerti rasa terkejut ku
Aku berdeham, sebelum menjawab, "Everything dong. Dari Scrubb, bisa kan?"
Dia cuman menatapku sebentar lalu mengalihkan atensi nya kembali ke gitar nya,
Jari nya mulai memetik senar gitar dengan perlahan.
Awalnya, aku gak paham dia memainkan nada dari lagu siapa,
Sampai dia sendiri yang mengatakan nya kepadaku,
"Ini lagu kesukaan gue"
Oh? Gitu?
Bright mulai memainkan nada itu lagi, tidak ada nyanyian, hanya sebuah petikan senar gitar yang mendominasi kamar itu.
Akupun terhanyut dengan permainan gitar nya, rasanya itu adem banget tau.
Tanpa sadar juga, aku memandangi wajahnya
Wajah yang aku cap suram dan seram itu berubah menjadi beribu kali tampan. Ditambah fokusnya yang sedang bermain gitar,
Ugh, aku ga jatuh kedalam pesonanya kan?
Baby, I call in the dead of night
But you don't need me like I need you
Pray that I won't be alone
Layin' on the bed
Waitin' for your text
Babe, there's nothin' left
Faded, I'm a wreck
Afraid what's comin' next
Wish we never met
Layin' us to rest
But baby, I beg you
Bright menghentikan nyanyiannya, aku langsung menatapnya, dan dia pun menolehkan wajahnya kearahku,
"Enak," komenku jujur
Bright hanya tersenyum simpul, lalu menaruh gitar nya ketempat asalnya
"Judulnya Like I Need U. Gue suka sama lagu ini, karena, ini lagu pertama yang gue dengerin waktu gue putus sama mantan gue" ceritanya
Aku hanya diam, menyimak dengan khidmat cerita dari Bright.
"Waktu itu, gue hancur banget. Gatau musti ngapain, sampe ini lagu ga sengaja ke setel, dan ya, menurut gue lirik nya gambarin keadaan gue saat itu."
"Gue yang masih cinta sama mantan gue, tapi mantan gue yang udah beralih sama yang lain"
"Awalnya, gue masih berusaha buat balikin kondisi biar kayak awal lagi. Gue masih berharap kalo mantan gue bisa kembali ke gue, tapi kayaknya usaha gue saat itu sia-sia.
Mau segimanapun usaha yang gue lakuin, dia ga bakal bisa balik ke gue kayak semula" ucap Bright
"Trus, kamu langsung berhenti gitu?" tanyaku
Dia mengangguk, "Iya. Gue sadar, buat apa gue berjuang sedangkan yang gue perjuangin udah punya kebahagiaannya sendiri? Mending gue berjuang buat yang lain kan?"
"Yang lain kayak apa contohnya?"
"Yang lain, yang pantes buat gue perjuangin..."
"Kayak?"
"...ya yang kayak lo ini"
***
"Sering-sering mampir ya jeng kesini"
Tante Pree dan Mamaku mengucapkan salam perpisahan, serasa ingin pergi jauh aja.
Aku memandang Bright yang berdiri disamping Tante Pree, lalu tiba-tiba dia menyodorkan ponselnya kearahku
"Nomor lo"
"Buat?" bingungku
"Biar kalo mau ngabarin gampang"
Gajelas
Ngabarin apa lagi
Dengan enggan aku meraih ponselnya, mengetikkan nomor ponselku, setelah selesai aku mengembalikan ponselnya.
"Tuh"
"Makasih ya cantik..."
KETUA OSIS GA WARAS!!
***
Gimana, abis dibilang cantik sama Bright?
KAMU SEDANG MEMBACA
❥︎ 𝙗𝙧𝙞𝙜𝙝𝙩.
FanfictionAlbana Bright yang dikenal sebagai Pangeran Dingin, serta Kamu si adik kelas yang polos. | Bright Vachirawit | You « 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒍 »