My Mate - 9

6.1K 557 27
                                    

:::::::::::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:














































Edward terduduk dalam terdiam di luar ruang rawat Jacob. Ia  meremas tangan nya sebab cemas.
Firasat buruk terus berputar dalam otak nya bagai kaset rusak.
Telinga nya tidak lagi mendengar rintihan dan jeritan sakit lagi dari dalam. Semua nya kembali menjadi hening.
Dan karna hal itulah ketakutan nya mulai merayap hingga titik tebawah.
"Melihat mu begini, entah mengapa malah membuat aku takut, Ed. "
Edward mendongak menatap Emmet.
" Apa aku terlihat menyedihkan?."
" Hm, sejak 3 jam yang lalu. " sambung Jasper sambil duduk di kursi sebelah Edward.
" Aku takut dia tidak akan baik-baik saja. "
" Karna dia manusia?."
"Em."
Tangan Jasper naik dan menepuk pundak Edward pelan.
"Meski dia sudah bukan Wolf lagi, namun dia tetaplah seorang Black Jacob. Seorang Wolf yang kuat dan juga tangguh. Jangan meremehkan nya Ed. "
Edward tau itu.
Dia juga sudah menyakinkan diri nya untuk hal itu, namun gagal.
Kembali rasa takut nya mulai merayap dan menggerogoti pikiran nya lalu menyuntikkan racun ketakutan yang sangat kuat.
Alice yang datang bersama Renessme menatap sendu.
Jari - jemari Edward tampak berkeringat, dan tangan nya juga sampai bergetar.
Kriet!
Edward langsung bangkit dari duduk nya dan mendatangi Carlisle dengan wajah cemas.
"Apa dia selamat?. "
" Mereka bertiga selamat Ed. "
Semua orang yang ada di sana kaget.
" Tiga?. "
" Bayi Jacob kembar, dan kondisi Jacob mulai membaik karna Bayi-bayi itu tak bertingkah agresif. "
Edward jatuh terduduk sambil menghela nafas lega.
Dia hampir tidak bernyawa memikirkan Jacob yang akan meninggal kan nya.
" Bangun lah, Ed, Jacob menunggumu."
Dengan agak terburu Edward bangkit dari duduk nya dan berjalan masuk kedalam.
"Tinggal kan mereka. "
Alice, Jasper dan Emmet mengangguk mengerti.
Jacob dan Edward butuh frivasi.
.
Edward melihat Jacob yang terbaring di atas ranjang dengan pandangan menyesal.
Pria kulit coklat nya itu tidur dengan posisi miring sambil melemparkan senyuman hangat di bibir nya.
"Hay, bagai mana keadaan mu?. " tanya Jacob sambil memamerkan deretan gigi putih nya.
Drek!
Edward menarik kursi yang ada di dalam dan duduk di sana dengan mata yang mulai berair.
" Ada apa?. "
" Aku sakit, Jac. " gumam nya pelan.
Lalu Edward menjatuhkan kepala nya di samping tangan Jacob dan mulai terisak.
Punggung nya bergetar dengan hebat.
" Aku sakit." gumam Edward lagi.
Jacob agak terkejut sebentar lalu tersenyum lagi.
Tangan nya yang terbalut selang infus pun mengusak rambut hitam Edward dengan lembut.
"Aku kan sudah janji padamu, lalu apa yang membuatmu sedih?. "
" Kau pingsan tadi, lalu selakangan mu juga berdarah. Punggung mu retak dan tulang rusuk mu patah. Lalu apa kau masih ingin bertanya kenapa aku sedih?. " 
Edward mendongakkan kepala nya dengan dagu yang berada di punggung tangan kanan Jacob.
Hidung nya memerah karna menangis.
Dalam hati Jacob bertanya.
Apakah Vampir itu bisa menunjukkan warna atau rona di wajah?.
" Kau tampak sangat kacau. "
" Pikirmu karna siapa?. "
" Maaf kalau begitu. "
" Cium aku. " ucap Edward sambil membelai wajah Jacob.
" Kemari lah. "
Edward mencondongkan kepala nya kearah bibir Jacob dan mengecup nya pelan.
Namun Jacob menahan tengkuk leher nya dan membuat kecupan kecil menjadi pagutan panas.
" Enghh Ed. "
Edward memasukkan lidah nya kedalam mulut Jacob dan mengajak lidah Jacob untuk bermain dengan nya.
" Ahkkk. "
Edward menarik diri nya menjauh dan menatap cemas Iacob.
" Apa aku menyakitimu?. "
Jacob menggeleng.
" Lalu mengapa kau mengerang?."
" Kau menggigit lidah ku tadi. "
" Oh maaf kalau begitu. "
" Ya, bukan masalah.  Ayo naik. "
Edward mengangguk, dia naik keatas ranjang Big Size itu dengan hati-hati.
" Aku tidak mau pakai bantal, aku mau pakai lengan mu saja. "
" Baiklah. " Edward menarik bantal dari kepala Jacob dan meletkkan nya di belakang punggung Jacob.
Grep!
" Ughh, kau harum, Ed. Tapi kau dingin. "
" Kau mau yang hangat?. "
" Aku mau Edward, bukan yang hangät. "
" Hm, jangan menggodaku Jac! Kau masih sakit. "
Jacob tersenyum kecil.
Dia memeluk Edward erat dan menghirup wangi harum nya badan Jacob.
" Aku mencintaimu, Jac. "
Deg!
Jantung Jacob langsung berdetak tak karuan. Wajah nya langsung berubah menjadi merah padam.
" Aku sangat mencintai mu. "
" Ed ak...
"Aku tidak perduli tentang apa pun lagi saat ini, aku tidak perduli apa dan siapa kau saat ini. Yang aku tau, hanya aku mencinti mu, Jac. Hanya itu. "
Mulut Jacob siap terbuka untuk bertanya, namun dengan cepat Edward membungkam mulut nya dan melumat bibir plum kesukaan nya itu dengan agrsif.
" emhhhh, ed. "
" Hmph. "
" Sesakhhh. "
Edward menarik diri nya agak menjauh dan berbisik dengan lembut.
" Aku mencintai mu Jac, dan akan tetap seperti itu. "
Jacob menenggelamkan wajah nya di dada Edward karna malu.
" Dasar lintah darat bodoh." gumam nya pelan sambil menyaman kan posisi nya dalam dekapan Edward.




[BL] My Mate [Edward X Jacob] S1✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang