"emm Ris , katanya kamu mau pindah kerja ya?? Aku jadi nggak ada temen dong kalau kamu pergi!" Kata Yayuk sambil memasang wajah memelasnya.
Meskipun baru beberapa bulan bekerja bersama tapi mereka sudah akrab seperti adik kakak. Risa pun hanya bisa menjelaskan alasannya pindah dari pekerjaannya sekarang. Dan Yayuk pun bisa memahami alasan Risa.
"Ris, nanti sore kamu jangan pulang dulu ya. Nanti pak Reffan akan ke sini membicarakan tentang pekerjaanmu."kata Bu Suci yg membuat Risa dan Yayuk serentak menoleh kepadanya.
"Baik Bu!!" jawab Risa singkat.
Pukul setengah lima sore Risa dan Bu Suci sedang menunggu pak Reffan datang. Dan pastinya rasa deg-degan menghampiri diri Risa.
"Ahhh seperti menunggu orang datang melamar saja xixixi" guman Risa dalam hati yg merasa geli dengan keadaan sekarang ini..Tak berapa lama menunggu akhirnya yg ditunggu datang juga. Bu Suci yg memediasi pertemuan ini. Dan dia juga yg menjelaskan kesulitan keuangan yg di alami Risa. Dan akhirnya bisa di sepakati Reffan meminjamkan uang, dan akan di lunasi tiap bulan dengan sistem potong gaji.
"Besok aku antar kamu dan Daffa menjenguk nenekmu ke Semarang," kata Reffan.
"Iya terimakasih", ucap Risa yang terlihat berbinar di matanya..
Setelah itu Reffan menjelaskan tentang pekerjaan dan tugas-tugas yg harus Risa kerjakan.
Malam hari
Risa mengemasi barang-barang nya, dan bersiap-siap untuk besok berangkat ke Semarang.
"Ma kok kita beberes, apa kita mau pindahan ya?" Tanya Daffa dengan wajah polosnya.Sambil tersenyum Risa menjelaskan perihal pekerjaan barunya, dan tempat tinggal barunya, dan perjalanan ke Semarang besok untuk mengunjungi Mbah Darmi ( nenek buyutnya Daffa).
Rasanya sudah tidak sabar Risa mengunjungi orang yg telah berjasa membesarkannya dari kecil.
Pagi hari
Tok...tok...tok...
Terdengar suara ketukan dari balik pintu kontrakan mereka.
Risa bergegas membukakan pintu.
Dan muncullah seorang pria dengan setelan jas warna biru navy dengan aroma parfum maskulin tengah berdiri di depan pintu. Sedetik kemudian mata mereka berdua saling memandang sampai terdengar suara dari Daffa, "Ma, siapa Om ini?".Risa pun menjelaskan pada Daffa kalau Reffan adalah majikan Risa sekarang.
Karena terlalu asyik menjelaskan kepada Daffa, sampai lupa mempersilakan bosnya masuk kedalam rumah yg berukuran sempit ini. Sedangkan Reffan hanya menatap dingin kepada Risa."Aku tunggu kalian di mobil, barang-barang kalian taruh aja di mobil warna merah." Perintah Reffan.
Hari ini Reffan membawa 2 mobil, memang sengaja yg satu mobil di gunakan untuk mengangkut barang-barang. Sedangkan yg hitam untuk dirinya.
Risa hanya mengangguk tanda mengiyakan.Setelah mengantar kunci kontrakan dan membayar sewa bulan lalu akhirnya mereka berangkat.
Saat hendak menaiki mobil yg merah Reffan menghentikannya, " ngapain kamu di mobil itu? Kalau kamu di mobil itu , terus yg ngasih petunjuk jalan siapa??? "
Risa hanya diam menuruti perintah majikan barunya itu.
Selama perjalanan mereka hanya diam. Reffan yg sibuk dengan gadgetnya, sedangkan Risa dan Daffa hanya duduk diam di samping Reffan.
Sesekali Daffa menunjukkan sesuatu yg membuatnya kagum ketika melintasi sebuah area.Sampailah waktu makan siang mereka akhirnya berhenti di sebuah restoran bintang lima. Tentu saja dengan menu-menu makanan khas hotel bintang lima.
Daffa begitu bahagia sampai ia menghabiskan begitu banyak makanan. Memang selama ini Arga tidak pernah mengajak mereka makan di restoran mewah. Arga orang yg sangat hemat.
Setelah selesai makan mereka pun melanjutkan perjalanan, tak lupa Reffan meminta untuk di bungkus.Makin dekat saja hubungan mereka ya ... semoga ada secercah kebahagiaan untuk Risa dan Daffa..
Jangan lupa vote nya ya!!!😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seburuk Orang Memandang (Istri Yang Terbuang)
Romance[end] Cerita tentang kebesaran hati seorang wanita, , dan seorang ibu. 17+ mohon bijak dalam membaca ya reader.. Maaf kalau ceritanya kurang menarik, masih tahap belajar.. Cerita hanya fiktif belaka , hanya imajinasi saya saja...