***
Hari itu, Kamu menawarkan tumpangan kepadaku dan membawaku kesuatu tempat
Yang tanpa ku sadari, membuatku tak sengaja terjatuh kedalam pesonamu.
***
"Lo serius gapapa nih, Bie disini sendirian?" tanya Naya
Aku mengangguk, menyuruh Naya untuk pulang duluan karena supir nya sudah menunggu.
Setelah Naya pulang, aku terduduk di bangku halte, sedang menghubungi kakak lelaki ku yang terkenal sibuk di sekolahannya itu
Iya. Sibuk menebar pesona sana sini
"Halo?"
"Kak Win! Kemana sih? Kan udah disuruh Mama buat jemput adek"
Hening sejenak,
"Sebenernya ya dek, kakak lagi ada kerja kelompok dadakan nih. Dirumah nya Khaotung"
"Kerja kelompok atau menggosip tentang cewek-cewek?"
Ku dengar kakakku ㅡ Metawin Opas-iamkajorn ㅡ meringis. "Ya itu juga sih"
"Trus adek pulang sama siapa? Adek ga berani ah kalo disuruh jalan kaki, takut"
"Ya naik bis aja dek, atau angkutan umum. Apa mau kakak pesenin ojek online?"
Aku menggeleng, yang tentu saja tidak akan dilihat oleh Kak Win, "Enggak ah! Takut"
"Ya terus gimana dek?"
"Siapa suruh Kakak gamau jemput adek. Nyebelin banget sih"
"Maaf deh ya, janji nanti Kakak traktir."
"Eh, apa mau Kakak suruh Hijau jemput kamu aja?"
Nah, ini lebih nakutin. Kak Hijau, atau Kak Green itu teman satu club nya Kak Win, dia ini baik sih, lucu pula,
Tapi terlalu excited dan ke-obsesiannya dengan memasak kadang membuatku ngeri sendiri.
"Ga usah! Yaudah sana gosip, nanti juga adek sampe dirumah"
"Hehehe, yaudah hati-hati ya dek. Love you"
Setelah mematikan sambungan telepon, aku sibuk melirik sana sini. Berharap ada seseorang yang kukenal lewat dan bisa ku tumpangi,
Agak menyesal sih menyuruh Naya untuk duluan, tapi ga enak juga sama supir nya.
"Belum pulang?"
Aku menoleh, mendapati Kak Bright dengan jaket coklat nya yang menutupi seragamnya, juga helm yang ditaruh di stang motor sedang menatapku
"Belum Kak. Kakak aku ga bisa jemput"
Kak Bright mengangguk, "Gue anterin" ucapnya
Yang sukses membuatku terkejut, ga salah nih? Lagi kesambet apa dia?
"Eh gausah Kak, ngerepotin"
"Trus lo mau duduk diem disini berharap pangeran dateng? Udah buru, bakal aman sampe tujuan"
Akhirnya aku mengiyakan tawarannya, tapi sebelum itu, aku sadar kalo aku memakai rok, sedangkan tipe motor Kak Bright ini tipe motor besar
Kak Bright yang menyadari kebingunganku langsung melepas jaket coklatnya, melilitkannya kepinggangku guna menutupi pendeknya rok sekolah
Jarak yang tercipta saat Kak Bright melakukan aksinya itu membuatku bisa mencium aroma nya yang berbau maskulin, sukses juga membuatku menjadi deg-degan karena jarak sedekat ini.
"Buru naik"
***
"Eh, Kak!? Mau kemana?"
Aku panik, jujur. Ini bukan arah jalan kerumahku, dan aku yang masih baru di daerah ini juga belum mengetahui detail tentang daerah-daerah disini
Bagaimana kalau ternyata Kak Bright ingin macam-macam denganku?
"Tenang aja sih, ntar juga lo tau"
Aku merutuki pria ini dalam hati, berbuat seenaknya aja sih.
Kami berhenti disebuah danau, yang sumpah ini indah sekali.
Tidak banyak orang disini, hanya beberapa pedagang kaki lima yang berjualan juga segelintir orang yang sibuk lari sore,
"Ini dimana Kak?"
Saat ini, kami duduk disebuah rumput di pinggiran danau, sambil memandang ke depan,
"Gue kalo jenuh suka kesini, enak aja gitu, bisa nenangin pikiran gue"
Aku mengangguk, agak mikir sih kenapa dia membawaku kesini. Pasti kan tempat ini menjadi iconic banget buat dia
Setelah itu, kami saling diam.
Ga ada yang minat buat membuka percakapan, hanya menikmati semilir angin sore menuju Maghrib.
Aku menatapnya dari samping,
Berat untuk mengakui, tapi Kak Bright ini punya wajah tampan yang berbeda dari kebanyakan pria lain. Bibirnya tebal, alis nya juga pas, bulu mata nya lentik, dan mata nya bulat.
Rambutnya yang coklat tua terhembus angin, menambah kesan tampan dari dirinya
Apa aku termasuk beruntung bisa menikmati ketampanannya sedekat ini?
Atau aku harus beruntung, karena tiba-tiba tumbuh keinginan untuk membuatnya tetap disisiku?
***
Metawin Opas-iamkajorn as Himself
***
Heyy, sorry banget baru bisa update sekarang..
KAMU SEDANG MEMBACA
❥︎ 𝙗𝙧𝙞𝙜𝙝𝙩.
FanfictionAlbana Bright yang dikenal sebagai Pangeran Dingin, serta Kamu si adik kelas yang polos. | Bright Vachirawit | You « 𝒍𝒐𝒌𝒂𝒍 »